PDAM Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Musim Kemarau di Maros

Najmi S Limonu
Minggu, 21 Mei 2023 18:01
PDAM Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Musim Kemarau di Maros
PDAM Tirta Bantimurung Maros telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau. Foto/Ilustrasi/iStock
Comment
Share
MAROS - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bantimurung Maros telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau.

Direktur PDAM Maros, Muh Shalahudin M, menuturkan rencananya PDAM Tirta Bantimurung akan melakukan pembangunan sumur bor. Langkah ini akan menjadi alternatif untuk pengembangan kapasitas.



"Sumur bor itu penting, ini menjadi alternatif untuk pengembangan kapasitas karena terbatasnya air baku. Namun, anggarannya sementara dalam proses perhitungan (FS dan DED),” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan dropping air bersih ke daerah-daerah yang membutuhkan atau terdampak kemarau. Ada tiga mobil tangki yang akan disiapkan untuk tiga daerah pelayanan.

"Kita akan tetap menyiapkan armada mobil tangki untuk distribusi air bersih ke daerah terdampak kekeringan. Karena di Maros memang ada beberapa wilayah yang terdampak,” ucapnya.

Ia membeberkan PDAM menyiapkan dua mobil pikap untuk fasilitasi tandon kapasitas 1 hingga 2 kubik guna membantu pelayanan mobil tangki. Pihaknya mengimbau selama musim kemarau hendaknya pelanggan bijak menggunakan air bersih. “Melestariakan sumber daya alam juga, melakukan penanaman pohon,” tutupnya.

Koordinator Observasi Stasiun Klimatologi Sulsel, Eko Sulistyo Nugroho, sebelumnya mengatakan musim kemarau di Maros diperkirakan terjadi pada dasarian III Mei 2023. Prakiraan awal musim kemarau terjadi di beberapa kecamatan, seperti Bantimurung, Cenrana, Bontoa bagian timur, Lau bagian timur, Turikale, Mandai, Moncongloe, Simbang, Tanralili, dan Tompobulu.

“Dua kecamatan lainnya yakni Camba dan Mallawa, diprediksi akan memasuki musim kemaraunya pada dasarian II Juni mendatang,” ucap Eko.

Namun, ada juga beberapa wilayah pesisir Maros diprediksi lebih dahulu memasuki awal musim kemarau pada awal Mei atau dasarian I. Masing-masing yakni kecamatan Bontoa bagian barat, Kecamatan Lau bagian barat, Kecamatan Maros Baru, dan Kecamatan Marusu.



Sedangkan puncak musim kemarau secara keseluruhan akan terjadi di Maros diperkirakan pada Agustus dan September mendatang. Eko mengingatkan kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan tahun lalu.

“Ya jika dari hasil kajian terbaru dari lembaga-lembaga meteorologi di dunia, musim kemarau tahun ini memang lebih kering disebabkan pada Juli, Agustus, September peluang terjadinya El Nino lebih besar. Hanya saja dampaknya beragam tergantung wilayahnya saja,” paparnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru