Pantarlih Seberangi Jembatan Bambu Demi Coklit 20 KK di Bulukumba
Kamis, 27 Jun 2024 18:28
Juliana, petugas Pantarlih harus berjalan kaki menyusuri hutan yang terjal sekitar 1,5 km atau 3 km untuk pergi-pulang, dan terakhir melintasi jembatan bambu hasil rakitan warga. Foto: Istimewa
BULUKUMBA - Kondisi geografis bukan penghalang bagi Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) dalam melaksanakan tugasnya. Jalan terjal, melintasi hutan dan menyeberangi jembatan bambu harus dilakukan untuk memastikan akurasi data pemilih di masa pencocokan dan penelitian data pemilih, tanggal 24 Juni sampai 24 Juli tahun 2024.
Tepatnya di TPS 3 Dusun Sapanang, Desa Sapanang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Juliana, petugas Pantarlih harus berjalan kaki menyusuri hutan yang terjal sekitar 1,5 km atau 3 km untuk pergi-pulang, dan terakhir melintasi jembatan bambu hasil rakitan warga.
"Ada sekitar 20 rumah atau KK yang harus kami coklit di seberang jembatan. Kami didampingi teman-teman PPS saat melakukan coklit, karena takut lewat jalan ini kalau cuma sendiri, biasa ada ular, babi hutan, biawak dan binatang lainnya," kata Juliana pada (27/06/2024).
Juliana melanjutkan, jalan yang melewati hutan dan melintasi jembatan bambu ini bukan akses satu-satunya untuk menuju perkampungan warga tersebut. Hanya saja, jaraknya jauh. Bisa sampai belasan kilo meter. Karena harus keluar desa dulu yang berbatasan dengam Desa Sapanang, yakni Desa Tanah Towa, Desa Pattiroang, baru kembali masuk di Desa Sapanang.
"Untuk ke Kampong Toaya ini sebenarnya bisa juga lewat jalan lain. Hanya saja jaraknya jauh, bisa sampai belasan kilo meter, karena harus keluar desa dulu," tambahnya.
Selain TPS 3, TPS 2 Dusun Patihi, Desa Sapanang aksesnya juga sulit. Karena juga harus melintasi hutan-hutan dan sungai yang jembatannya hanya terbuat dari bambu hasil rakitan warga.
Di Dusun Patihi, ada sekitar 40 KK yang harus dicoklit, dipastikan akurasi data pemilihnya, dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024.
Tepatnya di TPS 3 Dusun Sapanang, Desa Sapanang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Juliana, petugas Pantarlih harus berjalan kaki menyusuri hutan yang terjal sekitar 1,5 km atau 3 km untuk pergi-pulang, dan terakhir melintasi jembatan bambu hasil rakitan warga.
"Ada sekitar 20 rumah atau KK yang harus kami coklit di seberang jembatan. Kami didampingi teman-teman PPS saat melakukan coklit, karena takut lewat jalan ini kalau cuma sendiri, biasa ada ular, babi hutan, biawak dan binatang lainnya," kata Juliana pada (27/06/2024).
Juliana melanjutkan, jalan yang melewati hutan dan melintasi jembatan bambu ini bukan akses satu-satunya untuk menuju perkampungan warga tersebut. Hanya saja, jaraknya jauh. Bisa sampai belasan kilo meter. Karena harus keluar desa dulu yang berbatasan dengam Desa Sapanang, yakni Desa Tanah Towa, Desa Pattiroang, baru kembali masuk di Desa Sapanang.
"Untuk ke Kampong Toaya ini sebenarnya bisa juga lewat jalan lain. Hanya saja jaraknya jauh, bisa sampai belasan kilo meter, karena harus keluar desa dulu," tambahnya.
Selain TPS 3, TPS 2 Dusun Patihi, Desa Sapanang aksesnya juga sulit. Karena juga harus melintasi hutan-hutan dan sungai yang jembatannya hanya terbuat dari bambu hasil rakitan warga.
Di Dusun Patihi, ada sekitar 40 KK yang harus dicoklit, dipastikan akurasi data pemilihnya, dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Di PAN Bulukumba, Husniah Tekankan Transformasi dan Penguatan Silaturahmi
Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan, Husniah Talenrang, melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor DPD PAN Bulukumba di kawasan Pantai Merpati, Sabtu sore (6/12/2025).
Sabtu, 06 Des 2025 21:04
News
Skandal Korupsi Ketua KPU Pangkep: Momentum Evaluasi Moral dan Kelembagaan KAHMI Sulsel
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangkep kembali tercoreng dengan ditetapkannya Ketua KPU Pangkep, Anggota yang merupakan Divisi Hukum, beserta sekretarisnya sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkep atas dugaan perilaku korupsi dana hibah Pilkada 2024 sebanyak Rp554 juta dari total anggaran dana hibah sebesar Rp26 miliar.
Sabtu, 06 Des 2025 12:25
Sulsel
KAHMI Sulsel Minta Ichlas Koperatif Hadapi Kasus Korupsi Dana Pilkada Pangkep 2024
MW KAHMI Sulsel akhirnya angkat suara menyikapi penetapan Ichlas, Presidium MD KAHMI Pangkep periode 2023–2028, sebagai salah satu tersangka dugaan korupsi dana hibah Pilkada 2024 oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkep pada 1 Desember 2025.
Rabu, 03 Des 2025 09:33
Sulsel
Dua Komisioner KPU Pangkep jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Pilkada 2024
Tiga pejabat KPU Pangkep resmi ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkep pada Senin (01/12/2025). Ketiganya terseret kasus dugaan korupsi dana hibah Pilkada Pangkep 2024.
Senin, 01 Des 2025 23:45
Sulsel
DPC Bulukumba Ajak Seluruh Kader Tolak Budi Arie Gabung Partai Gerindra
Ketua DPC Partai Gerindra Bulukumba, Syahruni Haris menyerukan seluruh kader Partai Gerindra di tanah air untuk tidak terpengaruh dengan berhembusnya isu Ketua Umum Projo, Budi Arie yang berencana bergabung dengan Partai Gerindra.
Sabtu, 08 Nov 2025 10:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pemkot Makassar Lelang 38 Kendaraan Dinas, Mulai Motor hingga Mobil Operasional
2
Legislator Makassar Usulkan Pemilihan RT Kembali ke Mekanisme Lama
3
Tepat Anniversary ke-5, Xilau Eyewear Buka Cabang ke-8 di Tanjung Bunga
4
Makassar Susun Aturan Kota Sehat, Akademisi dan UNICEF Tekankan Sinergi Berkelanjutan
5
Dedikasi Guru Terpencil di Konawe Diganjar Penghargaan Nasional dari YAHM
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pemkot Makassar Lelang 38 Kendaraan Dinas, Mulai Motor hingga Mobil Operasional
2
Legislator Makassar Usulkan Pemilihan RT Kembali ke Mekanisme Lama
3
Tepat Anniversary ke-5, Xilau Eyewear Buka Cabang ke-8 di Tanjung Bunga
4
Makassar Susun Aturan Kota Sehat, Akademisi dan UNICEF Tekankan Sinergi Berkelanjutan
5
Dedikasi Guru Terpencil di Konawe Diganjar Penghargaan Nasional dari YAHM