Galangan Kapal di Barru Hemat Biaya Operasional 23% Berkat Listrik PLN

Kamis, 31 Jul 2025 17:41
Galangan Kapal di Barru Hemat Biaya Operasional 23% Berkat Listrik PLN
Tampak udara galangan kapal di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan yang kini menggunakan listrik ramah lingkungan PLN denhan daya 555 kVA. Foto/Istimewa
Comment
Share
BARRU - Program electrifying marine atau layanan kelistrikan untuk galangan kapal di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, terbukti sukses mewujudkan industri yang ramah lingkungan. Kerja sama PLN dengan PT Layar Perkasa Nusantara ini juga mampu menurunkan biaya operasional hingga 23 persen per tahun.

Penyalaan listrik dengan daya 555 kilovolt ampere (kVA) menjadi bagian dari upaya PLN untuk mendorong pertumbuhan sektor industri serta memperluas akses kelistrikan andal di kawasan pesisir.

Manager Production & Engineering PT Layar Perkasa Nusantara, Ashawir, mengungkapkan bahwa seluruh peralatan di galangan kapal kini telah beralih ke listrik. Menurutnya, hal ini sangat membantu dalam efisiensi operasional.

“Dengan menggunakan listrik, biaya operasional yang dikeluarkan jauh lebih murah. Jika menggunakan mesin diesel, biaya operasional diprediksi hampir mencapai satu miliar per tahun, namun jika menggunakan listrik hanya Rp 730 juta-an per tahun,” kata Ashawir.

Ashawir menambahkan bahwa penghematan biaya operasional mencapai 23 persen. “Apresiasi tinggi untuk PLN, pelayanannya sangat memuaskan, pasokan listriknya andal, dan respons petugas yang cepat,” pungkasnya.

Selain mendukung efisiensi biaya dan kemudahan operasional, penggunaan listrik juga memperkuat inisiatif green shipyard yang bertujuan mengurangi emisi gas buang di area galangan kapal.

General Manager PLN UID Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar), Edyansyah, menyampaikan bahwa elektrifikasi galangan kapal di Barru merupakan komitmen PLN dalam mendukung produktivitas industri perkapalan yang ramah lingkungan.

“Kami menyasar elektrifikasi galangan kapal dengan program kami yaitu electrifying marine, PLN menjadi solusi bagi pelaku usaha dengan menghadirkan pasokan listrik yang andal tanpa polusi suara dan lebih ramah lingkungan,” ungkap Edyansyah.

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya PLN telah menyuplai daya sebesar 394 kVA, dan kini total pasokan meningkat menjadi 949 kVA. Peningkatan daya ini mendukung kebutuhan energi tinggi galangan kapal guna menggerakkan roda ekonomi.

Lebih lanjut, Edyansyah menyebutkan bahwa pertumbuhan penjualan tenaga listrik di wilayah Sulselrabar naik sebesar 9,79% secara tahunan (YoY) pada Semester I 2025, mencapai 5.851,56 Gigawatt hour (GWh), dibandingkan 5.329,99 GWh pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“PLN berkomitmen untuk mendukung program green industry yang telah dicanangkan pemerintah dengan melakukan elektrifikasi pada galangan kapal dan kami siap menjawab kebutuhan listrik dengan tingkat keandalan yang tinggi. Yang tadinya emisi dan biaya operasional pelanggan tinggi, saat ini jauh lebih rendah,” tutup Edyansyah.

Saat ini, sistem kelistrikan di wilayah Sulawesi Bagian Selatan menjadi salah satu yang paling hijau di Indonesia, dengan kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 42 persen dari total pasokan listrik.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru