Golkar Pangkep Belum Laporkan Data C1, BSN Sulsel Duga Ada Kongkalikong
Jum'at, 16 Feb 2024 22:16

Kepala BSN Partai Golkar Sulsel, Imran Eka. Foto: IST
MAKASSAR - Kepala Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar Sulsel, Imran Eka Saputra menuding kader Golkar Pangkep 'bermain' atas hasil suara pemilihan legislatif.
Pasalnya hinggat saat ini, Golkar Pangkep belum memasukkan laporan saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sistem Aplikasi Golkar Vote.
"Ini sudah menyalahi aturan sistem kerja yang telah diperintahkan DPP melalui surat perintah saksi pileg yang diberikan kepada DPD I dan DPD II," kata Imran Eka melalui keterangan tertulis yang diterima Sindo Makassar pada Jumat, 16 Februari 2024.
Dirinya mengungkapkan, kecurigaan Golkar Pangkep bermain dimulai pada saat hari perhitungan suara. Karena Golkar Pangkep belum memasukkan laporan salinan C1 di aplikasi.
Kekhawatiran Imran Eka bertambah, setelah menghubungi Ketua Golkar Pangkep dan Ketua BSN Pangkep. Karena kompak tidak mau memberikan data salinan C1.
"Makanya tadi saya ke Pangkep, untuk meminta langsung datanya. Tapi mereka tidak beri. Katanya belum lengkap. Jadi saya bilang jangan tunggu lengkap, yang ada saja. Supaya nanti saya uploadkan. Tetapi mereka tetap tidak mau berikan," ungkapnya.
Imran Eka curiga, Golkar Pangkep seperti ingin memainkan suara untuk kepentingan seseorang. Apalagi menurutnya, salah satu caleg DPR RI yakni Syamsuddin Hamid merupakan mantan ketua Golkar Pangkep yang juga mantan bupati Pangkep dua periode.
"Kejadian ini memunculkan dugaan adanya upaya seperti mau ada kongkalikong untuk menyembunyikan C1. Padahal C1 itukan bukan punya per-orangan. Tetapi punya partai dan itu harus segera dilaporkan," bebernya.
Sehingga menurut Imran Eka, kejadian ini harus menjadi perhatian DPP Partai Golkar mengenai sikap Golkar Pangkep yang tidak menaati perintah DPP.
"Karena DPP itu sudah mau melihat perolehan suara secara nasional, Ini masih kosong. Ini harus menjadi atensi dan evaluasi bagi DPP," pungkasnya.
Ketua DPD II Golkar Pangkep, Andi Ilham Zainuddin mengaku tidak tahu alasan Imran Eka buru-buru meminta data C1. Ia pun meminta DPD I untuk bersabar, sebab masih dalam tahap mengumpulkan data di semua TPS.
"Saya juga tidak tahu apa masalahnya. Mereka tidak tahu bagaimana kami bekerja sampai pagi, itupun belum selesai, sehingga dilanjut lagi sampai malam," ungkap Andi Ilham saat dikonfirmasi Sindo Makassar.
Andi Ilham meminta semua pihak untuk menghargai kerja-kerja Golkar Pangkep dan saksi yang sudah berjuang keras selama ini. "Tidak gampang mengumpulkan semua data yang ada di Pangkep, apalagi teman-teman di lapangan harus begadang. Jadi mohon bersabar," jelasnya.
Pasalnya hinggat saat ini, Golkar Pangkep belum memasukkan laporan saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sistem Aplikasi Golkar Vote.
"Ini sudah menyalahi aturan sistem kerja yang telah diperintahkan DPP melalui surat perintah saksi pileg yang diberikan kepada DPD I dan DPD II," kata Imran Eka melalui keterangan tertulis yang diterima Sindo Makassar pada Jumat, 16 Februari 2024.
Dirinya mengungkapkan, kecurigaan Golkar Pangkep bermain dimulai pada saat hari perhitungan suara. Karena Golkar Pangkep belum memasukkan laporan salinan C1 di aplikasi.
Kekhawatiran Imran Eka bertambah, setelah menghubungi Ketua Golkar Pangkep dan Ketua BSN Pangkep. Karena kompak tidak mau memberikan data salinan C1.
"Makanya tadi saya ke Pangkep, untuk meminta langsung datanya. Tapi mereka tidak beri. Katanya belum lengkap. Jadi saya bilang jangan tunggu lengkap, yang ada saja. Supaya nanti saya uploadkan. Tetapi mereka tetap tidak mau berikan," ungkapnya.
Imran Eka curiga, Golkar Pangkep seperti ingin memainkan suara untuk kepentingan seseorang. Apalagi menurutnya, salah satu caleg DPR RI yakni Syamsuddin Hamid merupakan mantan ketua Golkar Pangkep yang juga mantan bupati Pangkep dua periode.
"Kejadian ini memunculkan dugaan adanya upaya seperti mau ada kongkalikong untuk menyembunyikan C1. Padahal C1 itukan bukan punya per-orangan. Tetapi punya partai dan itu harus segera dilaporkan," bebernya.
Sehingga menurut Imran Eka, kejadian ini harus menjadi perhatian DPP Partai Golkar mengenai sikap Golkar Pangkep yang tidak menaati perintah DPP.
"Karena DPP itu sudah mau melihat perolehan suara secara nasional, Ini masih kosong. Ini harus menjadi atensi dan evaluasi bagi DPP," pungkasnya.
Ketua DPD II Golkar Pangkep, Andi Ilham Zainuddin mengaku tidak tahu alasan Imran Eka buru-buru meminta data C1. Ia pun meminta DPD I untuk bersabar, sebab masih dalam tahap mengumpulkan data di semua TPS.
"Saya juga tidak tahu apa masalahnya. Mereka tidak tahu bagaimana kami bekerja sampai pagi, itupun belum selesai, sehingga dilanjut lagi sampai malam," ungkap Andi Ilham saat dikonfirmasi Sindo Makassar.
Andi Ilham meminta semua pihak untuk menghargai kerja-kerja Golkar Pangkep dan saksi yang sudah berjuang keras selama ini. "Tidak gampang mengumpulkan semua data yang ada di Pangkep, apalagi teman-teman di lapangan harus begadang. Jadi mohon bersabar," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait

Makassar City
Munafri Dorong Kader Golkar Jadi Penggerak Mengawal Pembangunan Kota Makassar
Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar yang juga Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengajak seluruh pihak, khususnya kader dan simpatisan Partai Golkar, untuk berkolaborasi dalam mengawal pembangunan kota.
Minggu, 24 Agu 2025 11:37

Sulsel
Bendahara Golkar Sulsel Dukung Appi, Komitmen Tak Mau di Barisan Berseberangan
Bendahara DPD I Golkar Sulsel, Andi Ina Kartika Sari, menegaskan loyalitasnya kepada Wali Kota Makassar sekaligus Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin.
Senin, 04 Agu 2025 13:15

News
Eks Ketua DKPP dan Bawaslu RI Sebut Taufan Pawe jadi Guru Politiknya
Ketua DKPP Periode 2017-2022 dan juga Ketua Bawaslu RI 2012-2017 Prof Muhammad memberikan pujian kepada Taufan Pawe (TP) selaku Penanggap dalam Kegiatan Workshop Publik Nasional yang digelar di Ballroom Hotel Unhas baru-baru ini.
Rabu, 30 Jul 2025 15:16

Sulsel
Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan akan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Fraksi se Sulsel. Kegiatan digelar di Hotel Claro Makassar pada Jumat-Minggu atau 1 sampai 3 Agustus 2025.
Rabu, 30 Jul 2025 10:14

Sulsel
Soal Isu Tersangka, TP Sebut Upaya Pembunuhan Karakter Jelang Musda Golkar Sulsel
Anggota DPR RI, Taufan Pawe memberikan klarifikasi dan bantahan terhadap isu penetapan tersangkanya.
Rabu, 16 Jul 2025 11:15
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dua Komisioner Bawaslu Palopo Terbukti Langgar Kode Etik, Disanksi Peringatan
2

Dari Aksi Massa ke Reshuffle Kabinet Presiden Prabowo
3

Triwarna dan Reclaiming Ruang Politik
4

Jaksa Asal Pangkep Nurul Wahida Rifal Raih Gelar Doktor di Universitas Pasundan
5

Menko Yusril Kunjungi Para Tersangka Kasus Pembakaran Kantor DPRD di Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dua Komisioner Bawaslu Palopo Terbukti Langgar Kode Etik, Disanksi Peringatan
2

Dari Aksi Massa ke Reshuffle Kabinet Presiden Prabowo
3

Triwarna dan Reclaiming Ruang Politik
4

Jaksa Asal Pangkep Nurul Wahida Rifal Raih Gelar Doktor di Universitas Pasundan
5

Menko Yusril Kunjungi Para Tersangka Kasus Pembakaran Kantor DPRD di Makassar