Terbaik di Sulsel! Lutra Sukses Turunkan Prevalensi Stunting 14,3% pada 2023
Jum'at, 14 Jun 2024 13:17

Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, dan Kepala BKKBN dokter Hasto Wardoyo pada Rapat Koordinasi TPPS Kabupaten Lutra di kantor bupati, Kamis (13/6/2024) lalu. Foto/Istimewa
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) sukses menurunkan angka prevalensi stunting secara signifikan pada 2023. Dari sebelumnya 29,8% menjadi 15,5% atau turun 14,3%. Capaian itu merupakan yang terbaik sekaligus penurunan angka stunting terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Torehan prestasi itu disampaikan oleh Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lutra di kantornya, Kamis (13/6/2024) lalu. Hadir sekitar 200 peserta, yang terdiri dari unsur forkompinda, jajaran pemda lutar, satgas stunting, PKB, PLKB, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kabupaten terluas di Sulsel ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 333.127 jiwa, dengan jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebanyak 11.666 keluarga. "Kalau kita lihat perkembangan kasus stunting di Lutra, dari data SSGI atau SKI ada peningkatan signifikan pada tahun 2022. Kaget semuanya ternyata meningkat tajam banget, lalu kami gerakkan semuanya, ngeroyok, sehingga tahun 2023 di bawah rata-rata nasional dan provinsi," ujar Bupati Indah.
Kunci sukses yang digunakan oleh Lutra dalam mencapai keberhasilan tersebut tidak lain adalah kuatnya komitmen dan konsistensi. "Kalau komitmen saya yakin semua kabupaten/kota mempunyai komitmen yang kuat, tapi kadang konsistennya kurang. Saya kira ini kunci dari bergeraknya seluruh elemen," kata Bupati Indah.
Bahkan dirinya turun langsung ke setiap kecamatan. Selain itu, juga terdapat konvergensi anggaran dari APBD, Bapak Asuh dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), serta melibatkan komponen lain untuk mengambil bagian.
"Terdapat dukungan dari TNI dan POLRI, bahkan beberapa waktu yang lalu Babinsa kami mendapatkan penghargaan tingkat nasional," tukas bupati perempuan pertama di Sulsel itu.

Terkait kenaikan stunting yang tajam pada 2022, Bupati Indah melakukan penelurusan tentang penyebabnya. Hasilnya, pihaknya melihat permasalahan stunting ada di Sumber Daya Manusia. "Ini menjadi komitmen bagi kami untuk terus mengedukasi, melakukan pemberdayaan, pengembangan kapasitas dan kompetensi," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyebut sampai hari ini semua kader di Lutra telah mengikuti pelatihan, terutama dalam melakukan pengukuran dan penimbangan balita sehingga data menjadi valid. Tidak kalah penting, alat antropometri yang terstandar juga diperhatikan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BKKBN dokter Hasto Wardoyo sangat mengapresiasi langkah-langkah nyata yang telah dilakukan Bupati Indah dalam program stuntingnya. "Kalau di Indonesia semua Bupati seperti Bu Indah, saya yakin semua masalah stunting selesai. Sangat detail, sangat jelas, clear, dan hasilnya nyata," ujarnya.
Menurut dokter Hasto, keberhasilan Bupati Luwu Utara dalam menurunkan angka stunting sampai 14 persen bukanlah hal yang main-main. Kabupaten ini menjadi satu-satunya kabupaten yang berhasil menurunkan stunting di atas 12 persen. Hal ini nampak setelah dirinya keliling seluruh Indonesia.
"Saya terima kasih sekali kepada Bu Bupati, Pak Wakil Bupati sebagai ketua TPPS, sekda, kapolres, dandim, ketua DPRD dan juga segenap Forkompinda," ucap dokter Hasto.
Setelah memberikan materi mengenai Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, dokter Hasto didampingi Bupati dan jajarannya bertolak ke Puskemas Masamba untuk Pelayanan KB serta ke kantor kecamatan guna meninjau langsung gelar produk Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) hasil kreasi para ibu dari desa-desa di Lutra.
Torehan prestasi itu disampaikan oleh Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lutra di kantornya, Kamis (13/6/2024) lalu. Hadir sekitar 200 peserta, yang terdiri dari unsur forkompinda, jajaran pemda lutar, satgas stunting, PKB, PLKB, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kabupaten terluas di Sulsel ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 333.127 jiwa, dengan jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebanyak 11.666 keluarga. "Kalau kita lihat perkembangan kasus stunting di Lutra, dari data SSGI atau SKI ada peningkatan signifikan pada tahun 2022. Kaget semuanya ternyata meningkat tajam banget, lalu kami gerakkan semuanya, ngeroyok, sehingga tahun 2023 di bawah rata-rata nasional dan provinsi," ujar Bupati Indah.
Kunci sukses yang digunakan oleh Lutra dalam mencapai keberhasilan tersebut tidak lain adalah kuatnya komitmen dan konsistensi. "Kalau komitmen saya yakin semua kabupaten/kota mempunyai komitmen yang kuat, tapi kadang konsistennya kurang. Saya kira ini kunci dari bergeraknya seluruh elemen," kata Bupati Indah.
Bahkan dirinya turun langsung ke setiap kecamatan. Selain itu, juga terdapat konvergensi anggaran dari APBD, Bapak Asuh dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), serta melibatkan komponen lain untuk mengambil bagian.
"Terdapat dukungan dari TNI dan POLRI, bahkan beberapa waktu yang lalu Babinsa kami mendapatkan penghargaan tingkat nasional," tukas bupati perempuan pertama di Sulsel itu.

Terkait kenaikan stunting yang tajam pada 2022, Bupati Indah melakukan penelurusan tentang penyebabnya. Hasilnya, pihaknya melihat permasalahan stunting ada di Sumber Daya Manusia. "Ini menjadi komitmen bagi kami untuk terus mengedukasi, melakukan pemberdayaan, pengembangan kapasitas dan kompetensi," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyebut sampai hari ini semua kader di Lutra telah mengikuti pelatihan, terutama dalam melakukan pengukuran dan penimbangan balita sehingga data menjadi valid. Tidak kalah penting, alat antropometri yang terstandar juga diperhatikan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BKKBN dokter Hasto Wardoyo sangat mengapresiasi langkah-langkah nyata yang telah dilakukan Bupati Indah dalam program stuntingnya. "Kalau di Indonesia semua Bupati seperti Bu Indah, saya yakin semua masalah stunting selesai. Sangat detail, sangat jelas, clear, dan hasilnya nyata," ujarnya.
Menurut dokter Hasto, keberhasilan Bupati Luwu Utara dalam menurunkan angka stunting sampai 14 persen bukanlah hal yang main-main. Kabupaten ini menjadi satu-satunya kabupaten yang berhasil menurunkan stunting di atas 12 persen. Hal ini nampak setelah dirinya keliling seluruh Indonesia.
"Saya terima kasih sekali kepada Bu Bupati, Pak Wakil Bupati sebagai ketua TPPS, sekda, kapolres, dandim, ketua DPRD dan juga segenap Forkompinda," ucap dokter Hasto.
Setelah memberikan materi mengenai Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, dokter Hasto didampingi Bupati dan jajarannya bertolak ke Puskemas Masamba untuk Pelayanan KB serta ke kantor kecamatan guna meninjau langsung gelar produk Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) hasil kreasi para ibu dari desa-desa di Lutra.
(TRI)
Berita Terkait

News
Cegah Stunting dengan Galakkan Gemar Makan Telur di Seluruh Daerah
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan Pemerintah Provisi Sulsel terus berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya pada anak-anak.
Rabu, 15 Okt 2025 12:13

Sulsel
Ekspose Stunting Pangkep 2025: Prevalensi Turun, Intervensi Terpadu Berdampak Nyata
Pemerintah Kabupaten Pangkep melalui Dinas Kesehatan bersama lintas sektor menggelar Ekspose Penanganan Stunting dan Publikasi Hasil Pengukuran SIGIZI Terpadu 2025, Selasa (30/9/2025)
Selasa, 30 Sep 2025 15:27

News
Pertamina Dukung Lomba PMT Cegah Stunting di Kendari
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, melalui IT Kendari, memberikan dukungan pada kegiatan Lomba Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bertema “Gizi Mata Seimbang” di Kendari.
Selasa, 09 Sep 2025 17:30

Sulsel
PT Vale & Pemkab Luwu Utara Sinergi Bangun Budaya Keselamatan Kerja
Sekitar 50 peserta antusias mengikuti basic safety training yang diselenggarakan oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
Kamis, 28 Agu 2025 17:56

News
Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan kunjungan evaluasi program Aksi Stop Stunting di Desa Lengkese, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, dan Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Selasa (19/8/2025).
Selasa, 19 Agu 2025 19:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas Tergantung di Kebun, Suami Jadi Terduga Pelaku
2

Wabup Gowa Hadiri Groundbreaking Koperasi Merah Putih Secara Virtual
3

Senator Sebut Bupati dan Ketua DPRD Dukung Wacana DOB Pemekaran Selayar
4

Lembaga Pondasi Programkan Sondir Gratis untuk Pondok Pesantren
5

OJK: Sektor Jasa Keuangan Sulampua Stabil, Berkontribusi Pacu Ekonomi Daerah
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas Tergantung di Kebun, Suami Jadi Terduga Pelaku
2

Wabup Gowa Hadiri Groundbreaking Koperasi Merah Putih Secara Virtual
3

Senator Sebut Bupati dan Ketua DPRD Dukung Wacana DOB Pemekaran Selayar
4

Lembaga Pondasi Programkan Sondir Gratis untuk Pondok Pesantren
5

OJK: Sektor Jasa Keuangan Sulampua Stabil, Berkontribusi Pacu Ekonomi Daerah