Potensi Kentang di Rongkong: Hasil Panen Tinggi, Omzet Capai Ratusan Juta Rupiah
fitra budin
Rabu, 27 Sep 2023 08:38
Rongkong, sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Luwu Utara, menawarkan potensi besar dalam sektor pertanian. Foto/Dok Pemkab Lutra
LUWU UTARA - Rongkong, sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Luwu Utara, menawarkan potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya dalam budidaya tanaman hortikultura.
Selain dikenal dengan panorama alam yang memukau, Rongkong juga menjadi sentra tanaman hortikultura, dengan salah satu komoditas unggulan yaitu kentang.
Kentang, sebagai tanaman hortikultura, memiliki peran strategis dalam penyediaan bahan pangan yang mendukung ketahanan pangan. Kabupaten Luwu Utara melalui kecamatan Rongkong telah membuktikan produktivitas yang tinggi dalam budidaya kentang.
Beberapa waktu lalu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, juga sempat melakukan panen ubinan perdana dengan hasil mencapai 24 ton per hektar. Jumlah ini sangat mengesankan, mengingat produktivitas potensial tanaman kentang biasanya berada di kisaran 20 ton per hektar.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Djalaluddin Dalami, menjelaskan Rongkong memiliki potensi luar biasa untuk tanaman kentang yang kaya akan karbohidrat ini.
"Kecamatan Rongkong ini memang sangat potensial untuk budidaya tanaman sayuran kentang, dengan produktivitas di atas 20 ton per hektar," ungkap Djalaluddin.
Dia menambahkan bahwa omzet usaha budidaya kentang dapat mencapai ratusan juta rupiah hanya dalam waktu tiga bulan karena masa panen kentang berkisar antara 90 hingga 95 hari setelah tanam (HST).
"Dengan produksi 20 ton per hektar dan harga jual Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram, maka didapatkan penjualan sekitar Rp300.000.000 dalam masa panen selama 3 bulan," jelasnya.
Oleh karena itu, Djalaluddin mendorong petani di Rongkong untuk terus mengembangkan budidaya kentang. Kentang adalah salah satu komoditas hortikultura yang sangat cocok ditanam di daerah dataran tinggi seperti Rongkong.
Kentang memiliki manfaat beragam, termasuk sebagai makanan pokok dan bahan baku berbagai olahan makanan. Keunggulan budidaya kentang di dataran tinggi adalah hasil yang berkualitas tinggi dan waktu panen yang lebih singkat.
Selain dikenal dengan panorama alam yang memukau, Rongkong juga menjadi sentra tanaman hortikultura, dengan salah satu komoditas unggulan yaitu kentang.
Kentang, sebagai tanaman hortikultura, memiliki peran strategis dalam penyediaan bahan pangan yang mendukung ketahanan pangan. Kabupaten Luwu Utara melalui kecamatan Rongkong telah membuktikan produktivitas yang tinggi dalam budidaya kentang.
Beberapa waktu lalu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, juga sempat melakukan panen ubinan perdana dengan hasil mencapai 24 ton per hektar. Jumlah ini sangat mengesankan, mengingat produktivitas potensial tanaman kentang biasanya berada di kisaran 20 ton per hektar.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Djalaluddin Dalami, menjelaskan Rongkong memiliki potensi luar biasa untuk tanaman kentang yang kaya akan karbohidrat ini.
"Kecamatan Rongkong ini memang sangat potensial untuk budidaya tanaman sayuran kentang, dengan produktivitas di atas 20 ton per hektar," ungkap Djalaluddin.
Dia menambahkan bahwa omzet usaha budidaya kentang dapat mencapai ratusan juta rupiah hanya dalam waktu tiga bulan karena masa panen kentang berkisar antara 90 hingga 95 hari setelah tanam (HST).
"Dengan produksi 20 ton per hektar dan harga jual Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram, maka didapatkan penjualan sekitar Rp300.000.000 dalam masa panen selama 3 bulan," jelasnya.
Oleh karena itu, Djalaluddin mendorong petani di Rongkong untuk terus mengembangkan budidaya kentang. Kentang adalah salah satu komoditas hortikultura yang sangat cocok ditanam di daerah dataran tinggi seperti Rongkong.
Kentang memiliki manfaat beragam, termasuk sebagai makanan pokok dan bahan baku berbagai olahan makanan. Keunggulan budidaya kentang di dataran tinggi adalah hasil yang berkualitas tinggi dan waktu panen yang lebih singkat.
(TRI)
Berita Terkait
News
Pengawasan Pertanian Organik, Upaya PT Vale untuk Pertanian Berkelanjutan
Menyikapi tantangan pertanian berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, melaksanakan pengawasan terhadap petani binaan.
Selasa, 01 Okt 2024 11:42
Sulsel
Listrik Hijau dari PLN Tekan Biaya Operasional Petani di Sulsel Hingga 83 Persen
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PLN sukses membantu pompanisasi sawah tadah hujan bagi petani dalam menghemat biaya operasional sampai dengan 83 persen per bulan.
Minggu, 29 Sep 2024 15:42
Sulsel
Disopiri Pejabat Kementan Arkansas, Mentan Amran Tinjau Pertanian Modern di AS
Ada yang istimewa pada kunjungan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman di Arkansas, Amerika Serikat (AS).
Senin, 16 Sep 2024 18:36
Sulsel
Penghasilan Petani Kakao Naik di Sulsel, Berkat Bantuan Bibit Era Andi Sudirman
Penghasilan petani kakao di Sulsel meningkat sejalan dengan harganya yang naik di pasaran. Keuntungan berlebih dirasakan berkat bantuan bibit serta pupuk yang diberikan di era Andi Sudirman Sulaiman.
Minggu, 15 Sep 2024 14:31
Sulsel
Berpihak Ke Petani, Prof Zudan Diganjar Anugerah Perkebunan 2024
Pemprov menorehkan satu lagi prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh menerima penghargaan Anugerah Perkebunan Indonesia 2024.
Jum'at, 13 Sep 2024 08:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
6
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam
7
Darmawangsyah Tegaskan Komitmen Jaga Keberlanjutan Program di Gowa