Berawal dari Hobi Pelihara Hewan Reptil, 2 Pemuda di Maros Raup Omset Rp60 Juta

Najmi S Limonu
Selasa, 23 Mei 2023 19:24
Berawal dari Hobi Pelihara Hewan Reptil, 2 Pemuda di Maros Raup Omset Rp60 Juta
Suasana penangkaran hewan reptil, CV Dreamland Reptil di Perumahan Wesabbe, Kecamatan Mandai, Maros. Foto: Sindo Makassar/Najmi S Limono
Comment
Share
MAROS - Memiliki hobi yang tak lazim ternyata menjadi berkah tersendiri bagi Ade Chanda dan Aziz. Pasalnya kebiasaannya berteman dengan binatang reptil lima tahun lalu, saat ini membuat mereka meraup keuntungan yang tidak sedikit.

Baik Ade Chandra maupun Aziz, akhirnya berhasil mendirikan penangkaran hewan reptil, CV Dreamland Reptil di Perumahan Wesabbe, Kecamatan Mandai, Maros.



Di penangkaran yang awalnya hanya memelihara beberapa reptil saja, saat ini mereka telah memiliki ratusan hewan reptil dari berbagai jenis dan spesies.

Wakil Direktur CV Dreamland Reptil, Azis mengatakan, penangkaran ini sudah berdiri sejak 2018 lalu.

Pada awal pendiriannya, hanya ada tiga jenis reptil yang dikembangbiakkan. Seiring berjalannya waktu, dirinya pun menambahkan jenis reptil untuk dipelihara di penangkaran ini.

"Berawal dari hobi, hanya ada tiga jenis reptil yang dipelihara yakni iguana, biawak dan ular. Kemudian semakin berkembangbiak. Sekarang di penangkaran ini sudah ada empat jenis, ditambah kura-kura. Nah selain penangkaran ini, kita juga punya satu lagi di Perumahan Bentenge, khusus penangkaran Kadal Australia," tuturnya.

Saat ini jumlah reptil yang dikembangbiakkan di penangkaran CV Dreamland Reptil ini sudah mencapai 340 ekor. Selain dikembangbiakkan, kata dia, reptil yang ada di penangkaran ini juga diperjual belikan.

Direktur CV Dreamland Reptil, Ade Chandra menambahkan, dalam mengurus dan memelihara reptil tidaklah terlalu susah. Meski begitu tetap ada perlakuan khusus dalam merawat reptil.

"Harus diperhatikan juga pakannya. Misal iguana. Biar kondisinya baik. Kami memberikan makan kangkunh dan daun murbei. Jadi tidak boleh sembarang. Untuk biaya pakan seluruh reptil di sini bisa sampai Rp 3-4 juta perbulannya," terangnya.



Selain itu, reptil yang ada dia penangkaran juga menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Dia mengatakan, reptil yang dijual hanya anakannya saja. Harganya pun bervariasi, tergantung jenis dan spesiesnya.

"Kita hanya jual anakannya. Kalau iguana itu yang paling murah yang jenis green iguana mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. Yang paling mahal jenis Albino bisa sampai Rp 1 juta perekor," tuturnya.

Sementara untuk biawak dijual dari harga Rp 30 juta hingga Rp 80 juta. "Biawak jenis lasser antillean itu Rp 30 juta, paling mahal biawak putih bisa sampai Rp 80 juta," terangnya.

Dari transaksi jual beli anakan reptil itu kata dia, pihaknya bisa mengantongi omset Rp60 juta tiap tahunnya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru