Kedutaan Besar Kanada Kunjungi Projek Land4Lives di Kabupaten Bone

Justang Muhammad
Kamis, 23 Feb 2023 18:24
Kedutaan Besar Kanada Kunjungi Projek Land4Lives di Kabupaten Bone
Suasana saat rombongan Keduataan Besar Kanada mengunjungi projek Land4Lives di Kabupaten Bone, Kamis (23/2/2023). Foto/Sindo Makassar/Justang Muhammad
Comment
Share
BONE - Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia mengunjungi Projek Sustainable Landscape For Climate Resillient Livelihoods (Land4Lives) di Kabupaten Bone, Sulsel, Kamis (23/2/2023).

Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia Global diwakili Head of Development Cooperation, Mr Kevin Tokar. Ia ditemani Direktur ICRAF Indonesia, Sonya Dewi.

Hadir juga Koordinator ICRAF Sulsel, Muhammad Syahrir. Murni selaku perwakilan Bappeda Provinsi Sulsel, Camat Dua Boccoe A Musafir, serta Kepala Desa Cabbeng, Muhammad Yasin.

Baca juga: Semarak Seabad NU, PCNU Gowa Bakal Gelar Jalan Sehat

Pada kesempatan itu, Kevin Tokar beserta delegasi dan Direktur ICRAF Indonesia, Sonya Dewi banyak berdiskusi dengan para petani di Desa Cabbeng.

Kevin Tokar mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan sendiri bagi petani. Pihaknya sengaja menggandeng ICRAFT untuk mengerjakan projek ini, karena ahli dalam meneliti kemajuan pertanian.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Sekkot Parepare Ingatkan ASN Tetap Netral

"Sebuah kehormatan bagi saya dapat bertemu dengan bapak ibu, saya sangat senang berada di Desa Cabbeng. Sebelumnya kami mengunjungi salah satu desa dan kami juga bertemu dengan petani dan banyak berdiskusi mengenai tantangan pertanian ke depan," kata Kevin Tokar.

Ia menegaskan, perlu adanya praktik baru dan inovasi, guna membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara berkelanjutan.

"ICRAFT akan mengajari bapak ibu cara bercocok tanam yang baik. Tetapi kami juga mau mendengar saran dari bapak ibu, agar kami ada referensi untuk kemajuan pertanian berkelanjutan," ucapnya.

Baca juga: Unibos Teken MoU dengan WSG University Poland dan Universitas Dhyana Pura Bali

Sementara itu Camat Dua Boccoe, Andi Musafir mengapresiasi program ICRAFT karena menjadikan Dua Boccoe khususnya dua desa sebagai pilot project.

"Memang perubahan iklim ini menjadi tantangan petani. Makanya kita apresiasi adanya ICRAFT ini yang membantu petani, memberikan pembelajaran, memberikan tambahan ilmu secara praktis langsung ke petani. Agar apa yang menjadi kebiasaan petani kita ini, bisa berubah cara berpikirnya," ucapnya.

Kades Cabbeng, M Yasin mengaku bersyukur dipilihnya Cabbeng sebagai pilot projek ini.

Baca juga: PKK Kecamatan di Gowa Diminta Siapkan Program Unggulan Jelang SMEP

"Selaku pemerintah desa, saya berharap program ICRAFT ini membawa dampak besar bagi petani kita, khususnya membantu meningkatkan produktivitas pertaniannya," ucapnya.

Koordinator Kelompok Desa Cabbeng, M Ansar mengatakan, di desanya ada dua kelompok tani yang dibentuk, yakni kelompok tani Malebbi (perempuan) dan Masseddi (laki-laki).

"Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah hasil musyawarah dan kesepakatan bersama anatara ICRAFT dan kelompok tani. Poin yang disepakati yaitu merealisasikan pelaksanaan daripada icraft yang merupakan usulan dari kelompok, " kata Ansar.

Baca juga: Pelindo Mengajar, Regional Head 4 Kenalkan Industri Pelabuhan ke Siswa SMA Athirah

Ansar juga menyebutkan telah disepakati kebun belajar yang nantinya menjadi lokus pembelajaran bersama. "Jadi di sana nanti fokusnya ICRAFT membina petani, termasuk bagaimana menanam cabai, kakao dan kelapa dengan baik," ucapnya

Sebagai informasi, Bone merupakan satu-satunya kabupaten yang terpilih dalam Projek Sustainable Landscapes For Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives).

Selain Bone, di Indonesia projek Land4Lives dilaksanakan ICRAF juga di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(MAN)
Berita Terbaru