Detak Nadi Nelayan dan Harapan dari Laut
Maman Sukirman
Selasa, 29 Jul 2025 11:07
Takalar - Suara motor perahu menyatu dengan debur ombak pagi itu, membangunkan irama harian di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Beba, Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Deretan perahu bercadik bersandar rapi di bibir pantai, membawa hasil laut yang jadi tumpuan hidup banyak keluarga.
Masih pagi, namun kawasan ini sudah ramai. Di antara air setinggi lutut, para nelayan memanggul keranjang penuh ikan segar ke darat. Beberapa ibu rumah tangga dan pengepul lokal menanti di garis pasir, siap menyambut tangkapan yang baru saja keluar dari jaring malam. Senyum lelah bercampur lega tergambar di wajah wajah mereka. Hari ini, rezeki datang bersama arus.
Keranjang keranjang ikan jenis layang dan kembung disusun rapi di atas pasir. Seorang lelaki dengan sepatu bot kuning memeriksa satu per satu isi keranjang, memastikan kualitas ikan sebelum negosiasi harga dimulai. Di sinilah transaksi berlangsung tanpa banyak basa basi, tawar, sepakat, angkut.
Dari atas udara, TPI Beba terlihat seperti pelabuhan kecil yang bersahaja. Puluhan perahu berjajar, sebagian dengan atap plastik warna warni sebagai pelindung dari terik. Di ujung dermaga, anak anak bermain air sambil menyaksikan orang tua mereka bekerja keras. Sebuah pemandangan yang tak hanya menggambarkan aktivitas ekonomi, tapi juga kehidupan komunitas yang begitu erat.
TPI Beba bukan hanya tempat jual beli ikan. Ia adalah denyut kehidupan pesisir, tempat cerita cerita tentang keberanian melaut dan harapan akan tangkapan besar disusun setiap hari. Di sini, laut bukan sekadar bentang air. Ia adalah dapur, sekolah, dan masa depan.
Foto dan teks: Maman Sukirman
Masih pagi, namun kawasan ini sudah ramai. Di antara air setinggi lutut, para nelayan memanggul keranjang penuh ikan segar ke darat. Beberapa ibu rumah tangga dan pengepul lokal menanti di garis pasir, siap menyambut tangkapan yang baru saja keluar dari jaring malam. Senyum lelah bercampur lega tergambar di wajah wajah mereka. Hari ini, rezeki datang bersama arus.
Keranjang keranjang ikan jenis layang dan kembung disusun rapi di atas pasir. Seorang lelaki dengan sepatu bot kuning memeriksa satu per satu isi keranjang, memastikan kualitas ikan sebelum negosiasi harga dimulai. Di sinilah transaksi berlangsung tanpa banyak basa basi, tawar, sepakat, angkut.
Dari atas udara, TPI Beba terlihat seperti pelabuhan kecil yang bersahaja. Puluhan perahu berjajar, sebagian dengan atap plastik warna warni sebagai pelindung dari terik. Di ujung dermaga, anak anak bermain air sambil menyaksikan orang tua mereka bekerja keras. Sebuah pemandangan yang tak hanya menggambarkan aktivitas ekonomi, tapi juga kehidupan komunitas yang begitu erat.
TPI Beba bukan hanya tempat jual beli ikan. Ia adalah denyut kehidupan pesisir, tempat cerita cerita tentang keberanian melaut dan harapan akan tangkapan besar disusun setiap hari. Di sini, laut bukan sekadar bentang air. Ia adalah dapur, sekolah, dan masa depan.
Foto dan teks: Maman Sukirman
(MAS)
Foto Terkait

Potret Perkampungan Nelayan di Pinggiran Paotere
Kawasan perkampungan nelayan di pinggiran Pelabuhan Paotere, Kelurahan Gusung, Makassar.
Rabu, 05 Feb 2025 20:27
Upaya menjaga keberlanjutan usaha perikanan nasional
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapannya di PPI Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (3/12/2023).
Jum'at, 29 Des 2023 19:05
Foto Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Petugas PLN ULTG Jeneponto Berjibaku Turunkan Layangan di SUTT
2

AVOCE Celebes Gelar Jambore & Bakti Sosial, Kalla Toyota Dukung Penuh
3

Kantor Imigrasi Parepare Teken Kerja Sama dengan SINDO Makassar
4

Tanda Tangan Diduga Dipalsukan, Pria Bantaeng Laporkan Oknum Notaris ke Polisi
5

Setuju dengan Pedagang Pasar Cidu, DPRD Tolak Skema Penertiban Ganjil-Genap
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Petugas PLN ULTG Jeneponto Berjibaku Turunkan Layangan di SUTT
2

AVOCE Celebes Gelar Jambore & Bakti Sosial, Kalla Toyota Dukung Penuh
3

Kantor Imigrasi Parepare Teken Kerja Sama dengan SINDO Makassar
4

Tanda Tangan Diduga Dipalsukan, Pria Bantaeng Laporkan Oknum Notaris ke Polisi
5

Setuju dengan Pedagang Pasar Cidu, DPRD Tolak Skema Penertiban Ganjil-Genap