Karena Politik Uang, Investasi Sosial Bukan Lagi Modal Bertarung di Politik

Tim Sindomakassar
Jum'at, 22 Mar 2024 13:13
Karena Politik Uang, Investasi Sosial Bukan Lagi Modal Bertarung di Politik
Ketua DPC Demokrat Makassar, Ady Rasyid Ali bersama pengurusnya. Foto: IST
Comment
Share
MAKASSAR - Ketua DPC Demokrat Kota Makassar, Ady Rasyid Ali (ARA) mengatakan turunnya perolehan kursi partai berlambang mercy ini dikarenakan terkena badai besar. Pada 2019, partainya meraih 6 kursi kini tersisa 3 kursi saja.

ARA melihat di lapangan, Pemilu 2024 kali ini sangat berbeda dengan Pemilu 2019 lalu. Menurutnya politik uang menjadi keharusan bukan kebiasaan.

“Saya melihat bisa berbahaya ke depan untuk melahirkan kualitas wakil rakyat yang ada. Setiap pemilu pasti ada karena Pemilu 2019 politik uang seperti menjadi keharusan,” katanya pada Kamis (22/03/2024) malam.

Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini memandang, investasi sosial bukan lagi menjadi modal untuk bertarung dalam dunia politik. “Tapi siapa yang membuang (politik uang) di hari akhir, itu dipilih,” bebernya.

Kondisi ini menurut ARA, membuat 60 persen inkumben di DPRD Makassar gagal. Sementara banyak legislator pemikir yang selama ini menghidupkan dinamika di parlemen.

"Di DPRD Makassar 60 persen inkumben lewat. Para pemikir di DPRD Makassar tumbang karena politik uang, beda dengan Pemilu 2019,” tandasnya.

ARA melanjutkan, penurunan kursi Demokrat tak terjadi hanya di Makassar dan Sulsel. Melainkan terjadi di hampir seluruh Indonesia.

“Hampir semua daerah take down, 50 persen turun. Saya tidak tau kenapa? tapi ini siklus politik nasional kita,” ujarnya.

Menurut ARA, Demokrat nyatanya tidak mendapat ekor jas dari Pilpres untuk koalisi Prabowo-Gibran. Berbeda dengan Nasdem, PKB dan PKS yang berada di barisan AMIN.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru