Kolaborasi BKKBN Sulsel & DPR RI Edukasi Warga Maccini Somba Soal Bahaya Stunting
Jum'at, 28 Jul 2023 17:53
Pihak BKKBN Sulsel dan Komisi IX DPR RI berkolaborasi berikan edukasi kepada warga Kelurahan Maccini Sombala tentang bahaya stunting bagi kualitas generasi bangsa. Foto/Dok BKKBN
MAKASSAR - Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan bersama Komisi IX DPR RI berikan edukasi kepada warga Kelurahan Maccini Sombala tentang bahaya stunting bagi kualitas generasi bangsa, Jumat (28/07/24).
Kegiatan yang dikemas dalam Promosi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus dihadiri langsung anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Syahruddin.
Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham menyampaikan lewat kolaborasi bersama BKKBN diharapkan upaya percepatan penurunan stunting khususnya di Kota Makassar dapat lebih cepat menurun, sehingga target Zero Stunting dapat diwujudkan bersama.
Aliyah mengatakan untuk melahirkan anak yang bebas stunting dibutuhkan keterlibatan seluruh anggota keluarga, bagaimana kebutuhan gizi anak bisa dipenuhi. "Saya harapkan ibu-ibu untuk memperhatikan bagaimana asupan gizi anak agar stunting bisa di cegah, selain itu remaja yang ingin menikah agar memperhatikan usia ideal menikah, wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun" ujar Aliyah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Sulsel, Shodiqin menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi IX DPR RI sebagai mitra strategis BKKBN dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
"Harapannya kegiatan ini mampu memberikan informasi kepada seluruh pihak yang hadir tentang program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, sehingga Kita dapat bersama-sama mencegah terjadinya stunting baik dalam keluarga" ujar Shodiqin.
Stunting bukanlah sebuah penyakit, sebut Shodiqin namun sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan(HPK) yaitu saat mulai terbentuknya janin dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun.
"Stunting dapat terjadi akibat Ibu yang kekurangan nutrisi pada saat kehamilannya, anak kekurangan gizi dalam 2 tahun usianya, dan sanitasi yang buruk dengan akses air bersih yang tidak layak. Stunting dapat dicegah dan dikoreksi, oleh karena itu, keluarga menjadi kunci dalam pencegahan terjadinya stunting baru, dengan menekankan pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi dalam keluarga" sebut Shodiqin.
Dalam kesempatan itu, Shodiqin mengingatkan pentingnya memahami bahaya stunting, "konsekuensi dari stunting bukan semata persolan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis maupun tingkat intelektual yang rendah" tambah Shodiqin.
Disebutkan data SSGI Tahun 2022 angka prevalensi stunting Sulawesi Selatan sebesar 27,2 persen, angka ini masih di atas nasional yaitu 21,6 persen, sedangkan Kota Makassar 18,4 persen.
Shodiqin menyebutkan pencegahan stunting tidak bisa dilakukan BKKBN saja, namun dibutuhkan dukungan peran serta dari semua pihak baik pemerintah, swasta, Akademisi, masyarakat, media dan Komisi IX DPR RI sendiri sebagai mitra strategis BKKBN.
Mengakhiri sambutan, Shodiqin menyampaikan terima kasih kepada Aliyah Mustika Ilham, selaku Komisi IX DPR RI yang telah berperan aktif mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar.
"Harapan kami angka prevalensi stunting di Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar bisa diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024 dan upaya mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas yaitu Generasi Emas 2045 dapat kita wujudkan bersama" tutup Shodiqin
Kegiatan yang dikemas dalam Promosi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus dihadiri langsung anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Syahruddin.
Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham menyampaikan lewat kolaborasi bersama BKKBN diharapkan upaya percepatan penurunan stunting khususnya di Kota Makassar dapat lebih cepat menurun, sehingga target Zero Stunting dapat diwujudkan bersama.
Aliyah mengatakan untuk melahirkan anak yang bebas stunting dibutuhkan keterlibatan seluruh anggota keluarga, bagaimana kebutuhan gizi anak bisa dipenuhi. "Saya harapkan ibu-ibu untuk memperhatikan bagaimana asupan gizi anak agar stunting bisa di cegah, selain itu remaja yang ingin menikah agar memperhatikan usia ideal menikah, wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun" ujar Aliyah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Sulsel, Shodiqin menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi IX DPR RI sebagai mitra strategis BKKBN dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
"Harapannya kegiatan ini mampu memberikan informasi kepada seluruh pihak yang hadir tentang program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, sehingga Kita dapat bersama-sama mencegah terjadinya stunting baik dalam keluarga" ujar Shodiqin.
Stunting bukanlah sebuah penyakit, sebut Shodiqin namun sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan(HPK) yaitu saat mulai terbentuknya janin dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun.
"Stunting dapat terjadi akibat Ibu yang kekurangan nutrisi pada saat kehamilannya, anak kekurangan gizi dalam 2 tahun usianya, dan sanitasi yang buruk dengan akses air bersih yang tidak layak. Stunting dapat dicegah dan dikoreksi, oleh karena itu, keluarga menjadi kunci dalam pencegahan terjadinya stunting baru, dengan menekankan pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi dalam keluarga" sebut Shodiqin.
Dalam kesempatan itu, Shodiqin mengingatkan pentingnya memahami bahaya stunting, "konsekuensi dari stunting bukan semata persolan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis maupun tingkat intelektual yang rendah" tambah Shodiqin.
Disebutkan data SSGI Tahun 2022 angka prevalensi stunting Sulawesi Selatan sebesar 27,2 persen, angka ini masih di atas nasional yaitu 21,6 persen, sedangkan Kota Makassar 18,4 persen.
Shodiqin menyebutkan pencegahan stunting tidak bisa dilakukan BKKBN saja, namun dibutuhkan dukungan peran serta dari semua pihak baik pemerintah, swasta, Akademisi, masyarakat, media dan Komisi IX DPR RI sendiri sebagai mitra strategis BKKBN.
Mengakhiri sambutan, Shodiqin menyampaikan terima kasih kepada Aliyah Mustika Ilham, selaku Komisi IX DPR RI yang telah berperan aktif mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar.
"Harapan kami angka prevalensi stunting di Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar bisa diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024 dan upaya mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas yaitu Generasi Emas 2045 dapat kita wujudkan bersama" tutup Shodiqin
(TRI)
Berita Terkait
News
Field Trip Leadership, Siswa SMP Islam Athirah Kunjungi Gedung DPR/MPR RI
Dalam kunjungan tersebut, para siswa SMP Islam Athirah diajak mengenal lebih dekat fungsi dan peran lembaga legislatif.
Sabtu, 18 Okt 2025 21:24
News
Cegah Stunting dengan Galakkan Gemar Makan Telur di Seluruh Daerah
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan Pemerintah Provisi Sulsel terus berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya pada anak-anak.
Rabu, 15 Okt 2025 12:13
News
Warkop Jadi Ruang Dialog, Deng Ical Ajak Media Kawal Kinerja DPR RI
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI atau akrab disapa Deng Ical, menggelar pertemuan dengan sejumlah jurnalis di Makassar, Sabtu (4/10/2025) sore.
Sabtu, 04 Okt 2025 18:58
Sulsel
Ekspose Stunting Pangkep 2025: Prevalensi Turun, Intervensi Terpadu Berdampak Nyata
Pemerintah Kabupaten Pangkep melalui Dinas Kesehatan bersama lintas sektor menggelar Ekspose Penanganan Stunting dan Publikasi Hasil Pengukuran SIGIZI Terpadu 2025, Selasa (30/9/2025)
Selasa, 30 Sep 2025 15:27
News
Polda Sulsel Terima Kunjungan Komisi III DPR, Ini yang Dibahas
Polda Sulsel menerima kunjungan rombongan Komisi III DPR RI yang ingin menjaring aspirasi serta masukan dari pihak kepolisian terkait sejumlah rancangan undang-undang yang sedang dibahas oleh dewan.
Jum'at, 12 Sep 2025 21:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Andi Hadi Ibrahim Baso Terpilih Jadi Ketua DMI Kecamatan Biringkanaya
2
Fraksi PKB Apresiasi Program Makassar Creative Hub Dorong Ekonomi Komunitas
3
Dion Wiyoko & NUVO Family Ajak Anak Makassar Main di Luar, Lawan Brain Rot!
4
Kolaborasi MIND ID, PT Vale, & KLH Wujudkan Sungai Cipinang yang Bersih - Berdaya
5
Semarak HLN ke-80, PLN Ajak Siswa Palu Kenali Dunia Kelistrikan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Andi Hadi Ibrahim Baso Terpilih Jadi Ketua DMI Kecamatan Biringkanaya
2
Fraksi PKB Apresiasi Program Makassar Creative Hub Dorong Ekonomi Komunitas
3
Dion Wiyoko & NUVO Family Ajak Anak Makassar Main di Luar, Lawan Brain Rot!
4
Kolaborasi MIND ID, PT Vale, & KLH Wujudkan Sungai Cipinang yang Bersih - Berdaya
5
Semarak HLN ke-80, PLN Ajak Siswa Palu Kenali Dunia Kelistrikan