Public Expose Live 2024: Telkom Yakin Capai Pertumbuhan Berkelanjutan lewat Five Bold Moves
Selasa, 27 Agu 2024 14:13

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi pada kegiatan Public Expose Live 2024 yang berlangsung secara online, Senin (26/8). Foto/Dok Telkom
JAKARTA - Sepanjang enam bulan pertama 2024, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) fokus pada percepatan implementasi strategi Five Bold Moves (5BM).
Melalui strategi bisnis FMC, InfraCo, dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC, Telkom menunjukkan kinerja finansial yang positif. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi yang dijalankan berada pada jalur yang benar dan dapat memberikan hasil yang optimal bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi pada kegiatan Public Expose Live 2024 yang berlangsung secara online, Senin (26/8). Turut hadir Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan.
Pada kegiatan tersebut, Heri juga memaparkan kinerja dan strategi Perseroan, serta proyeksi kinerja buku 2024. Pada tahun ini TelkomGroup masih fokus pada percepatan transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM) yang melayani segmen B2C dan B2B untuk menangkap setiap peluang yang ada di sektor Telekomunikasi.
"Sebagai perusahaan Telco terbesar, kami memiliki peluang untuk menjadi katalis ekonomi digital di Indonesia. Menurut kami, hal ini penting mengingat industri Telekomunikasi sedang berevolusi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat,” ujar Heri.
Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) yang berfokus pada segmen Business-to-Consumer (B2C) yang dijalankan oleh Telkomsel tengah berupaya melakukan langkah percepatan efisiensi operasional.
Ke depannya, TelkomGroup akan memaksimalkan efek sinergi dari FMC di laporan kinerja keuangan Telkom, melalui revenue uplift, efisiensi operating expense, dan efektifitas Capex. Diharapkan melalui aksi korporasi ini dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas bagi Perseroan.
Sejalan dengan agresivitas Perseroan dalam mengembangkan segmen Business-to-Business (B2B), TelkomGroup melalui anak usahanya NeutraDC yang bergerak pada bidang Data Center terus beradaptasi dan fokus untuk menciptakan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan pada konektivitas digital, dengan didukung oleh pengembangan platform Data Center & Cloud sebagai business enabler.
Saat ini, NeutraDC berencana untuk menambah kapasitas Data Center sebesar 18MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang. Di sisi lain, saat ini NeutraDC juga tengah melanjutkan ekspansi Enterprise Data Center dan juga Edge Data Center.
Peningkatan kapasitas Data Center ini ditujukkan untuk mengantisipasi permintaan Cloud Storage and processing yang terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan Artifical Intelligence (AI). Saat ini, NeutraDC juga terbuka terhadap kerja sama strategis dengan mitra global untuk meningkatkan value sebagai pusat ekosistem digital.
Sebagai bagian dari inisiatif Five Bold Moves (5BM) berupa inisiatif InfraCo, Telkom mendirikan entitas baru bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia (disingkat TIF) yang telah melaksanakan Operational Day One pada 1 Agustus 2024 lalu. TIF berfokus pada pengelolaan aset infrastruktur Telkom.
Diharapkan transfer aset infrastruktur antara Telkom dan TIF dapat berjalan pada tahun 2025. Telkom optimis Inisiatif ini dapat meningkatkan efisiensi investasi dalam pengembangan aset ke depan.
Optimistis Kinerja Positif
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memaparkan kinerja perseroan. Hingga Semester I 2024, Telkom membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,5% YoY menjadi Rp75,3 triliun rupiah. Kinerja perseroan tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2%.
EBITDA sedikit mengalami penurunan akibat adanya inisiasi program Pensiun Dini yang diikuti oleh kurang lebih 1.008 karyawan Telkom pada semester pertama tahun 2024. Diharapkan dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas perseroan.
Dengan mengeluarkan perhitungan program Pensiun Dini, normalisasi EBITDA tumbuh 1,9% YoY sebesar Rp39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9%. Sementara itu, Perseroan mencatat laba bersih operasi sebesar Rp13,0 triliun atau tumbuh 4,2% YoY dengan margin 17,3%.
Dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya pemasaran sebesar 5,1% YoY menjadi Rp1,6 triliun. Sedangkan kenaikan pada Beban Operasi, Pemeliharaan, & Jasa Telekomunikasi dapat dikendalikan dan tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan. Kenaikan beban juga didorong oleh naiknya beban Interkoneksi, yang sejalan dengan tumbuhnya pendapatan interkoneksi voice hubbing.
Pada Segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4% YoY yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services. Telkom terus memperkuat kapabilitas di Bisnis Cloud, Digital IT Services, Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya, Segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 9,2 triliun atau tumbuh 13,1% YoY dengan kontribusi dari bisnis international wholesale voice dan infrastruktur Digital.
Pada bisnis Tower, Mitratel tetap mempertahankan posisinya sebagai The Largest Tower Provider in ASEAN, dalam konteks jumlah kepemilikan Tower. Mitratel memiliki lebih dari 38 ribu tower dengan lebih dari 58,6 ribu tenant.
Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan turut memaparkan kinerja Telkomsel selaku anak usaha Telkom. Pada semester pertama tahun 2024, Telkomsel membukukan pertumbuhan pendapatan secara solid sebesar 29,9% YoY menjadi 57,2 triliun didukung oleh pertumbuhan pendapatan Bisnis Digital sebesar 37,4% YoY dan pendapatan IndiHome B2C sebesar 2,8% YoY.
Hal tersebut menunjukkan kemampuan dan kapabilitas Telkomsel dalam menangkap berbagai potensi yang didukung oleh pendapatan Bisnis Digital menuju adopsi bisnis konvergensi.
Selain inisiasi strategis melalui program FMC, Telkomsel juga turut meluncurkan Telkomsel Lite dan By.U agar tetap relevan dengan kondisi ekonomi dan kompetisi, serta meningkatkan layanan untuk memperkuat posisi menuju layanan konvergensi. Strategi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap yield tanpa menciptakan perang harga di pasar.
Saat ini, segmen B2C IndiHome telah terintegrasi ke dalam Telkomsel, dan telah mencapai realisasi dari optimasi konten, kegiatan cross-selling, integrasi layanan, penghematan dari biaya akuisisi CPE, serta percepatan penutupan Redudansi Customer Touch Point yang mencapai sekitar 300 outlet.
Melalui hal tersebut, Telkomsel berhasil menghasilkan profit dengan margin EBITDA sebesar 47%. Proses integrasi masih berlangsung, dan peningkatan profitabilitas akan semakin terlihat seiring dengan kemajuan proses tersebut.
Lebih lanjut, Telkomsel juga berhasil mempercepat penetrasi konvergensi mencapai 47% dan memiliki pengguna aset digital sekitar 80 juta. Secara produktivitas terjadi peningkatan didorong oleh peningkatan payload data sebesar 9,3% YoY. Pada semester pertama 2024, IndiHome juga berhasil mempercepat laju penambahan pelanggan baru sebesar 449,000.
Telkomsel berkomitmen untuk terus memaksimalkan layanan Bisnis Digital dan Konvergensi sebagai strategi Fundamental dalam mendorong kinerja yang berkelanjutan dengan melayani pelanggan seluler dan mempercepat penetrasi Fixed Broadband dengan cara memperluas jangkauan ke Segmen Youth dan Mass Market melalui Telkomsel Lite, ByU, dan Eznet.
Melalui berbagai strategi, perusahaan terus berupaya memberikan kualitas terbaik melalui program CVM serta penawaran bundling dengan value-added kepada pelanggan. Strategi ini diharapkan dapat membantu Telkomsel untuk meningkatkan pengguna konvergensi, mengunci households dan mendorong pertumbuhan ARPH (average revenue per household) menuju Telkomsel sebagai Operator Konvergensi terdepan.
“Dengan kinerja yang senantiasa terjaga pada semester pertama ini, kami optimis Telkom dapat mencatatkan kinerja tahun 2024 yang positif dan profitable, termasuk progress dan realisasi perusahaan dapat memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor ke depannya,” tutup Heri.
Melalui strategi bisnis FMC, InfraCo, dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC, Telkom menunjukkan kinerja finansial yang positif. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi yang dijalankan berada pada jalur yang benar dan dapat memberikan hasil yang optimal bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi pada kegiatan Public Expose Live 2024 yang berlangsung secara online, Senin (26/8). Turut hadir Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan.
Pada kegiatan tersebut, Heri juga memaparkan kinerja dan strategi Perseroan, serta proyeksi kinerja buku 2024. Pada tahun ini TelkomGroup masih fokus pada percepatan transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM) yang melayani segmen B2C dan B2B untuk menangkap setiap peluang yang ada di sektor Telekomunikasi.
"Sebagai perusahaan Telco terbesar, kami memiliki peluang untuk menjadi katalis ekonomi digital di Indonesia. Menurut kami, hal ini penting mengingat industri Telekomunikasi sedang berevolusi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat,” ujar Heri.
Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) yang berfokus pada segmen Business-to-Consumer (B2C) yang dijalankan oleh Telkomsel tengah berupaya melakukan langkah percepatan efisiensi operasional.
Ke depannya, TelkomGroup akan memaksimalkan efek sinergi dari FMC di laporan kinerja keuangan Telkom, melalui revenue uplift, efisiensi operating expense, dan efektifitas Capex. Diharapkan melalui aksi korporasi ini dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas bagi Perseroan.
Sejalan dengan agresivitas Perseroan dalam mengembangkan segmen Business-to-Business (B2B), TelkomGroup melalui anak usahanya NeutraDC yang bergerak pada bidang Data Center terus beradaptasi dan fokus untuk menciptakan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan pada konektivitas digital, dengan didukung oleh pengembangan platform Data Center & Cloud sebagai business enabler.
Saat ini, NeutraDC berencana untuk menambah kapasitas Data Center sebesar 18MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang. Di sisi lain, saat ini NeutraDC juga tengah melanjutkan ekspansi Enterprise Data Center dan juga Edge Data Center.
Peningkatan kapasitas Data Center ini ditujukkan untuk mengantisipasi permintaan Cloud Storage and processing yang terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan Artifical Intelligence (AI). Saat ini, NeutraDC juga terbuka terhadap kerja sama strategis dengan mitra global untuk meningkatkan value sebagai pusat ekosistem digital.
Sebagai bagian dari inisiatif Five Bold Moves (5BM) berupa inisiatif InfraCo, Telkom mendirikan entitas baru bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia (disingkat TIF) yang telah melaksanakan Operational Day One pada 1 Agustus 2024 lalu. TIF berfokus pada pengelolaan aset infrastruktur Telkom.
Diharapkan transfer aset infrastruktur antara Telkom dan TIF dapat berjalan pada tahun 2025. Telkom optimis Inisiatif ini dapat meningkatkan efisiensi investasi dalam pengembangan aset ke depan.
Optimistis Kinerja Positif
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memaparkan kinerja perseroan. Hingga Semester I 2024, Telkom membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,5% YoY menjadi Rp75,3 triliun rupiah. Kinerja perseroan tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2%.
EBITDA sedikit mengalami penurunan akibat adanya inisiasi program Pensiun Dini yang diikuti oleh kurang lebih 1.008 karyawan Telkom pada semester pertama tahun 2024. Diharapkan dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas perseroan.
Dengan mengeluarkan perhitungan program Pensiun Dini, normalisasi EBITDA tumbuh 1,9% YoY sebesar Rp39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9%. Sementara itu, Perseroan mencatat laba bersih operasi sebesar Rp13,0 triliun atau tumbuh 4,2% YoY dengan margin 17,3%.
Dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya pemasaran sebesar 5,1% YoY menjadi Rp1,6 triliun. Sedangkan kenaikan pada Beban Operasi, Pemeliharaan, & Jasa Telekomunikasi dapat dikendalikan dan tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan. Kenaikan beban juga didorong oleh naiknya beban Interkoneksi, yang sejalan dengan tumbuhnya pendapatan interkoneksi voice hubbing.
Pada Segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4% YoY yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services. Telkom terus memperkuat kapabilitas di Bisnis Cloud, Digital IT Services, Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya, Segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 9,2 triliun atau tumbuh 13,1% YoY dengan kontribusi dari bisnis international wholesale voice dan infrastruktur Digital.
Pada bisnis Tower, Mitratel tetap mempertahankan posisinya sebagai The Largest Tower Provider in ASEAN, dalam konteks jumlah kepemilikan Tower. Mitratel memiliki lebih dari 38 ribu tower dengan lebih dari 58,6 ribu tenant.
Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan turut memaparkan kinerja Telkomsel selaku anak usaha Telkom. Pada semester pertama tahun 2024, Telkomsel membukukan pertumbuhan pendapatan secara solid sebesar 29,9% YoY menjadi 57,2 triliun didukung oleh pertumbuhan pendapatan Bisnis Digital sebesar 37,4% YoY dan pendapatan IndiHome B2C sebesar 2,8% YoY.
Hal tersebut menunjukkan kemampuan dan kapabilitas Telkomsel dalam menangkap berbagai potensi yang didukung oleh pendapatan Bisnis Digital menuju adopsi bisnis konvergensi.
Selain inisiasi strategis melalui program FMC, Telkomsel juga turut meluncurkan Telkomsel Lite dan By.U agar tetap relevan dengan kondisi ekonomi dan kompetisi, serta meningkatkan layanan untuk memperkuat posisi menuju layanan konvergensi. Strategi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap yield tanpa menciptakan perang harga di pasar.
Saat ini, segmen B2C IndiHome telah terintegrasi ke dalam Telkomsel, dan telah mencapai realisasi dari optimasi konten, kegiatan cross-selling, integrasi layanan, penghematan dari biaya akuisisi CPE, serta percepatan penutupan Redudansi Customer Touch Point yang mencapai sekitar 300 outlet.
Melalui hal tersebut, Telkomsel berhasil menghasilkan profit dengan margin EBITDA sebesar 47%. Proses integrasi masih berlangsung, dan peningkatan profitabilitas akan semakin terlihat seiring dengan kemajuan proses tersebut.
Lebih lanjut, Telkomsel juga berhasil mempercepat penetrasi konvergensi mencapai 47% dan memiliki pengguna aset digital sekitar 80 juta. Secara produktivitas terjadi peningkatan didorong oleh peningkatan payload data sebesar 9,3% YoY. Pada semester pertama 2024, IndiHome juga berhasil mempercepat laju penambahan pelanggan baru sebesar 449,000.
Telkomsel berkomitmen untuk terus memaksimalkan layanan Bisnis Digital dan Konvergensi sebagai strategi Fundamental dalam mendorong kinerja yang berkelanjutan dengan melayani pelanggan seluler dan mempercepat penetrasi Fixed Broadband dengan cara memperluas jangkauan ke Segmen Youth dan Mass Market melalui Telkomsel Lite, ByU, dan Eznet.
Melalui berbagai strategi, perusahaan terus berupaya memberikan kualitas terbaik melalui program CVM serta penawaran bundling dengan value-added kepada pelanggan. Strategi ini diharapkan dapat membantu Telkomsel untuk meningkatkan pengguna konvergensi, mengunci households dan mendorong pertumbuhan ARPH (average revenue per household) menuju Telkomsel sebagai Operator Konvergensi terdepan.
“Dengan kinerja yang senantiasa terjaga pada semester pertama ini, kami optimis Telkom dapat mencatatkan kinerja tahun 2024 yang positif dan profitable, termasuk progress dan realisasi perusahaan dapat memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor ke depannya,” tutup Heri.
(TRI)
Berita Terkait

News
Telkom Pulihkan SKKL Sorong–Merauke, Papua Kembali Terkoneksi
Telkom berhasil menyelesaikan perbaikan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi–Maluku–Papua Cable System (SMPCS#2) ruas Sorong–Merauke.
Sabtu, 13 Sep 2025 20:44

News
Kisah Hariansyah & Keluarga Tumbuh Bersama Bluebird, Kesejahteraan - Pendidikan Terjamin
Hariansyah, pengemudi taksi Bluebird telah terjaga, bahkan saat istri dan tiga buah hatinya masih terlelap demi mengejar 'jam bandara' alias penerbangan pagi.
Sabtu, 13 Sep 2025 16:52

Ekbis
Telkom Optimistis Jaga Kinerja Solid & Pertumbuhan Berkelanjutan
Memasuki paruh pertama 2025, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus melanjutkan transformasi menjadi penggerak utama digitalisasi bangsa.
Sabtu, 13 Sep 2025 11:09

News
Telkomsat dan PT Len Industri Kolaborasi Perkuat Pertahanan Berbasis Satelit
Telkomsat dan PT Len Industri meneken MoU sebagai langkah memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit.
Jum'at, 12 Sep 2025 21:24

News
Telkom Tegaskan ESG sebagai Fondasi Utama Menuju Ekonomi Digital Berkelanjutan
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), sebagai perusahaan digital telko terdepan, menegaskan transformasinya menuju National Sustainability Platform.
Jum'at, 12 Sep 2025 11:59
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

3 Hari Antre, Pemohon SKCK di Polres Jeneponto Kecewa Berkasnya Diduga Tercecer
2

Dipimpin Natsir, Asprumnas Sulsel Siap Sukseskan Program 3 Juta Rumah Kementerian PKP
3

Kisah Hariansyah & Keluarga Tumbuh Bersama Bluebird, Kesejahteraan - Pendidikan Terjamin
4

Telkom Pulihkan SKKL Sorong–Merauke, Papua Kembali Terkoneksi
5

Tim Sepak Bola Gowa Masuk Porprov 2026, Bupati Husniah: Capaian Luar Biasa
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

3 Hari Antre, Pemohon SKCK di Polres Jeneponto Kecewa Berkasnya Diduga Tercecer
2

Dipimpin Natsir, Asprumnas Sulsel Siap Sukseskan Program 3 Juta Rumah Kementerian PKP
3

Kisah Hariansyah & Keluarga Tumbuh Bersama Bluebird, Kesejahteraan - Pendidikan Terjamin
4

Telkom Pulihkan SKKL Sorong–Merauke, Papua Kembali Terkoneksi
5

Tim Sepak Bola Gowa Masuk Porprov 2026, Bupati Husniah: Capaian Luar Biasa