Kemensos Bantu Palopo Rp276 Juta Siaga Bencana

Chaeruddin
Minggu, 25 Feb 2024 20:37
Kemensos Bantu Palopo Rp276 Juta Siaga Bencana
Kemensos memberikan bantuan siaga bencana Rp276 juta kepada Pemerintah Kota Palopo. Foto: Chaeruddin
Comment
Share
PALOPO - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan siaga bencana Rp276 juta kepada Pemerintah Kota Palopo. Bantuan ini untuk isi lumbung sosial KSB Telluwanua sebagai bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi di kota ini.

Bantuan ini diserahkan Direktur PSKBA Kemensos diterima langsung Penjabat Wali Kota Palopo Asrul Sani, yang kemudian diserahkan kepada pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Telluwanua di Kelurahan Maroangin, Sabtu (24/02/2024).

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kemensos RI Muh Delmi mengungkapkan KSB dibentuk berdasarkan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.

"Kami sudah berdialog bersama Penjabat Wali Kota Palopo. Daerah ini masuk rentan bencana, hal itu menjadi informasi juga buat kami, jadi informasi yang sangat penting untuk melakukan kegiatan-kegiatan di Kota Palopo," ujarnya.

"Ke depan dan kegiatan-kegiatan yang ada di Direktorat PSKBA khususnya, akan kami laksanakan juga di Palopo, Insya Allah, dalam rangka mitigasi bencana, maupun pada saat kejadian dan pasca bencana," tukasnya.

Penjabat Wali Kota Palopo, bersama Direktur PSKBA Kementerian Sosial RI, memukul gong tanda dimulainya pencanangan Kampung Siaga Bencana Kecamatan Telluwanua.

Pencanangan tersebut juga dihadiri Kabid Linjamsos Dinas Sosial Pemprov Sulsel Herman dan unsur Forkopimda Kota Palopo serta Kadis Sosial dan Ketua PMI Kota Palopo.

Ditempat yang sama, dikukuhkan pula 60 orang relawan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Telluwanua. Pengukuhan dilakukan oleh penjabat Wali Kota Palopo yang bertindak sebagai pembina apel.

Asrul Sani menyampaikan pekan pertama dirinya ditunjuk sebagai penjabat Wali Kota, ia langsung melakukan pemetaan, dan salah satu yang penting menurutnya adalah terkait dengan kebencanaan.

"Dengan adanya KSB ini, kita berharap menjadi wadah pembelajaran bagi masyarakat terkait mitigasi bencana, mengenal jenis-jenis bencana, bagaimana kita mengevakuasi, bagaimana memberikan pertolongan pertama," ujar Asrul Sani.

"Hari ini kita canangkan di Telluwanua, kita berharap semua kecamatan juga nanti membentuk dan sebenarnya kita berharap semua masyarakat menjadi relawan," ungkapnya.

Asrul Sani juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial melalui Direktur PSKBA, atas kepedulian terhadap Kota Palopo yang memberikan begitu banyak bantuan dan mengadakan pembentukan KSB di Kota palopo.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pemberian sertifikat secara simbolis kepada ketua KSB Kecamatan Telluwanua oleh Pj. Wali Kota Palopo.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Herman, mengungkapkan, wujud partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah kesiap siagaan mereka terhadap segala sesuatu yang dilakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

"Untuk menciptakan kondisi tersebut masyarakat perlu dibekali serangkaian pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, salah satunya adalah pembentukan wadah Kampung Siaga Bencana," kata Herman.

Herman juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemensos yang telah menunjuk dan menempatkan dua pembentukan KSB di Sulsel yakni di Kota Palopo dan Kabupaten Pangkep yang memang merupakan daerah dengan kerawanan bencana.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Palopo Zulkifli Halid, menambahkan Kampung Siaga Bencana yang diinisiasi Kementerian Sosial RI merupakan program yang sangat strategis terutama bagi daerah-daerah yang rawan bencana.

"Ini merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia, di tahun 2024 ini. Ini hal yang luar biasa, bahwa kita menjadi pionir di tahun ini dalam pelaksanaan KSB," kata Zulkifli.

Zulkifli melanjutkan, kegiatan ini dibarengi juga dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS), dimana Dinas Sosial Kota Palopo dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) pusat, provinsi, dan Tagana-Tagana lokal kota palopo menyebar ke sekolah-sekolah memberikan edukasi dan bimbingan kepada siswa-siswi terkait kesiapsiagaan bencana.

"Di samping itu juga ada Lumbung Sosial, yang menjadi bagian dari KSB ini. Lumbung sosial ini sifatnya kontinyu, jadi kalau lumbung sosialnya sudah habis atau berkurang, nanti kita akan usulkan untuk diisi kembali melalui dinas sosial," tutupnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru