Pastikan Keberlanjutan, IFAD Supervisi Program SFITAL di Lutra
Jum'at, 19 Mei 2023 16:54

IFAD melakukan kunjungan lapangan ke Lutra dalam rangka Supervisi Program SFITAL atau Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia. Foto/Fitra Budin
LUWU UTARA - International Fund for Agricultural Development (IFAD) atau Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultural melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Luwu Utara (Lutra) dalam rangka Supervisi Program Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL) atau Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia, Kamis (18/5/2023) kemarin.
Diketahui, hanya dua negara di Asia Tenggara yang mendapatkan program SFITAL ini, yakni Filipina dan Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang mendapatkan program SFITAL ini adalah Kabupaten Luwu Utara.
Kunjungan supervisi program SFITAL oleh IFAD ini bertujuan untuk memastikan kemajuan kinerja program SFITAL di Lutra, melakukan diskusi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan saran dan arahan untuk pelaksanaan program ke depan, serta memberi dukungan implementasi dan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan ke depan.
Lead Regional Economist Asia and the Pacific Division, Abdelkarim Sma, yang memimpin langsung kunjungan lapangan dan supervisi ini mengatakan, dalam pelaksanaan program SFITAL di Kabupaten Lutra menemukan banyak masalah di lapangan, seperti curah hujan tinggi, hama-penyakit, penggunaan klon, serta penggunaan pohon pelindung.
“Dari semua masalah yang ada, tentu kita ingin mencari solusi agar optimisasi program SFITAL di Luwu Utara dapat berjalan optimal,” kata Abdelkarim, saat diwawancarai melalui perantara penerjemah. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah memaksimalkan peran penyuluh pertanian dalam mengedukasi petani untuk meningkatkan produktivitasnya.
“Penyuluh harus bisa memberikan saran yang tepat kepada petani bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian, dan selama ini saya lihat sudah berhasil membuat semacam paket penyuluhan dalam hal agroforestry yang bisa membuat perkembangan area kakao ke dataran yang lebih tinggi, sehinggga bisa membuat industri kakao itu tersertifikasi.
“Dengan terbangunnya kolaborasi antara IFAD, Pemda Kabupaten Luwu Utara, ICRAFT, World Agroforestry, MARS, dan Rainforest Alliance (RA), dapat meningkatkan produktivitas tanaman kakao dengan memenuhi standar yang ada. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi atas terlaksananya program SFITAL di Kabupaten Luwu Utara,” terang Abdelkarim.
Kendati menemukan banyak masalah, Abdelkarim menilai program SFITAL sudah berada pada progres yang sangat baik dan tepat, dan pastinya akan terus ditingkatkan secara lebih optimal lagi. “Saya melihat sejauh ini sudah ada progress yang bagus dan tepat dan sudah ada beberapa yang harus kita tingkatkan dalam hal replikasi program pelatihan bagi petani.
Tak kalah menariknya, perubahan sertifikasi menjadi program lanskap. Di mana stakeholder terkait yang terlibat dalam kolaborasi program SFITAL ini bisa menjalin kerja sama yang baik. “Mereka tertarik melanjutkan program ini dan menyelesaikan standar yang dibuat, dan mengoptimisasi paket-paket dukungan yang akan kita buat selanjutnya,” paparnya.
“Ke depan kita gunakan model agroforestry, dan kita akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi, serta mereplikasi contoh-contoh yang sudah baik ke dalam portofolio kami. Kita punya portofolio investasi, yang meng-cover banyak area, dan agroforestry yang berkelanjutan adalah bagian yang paling penting dalam program SFITAL ini,” pungkasnya.
Turut mendampingi Tim Supervisi Program SFITAL: perwakilan Dinas Pertanian, Bappelitbangda, Dinas Kominfo-SP, Dinas P2KUKM, KPH Rongkong, IFAD, ICRAF, Mars, dan Rainforest Alliance (RA). Selain itu, dari IFAD juga hadir Sarah Rahman, Analis Hibah Regional untuk kawasan Asia dan Pasifik, APR di UN IFAD, berkebangsaan Pakistan.
Diketahui, hanya dua negara di Asia Tenggara yang mendapatkan program SFITAL ini, yakni Filipina dan Indonesia. Salah satu daerah di Indonesia yang mendapatkan program SFITAL ini adalah Kabupaten Luwu Utara.
Kunjungan supervisi program SFITAL oleh IFAD ini bertujuan untuk memastikan kemajuan kinerja program SFITAL di Lutra, melakukan diskusi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan saran dan arahan untuk pelaksanaan program ke depan, serta memberi dukungan implementasi dan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan ke depan.
Lead Regional Economist Asia and the Pacific Division, Abdelkarim Sma, yang memimpin langsung kunjungan lapangan dan supervisi ini mengatakan, dalam pelaksanaan program SFITAL di Kabupaten Lutra menemukan banyak masalah di lapangan, seperti curah hujan tinggi, hama-penyakit, penggunaan klon, serta penggunaan pohon pelindung.
“Dari semua masalah yang ada, tentu kita ingin mencari solusi agar optimisasi program SFITAL di Luwu Utara dapat berjalan optimal,” kata Abdelkarim, saat diwawancarai melalui perantara penerjemah. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah memaksimalkan peran penyuluh pertanian dalam mengedukasi petani untuk meningkatkan produktivitasnya.
“Penyuluh harus bisa memberikan saran yang tepat kepada petani bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian, dan selama ini saya lihat sudah berhasil membuat semacam paket penyuluhan dalam hal agroforestry yang bisa membuat perkembangan area kakao ke dataran yang lebih tinggi, sehinggga bisa membuat industri kakao itu tersertifikasi.
“Dengan terbangunnya kolaborasi antara IFAD, Pemda Kabupaten Luwu Utara, ICRAFT, World Agroforestry, MARS, dan Rainforest Alliance (RA), dapat meningkatkan produktivitas tanaman kakao dengan memenuhi standar yang ada. Kami sangat menghargai dan mengapresiasi atas terlaksananya program SFITAL di Kabupaten Luwu Utara,” terang Abdelkarim.
Kendati menemukan banyak masalah, Abdelkarim menilai program SFITAL sudah berada pada progres yang sangat baik dan tepat, dan pastinya akan terus ditingkatkan secara lebih optimal lagi. “Saya melihat sejauh ini sudah ada progress yang bagus dan tepat dan sudah ada beberapa yang harus kita tingkatkan dalam hal replikasi program pelatihan bagi petani.
Tak kalah menariknya, perubahan sertifikasi menjadi program lanskap. Di mana stakeholder terkait yang terlibat dalam kolaborasi program SFITAL ini bisa menjalin kerja sama yang baik. “Mereka tertarik melanjutkan program ini dan menyelesaikan standar yang dibuat, dan mengoptimisasi paket-paket dukungan yang akan kita buat selanjutnya,” paparnya.
“Ke depan kita gunakan model agroforestry, dan kita akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi, serta mereplikasi contoh-contoh yang sudah baik ke dalam portofolio kami. Kita punya portofolio investasi, yang meng-cover banyak area, dan agroforestry yang berkelanjutan adalah bagian yang paling penting dalam program SFITAL ini,” pungkasnya.
Turut mendampingi Tim Supervisi Program SFITAL: perwakilan Dinas Pertanian, Bappelitbangda, Dinas Kominfo-SP, Dinas P2KUKM, KPH Rongkong, IFAD, ICRAF, Mars, dan Rainforest Alliance (RA). Selain itu, dari IFAD juga hadir Sarah Rahman, Analis Hibah Regional untuk kawasan Asia dan Pasifik, APR di UN IFAD, berkebangsaan Pakistan.
(TRI)
Berita Terkait

News
Astra Motor Sulsel & AHM Salurkan Sprayer untuk Kelompok Tani di Bantimurung
Astra Motor (Asmo) Sulsel bersama Astra Honda Motor (AHM) memberikan dukungan penuh pada sektor pertanian di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulsel.
Kamis, 03 Jul 2025 13:18

Sulsel
Tudang Sipulung, Wabup Bantaeng Ajak Wujudkan Pertanian Tangguh
Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin membuka Musyawarah Tudang Sipulung Musim Tanam, yang berlangsung di Hotel Ahriani Bantaeng, kemarin.
Selasa, 24 Jun 2025 08:02

Sulsel
Bupati Luwu Timur Hadiri Puncak Hari Jadi ke-26 Kabupaten Luwu Utara
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam menghadiri puncak peringatan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Luwu Utara yang berlangsung meriah di Lapangan Taman Siswa, Kecamatan Masamba, Selasa (20/05/2025).
Selasa, 20 Mei 2025 15:45

Ekbis
Laju Ekonomi Sulsel Masuk 5 Besar Tertinggi, Sektor Pertanian Jadi Penopang
Laju ekonomi Sulsel pada triwulan I 2025 sebesar 5,78 persen, tidak hanya berada di atas angka nasional 4,78 persen. Bahkan, masuk lima besar daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Rabu, 14 Mei 2025 15:36

Sulsel
Wujudkan Program Petani Bangkit, Bupati Uji Nurdin Tegaskan 3 Faktor Pendukung
Pemerintahaan Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy Nurdin bersama Wakil Bupati H Sahabuddin berkomitmen mengembalikan kejayaan sektor pertanian di Kabupaten Bantaeng
Jum'at, 09 Mei 2025 17:27
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
3

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

Kisruh Hotel Mangkrak di Tanjung Bunga, PT Bintang Indoland Terancam Digugat
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
3

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

Kisruh Hotel Mangkrak di Tanjung Bunga, PT Bintang Indoland Terancam Digugat