Rakor Percepatan Penurunan Stunting Digelar di Kabupaten Maros
Tim Sindomakassar
Senin, 21 Agu 2023 18:39
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Maros (DP3ADALDUKKB), menggelar acara Rapat Koordinasi Tim Pencatatan Penurunan Stunting. Foto: Istimewa
MAROS - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maros (DP3ADALDUKKB), menggelar acara Rapat Koordinasi Tim Pencatatan Penurunan Stunting (TTPS) Tingkat Kabupaten Maros, Senin, (21/08/2023).
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Muh Gazali, mengatakan, tujuan utama dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penyelesaian laporan TPPS Semester 1 Tahun 2023 Kabupaten Maros, serta melakukan kajian yang menjadi bahan pembahasan dari masing-masing bidang dalam Tim TPPS Kabupaten Maros.
Gazali memaparkan bahwa, peserta kegiatan rapat koordinasi TPPS Maros terdiri dari Kepala OPD terkait, stekholder, lintas sektor yang terlibat dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Maros termasuk Technikal Assitem Satgas Stunting Maros, IPKB, serta Forum Genre Kab Maros.
Kepala Dinas Pemberdaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar mewakili Ketua TIM Percepatan Penurunan Stunting Maros membuka kegiatan secara langsung.
Dalam Sambutan Ketua TIM TPPS Suhartina Bohari, yang dibacakan Oleh Andi Zulkifli Riswan mengatakan, Peraturan Presiden mengarahkan pada peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitive di Kemeterian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Pemerintah Desa.
Agar pelaksanaan kegiatan dari semua pihak yang tergabung dalam TIM TPPS Kabupaten Maros menjadi sinergi dan konvergen, maka dipandang perlu dan penting melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan semua pihak stakeholder, lintas sektor dan beberapa OPD terkait.
Andi Zulkifli menambahkan, peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah-satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan salah satu Indikator dan target adalah pravelens stunting pada Balita yaitu 14% pada tahun 2024, yang mana untuk Kabupaten Maros, target Penurunan Stunting sampai Tahun 2024 adalah di angka 18,16% dari angka Paravelensi Stunting berdasarkan SSGI Tahun 2022 Sebesar 30,1%.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Sekretaris Badan Faisal Fahmi menyampaikan bahwa, untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 bukan hal mudah.
Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045
Faisal mengatakan, Awal tahun 2021, Pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Presiden Joko Widodo menunjuk BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu, BKKBN memiliki tugas diatntaranya Penyediaan data beresiko Stunting yang tiap tahun dilakukan Verivikasi Keluarga Beresiko Stunting, Melakukan Pendampingan yang dilakukan oleh TIM TPK yang terdapat di desa/kelurahan serat melakukan audit Kasus Stunting.
Faisal Berharap Agar sinergi dan Komitmen Mulai dari pusat sampai ke tingkat desa tetap terjalin agar target yang telah ditetapkan tercapai.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Muh Gazali, mengatakan, tujuan utama dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penyelesaian laporan TPPS Semester 1 Tahun 2023 Kabupaten Maros, serta melakukan kajian yang menjadi bahan pembahasan dari masing-masing bidang dalam Tim TPPS Kabupaten Maros.
Gazali memaparkan bahwa, peserta kegiatan rapat koordinasi TPPS Maros terdiri dari Kepala OPD terkait, stekholder, lintas sektor yang terlibat dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Maros termasuk Technikal Assitem Satgas Stunting Maros, IPKB, serta Forum Genre Kab Maros.
Kepala Dinas Pemberdaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar mewakili Ketua TIM Percepatan Penurunan Stunting Maros membuka kegiatan secara langsung.
Dalam Sambutan Ketua TIM TPPS Suhartina Bohari, yang dibacakan Oleh Andi Zulkifli Riswan mengatakan, Peraturan Presiden mengarahkan pada peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitive di Kemeterian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Pemerintah Desa.
Agar pelaksanaan kegiatan dari semua pihak yang tergabung dalam TIM TPPS Kabupaten Maros menjadi sinergi dan konvergen, maka dipandang perlu dan penting melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan semua pihak stakeholder, lintas sektor dan beberapa OPD terkait.
Andi Zulkifli menambahkan, peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah-satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan salah satu Indikator dan target adalah pravelens stunting pada Balita yaitu 14% pada tahun 2024, yang mana untuk Kabupaten Maros, target Penurunan Stunting sampai Tahun 2024 adalah di angka 18,16% dari angka Paravelensi Stunting berdasarkan SSGI Tahun 2022 Sebesar 30,1%.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Sekretaris Badan Faisal Fahmi menyampaikan bahwa, untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 bukan hal mudah.
Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045
Faisal mengatakan, Awal tahun 2021, Pemerintah Indonesia menargetkan angka Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Presiden Joko Widodo menunjuk BKKBN menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu, BKKBN memiliki tugas diatntaranya Penyediaan data beresiko Stunting yang tiap tahun dilakukan Verivikasi Keluarga Beresiko Stunting, Melakukan Pendampingan yang dilakukan oleh TIM TPK yang terdapat di desa/kelurahan serat melakukan audit Kasus Stunting.
Faisal Berharap Agar sinergi dan Komitmen Mulai dari pusat sampai ke tingkat desa tetap terjalin agar target yang telah ditetapkan tercapai.
(GUS)
Berita Terkait
News
Shodiqin Minta ASN BKKBN Sulsel Junjung Integritas Dalam Bekerja
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menegaskan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) BKKBN Sulsel wajib menjunjung tinggi integritas dalam bekerja.
Kamis, 30 Mei 2024 20:49
Ekbis
Gelar Rakerda Bangga Kencana, Upaya Kolaboratif Turunkan Angka Stunting
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan percepatan penurunan stunting sebagai upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kamis, 28 Mar 2024 16:24
Makassar City
Stunting di Sulsel Tinggi, Intervensi ke Calon Ibu Tak Sehat Harus Jadi Fokus
Persentase stunting di Provinsi Sulsel masih cukup tinggi. Sampai akhir 2023, persentasenya masih berada di angka 27,2 persen. Lebih tinggi rata-rata nasional.
Kamis, 28 Des 2023 21:04
Sulsel
Deputi KSPK BKKBN RI Ingatkan Serapan Anggaran Sejalan Akuntabilitas dan Kebermanfaatan
Kegiatan Forum Sinkronisasi dan Anggaran Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan digelar Kamis 14 Desember lalu di Masagena Cottage 3.
Rabu, 27 Des 2023 14:06
Sulsel
BKKBN Sulsel Terima Sertifikat SMAP SNI ISO
Perwakilan BKKBN Sulsel menerima Sertifikat SMAP SNI ISO 37001:2016 langsung oleh Sekretaris Utama BKKBN RI L, Drs. Tavip Agus Rayanto, Senin 4 Desember.
Sabtu, 23 Des 2023 10:29
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Temui Pj Bupati Bone, Pertamina Pastikan Tambah Distribusi BBM
2
Bawaslu Sulsel Lakukan Monitoring Coklit di Jeneponto, Ini Daftar Temuannya
3
Ramaikan Pilwalkot Makassar, 5 Partai Non Parlemen Bangun Koalisi Kerakyatan
4
Natsir Ali Makin Dekat dengan KIM di Pilkada Selayar 2024
5
Rudal dan Irwan Bertemu di Jalan Sehat, Warga Sebut Cocok Berpasangan di Pilwalkot
6
4 Kasus Pidana Pemilu di Luwu Timur Telah Inkracht
7
Darmawangsyah Muin Dukung Konsep Keberlanjutan Pembangunan