Program Empower Tingkatkan Pendapatan Petani Kakao Wajo Hingga 90 Persen
Rabu, 29 Okt 2025 17:47
Penutupan program berbasis perlindungan anak tersebut berlangsung di Aula Hotel Sermani Sengkang, Rabu (29/10/2025). Foto: Reza Pahlevi
WAJO - Empower Program Inisiatif kemitraan strategis antara Save the Children Indonesia, Cargill, Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo dan Yayasan Wadjo akan berakhir.
Dimana, Penutupan program berbasis perlindungan anak tersebut berlangsung di Aula Hotel Sermani Sengkang, Rabu (29/10/2025).
Program yang bergerak di bidang perlindungan anak dengan kakao berkelanjutan itu telah berjalan selama lima tahun, 2020-2025.
Dalam kurun waktu itu mencatatkan prestasi luar biasa dalam mendukung visi Kabupaten Wajo sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
Senior Manager Agriculture Portfolio Lead Save The Children Indonesia, Ikhwana Mustafa mengatakan ini merupakan lembaga yang berfokus pada isu pemenuhan dan perlindungan hak anak.
"Termasuk bagaimana memperkuat kapasitas partisipasi anak di Indonesia. Kalau di Wajo itu masuk sejak tahun 2020, didukung Cargill bergerak di sektor perkebunan Kakao," ujarnya.
Kemitraan strategis yang dibangun ini, sebut Ikhwana memperkuat anak-anak muda melanjutkan sektor perkebunan di daerahnya masing-masing.
"Di Wajo kami fokus pekerja anak sektor perkebunan Kakao. Terlebih dahulu dilakukan assesment, melihat apakah mereka layak sebagai pekerja dan itu semua kami lakukan perlindungan atas hak-haknya," tuturnya.
"Isu pekerja anak ada yang berstatus masih sekolah, tapi tetap kami kawal karena di sisi lain membantu pekerjaan orang tuanya," sambung Ikhwana.
Sementara, Direktur Yayasan Wadjo, Muhammad Aksha Wahda menyebut Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) merupakan program yang berada di bawah naungan Kementerian PPPA Republik Indonesia.
"Kita dorong masyarakat untuk membentuk kelompok PATBM yang bertujuan memahami isu anak yang terjadi di sekitarnya. PATBM ini bisa dikatakan perpanjangan tangan dari Pemerintah," katanya.
Di Kabupaten Wajo, terdapat 109 PATBM yang tersebar di beberapa Desa/Kelurahan.
Selain itu, kata Aksha Empower Program berhasil memperkuat sistem perlindungan anak berbasis masyarakat dan meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga petani kakao, termasuk di Kabupaten Wajo.
"Ini menjadikannya model praktik baik untuk pemberdayaan masyarakat di sektor kakao berkelanjutan dengan lebih dari ribuan penerima manfaat, 2.434 di Kabupaten Wajo," paparnya.
Dikatakan, terdapat tiga pilar utama keberhasilan program kemitraan strategis ini.
Pertama, penguatan sistem perlindungan anak yang terlembagakan, dimana 14 dari 30 kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) telah menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) melalui Peraturan Desa (Perdes).
Kedua, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inisiatif keuangan inklusif.
"Sebanyak 32 kelompok Asosiasi Simpan Pinjam Desa (VSLA) telah dibentuk dan beroperasi secara aktif. Survei yang dilakukan Program EMPOWER menunjukkan, 96% peserta mengalami peningkatan pendapatan, dengan rata-rata pendapatan naik dari Rp1.700.000 menjadi Rp3.200.000 per bulan," urainya.
Ketiga adalah peningkatan kapasitas petani dan keterlibatan kaum muda.
Program EMPOWER mendukung pembentukan 6 kelompok petani muda di sektor kakao.
"Kelompok ini tidak hanya menerima pelatihan Praktik Pertanian yang Baik (GAP) tetapi juga menunjukkan inisiatif dengan menyediakan lahan percontohan untuk praktik pertanian berkelanjutan," sebutnya.
Dengan berakhirnya Program EMPOWER, Aksha menerangkan seluruh aset, model, dan sistem tata kelola program diserahkan secara resmi kepada pemerintah daerah dan komunitas.
"Langkah ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan inisiatif di tingkat lokal dalam memperkuat kemandirian masyarakat untuk melindungi anak, meningkatkan ekonomi kelompok perempuan, meningkatkan kapasitas petani muda, serta menciptakan rantai pasok kakao yang berkelanjutan dan ramah anak," bebernya.
Dimana, Penutupan program berbasis perlindungan anak tersebut berlangsung di Aula Hotel Sermani Sengkang, Rabu (29/10/2025).
Program yang bergerak di bidang perlindungan anak dengan kakao berkelanjutan itu telah berjalan selama lima tahun, 2020-2025.
Dalam kurun waktu itu mencatatkan prestasi luar biasa dalam mendukung visi Kabupaten Wajo sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
Senior Manager Agriculture Portfolio Lead Save The Children Indonesia, Ikhwana Mustafa mengatakan ini merupakan lembaga yang berfokus pada isu pemenuhan dan perlindungan hak anak.
"Termasuk bagaimana memperkuat kapasitas partisipasi anak di Indonesia. Kalau di Wajo itu masuk sejak tahun 2020, didukung Cargill bergerak di sektor perkebunan Kakao," ujarnya.
Kemitraan strategis yang dibangun ini, sebut Ikhwana memperkuat anak-anak muda melanjutkan sektor perkebunan di daerahnya masing-masing.
"Di Wajo kami fokus pekerja anak sektor perkebunan Kakao. Terlebih dahulu dilakukan assesment, melihat apakah mereka layak sebagai pekerja dan itu semua kami lakukan perlindungan atas hak-haknya," tuturnya.
"Isu pekerja anak ada yang berstatus masih sekolah, tapi tetap kami kawal karena di sisi lain membantu pekerjaan orang tuanya," sambung Ikhwana.
Sementara, Direktur Yayasan Wadjo, Muhammad Aksha Wahda menyebut Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) merupakan program yang berada di bawah naungan Kementerian PPPA Republik Indonesia.
"Kita dorong masyarakat untuk membentuk kelompok PATBM yang bertujuan memahami isu anak yang terjadi di sekitarnya. PATBM ini bisa dikatakan perpanjangan tangan dari Pemerintah," katanya.
Di Kabupaten Wajo, terdapat 109 PATBM yang tersebar di beberapa Desa/Kelurahan.
Selain itu, kata Aksha Empower Program berhasil memperkuat sistem perlindungan anak berbasis masyarakat dan meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga petani kakao, termasuk di Kabupaten Wajo.
"Ini menjadikannya model praktik baik untuk pemberdayaan masyarakat di sektor kakao berkelanjutan dengan lebih dari ribuan penerima manfaat, 2.434 di Kabupaten Wajo," paparnya.
Dikatakan, terdapat tiga pilar utama keberhasilan program kemitraan strategis ini.
Pertama, penguatan sistem perlindungan anak yang terlembagakan, dimana 14 dari 30 kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) telah menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) melalui Peraturan Desa (Perdes).
Kedua, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inisiatif keuangan inklusif.
"Sebanyak 32 kelompok Asosiasi Simpan Pinjam Desa (VSLA) telah dibentuk dan beroperasi secara aktif. Survei yang dilakukan Program EMPOWER menunjukkan, 96% peserta mengalami peningkatan pendapatan, dengan rata-rata pendapatan naik dari Rp1.700.000 menjadi Rp3.200.000 per bulan," urainya.
Ketiga adalah peningkatan kapasitas petani dan keterlibatan kaum muda.
Program EMPOWER mendukung pembentukan 6 kelompok petani muda di sektor kakao.
"Kelompok ini tidak hanya menerima pelatihan Praktik Pertanian yang Baik (GAP) tetapi juga menunjukkan inisiatif dengan menyediakan lahan percontohan untuk praktik pertanian berkelanjutan," sebutnya.
Dengan berakhirnya Program EMPOWER, Aksha menerangkan seluruh aset, model, dan sistem tata kelola program diserahkan secara resmi kepada pemerintah daerah dan komunitas.
"Langkah ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan inisiatif di tingkat lokal dalam memperkuat kemandirian masyarakat untuk melindungi anak, meningkatkan ekonomi kelompok perempuan, meningkatkan kapasitas petani muda, serta menciptakan rantai pasok kakao yang berkelanjutan dan ramah anak," bebernya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Kades Ugi Jurana Tampil Memukau di Sengkang Silk Fashion Karnaval 2025
Kepala Desa Ugi, Kecamatan Sabbangparu, Jurana tampil memukau dalam pagelaran Sengkang Silk Fashion Karnaval rangkaian Festival Danau Tempe (FDT) 2025.
Sabtu, 25 Okt 2025 21:11
Sulsel
Diminta Bayar Rp4,5 Juta, Kepsek Akui Dapat Tekanan Dari Disdikbud Wajo Ikuti Bimtek
Bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi tenaga pendidik di tengah efisiensi anggaran bakal digelar. Pelaksanaannya di Swiss-Belhotel Makassar, Minggu-Selasa (26-28/10/2025) mendatang.
Jum'at, 24 Okt 2025 22:29
News
MQK Internasional Sukses Digelar di Wajo, Menag Apresiasi Dukungan Telkom
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo sukses menggelar Musabaqah Qira'atul Kutub (MQK) Nasional dan Internasional 2025 pada 2-6 Oktober 2025.
Jum'at, 24 Okt 2025 10:42
Sulsel
Ribuan ASN Padati Kegiatan Wajo Bersalawat sebagai Rangkaian FDT 2025
Ribuan Pegawai lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo dan masyarakat padati Lapangan Merdeka Sengkang dalam rangka Wajo Bersalawat, Rabu (22/10/2025) malam.
Rabu, 22 Okt 2025 23:00
Sulsel
Polisi Didesak Tetapkan Tersangka Kasus Asusila Eks Komisioner Bawaslu Wajo
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak Polres Wajo agar tetapkan Eks Komisioner Bawaslu Wajo inisial HO sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.
Kamis, 16 Okt 2025 19:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Produk UMKM Sulsel Kini Dipasarkan di Kapal PT DLU
2
Ananta Fund Perkuat Kapasitas OMS Agar Siap Hadapi Tantangan Sumber Daya dan Operasional
3
Kopjaya Indonesia Kolaborasi UMKM Skuad Sulsel Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan
4
Program Empower Tingkatkan Pendapatan Petani Kakao Wajo Hingga 90 Persen
5
New Honda Genio Tampil Makin Retro dan Fashionable
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Produk UMKM Sulsel Kini Dipasarkan di Kapal PT DLU
2
Ananta Fund Perkuat Kapasitas OMS Agar Siap Hadapi Tantangan Sumber Daya dan Operasional
3
Kopjaya Indonesia Kolaborasi UMKM Skuad Sulsel Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan
4
Program Empower Tingkatkan Pendapatan Petani Kakao Wajo Hingga 90 Persen
5
New Honda Genio Tampil Makin Retro dan Fashionable