Sulsel Siap Jadi Lokomotif Ekonomi Syariah di Indonesia Timur

Rabu, 01 Okt 2025 19:27
Sulsel Siap Jadi Lokomotif Ekonomi Syariah di Indonesia Timur
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) resmi membuka rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025 pada 1 Oktober. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) resmi membuka rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025 pada 1 Oktober. Acara ini berlangsung selama sebulan penuh hingga 31 Oktober 2025, mengusung tema 'Memperkuat Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulawesi Selatan yang Kolaboratif, Inovatif, dan Inklusif'.

Pembukaan BEKS 2025 dilakukan oleh Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E. Wimanda, bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan, serta Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E. Wimanda, menegaskan bahwa BEKS menjadi bentuk komitmen nyata untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai lokomotif pembangunan ekonomi keuangan syariah (eksyar) di Kawasan Timur Indonesia.

Hal tersebut mendapat dukungan dari Gubernur Sulsel yang menekankan pentingnya edukasi ekonomi syariah agar mampu menciptakan kepercayaan baik di tingkat nasional maupun internasional. “Sehingga Indonesia dapat mengambil peluang di dalamnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan, turut mendorong langkah konkret dalam memperkuat ekosistem halal nasional. “Kita perlu memperbaiki regulasi, menguatkan kolaborasi, menggalakkan sosialisasi, dan memperkuat digitalisasi,” katanya.

Sebelumnya, pada High Level Meeting 15 September 2025, BI Sulsel bersama seluruh pemangku kepentingan syariah—seperti pemerintah daerah, OJK, LPS, Kemenag, BWI, BAZNAS, perbankan, universitas, pondok pesantren, Halal Center, hingga asosiasi penggiat syariah—sepakat untuk bersinergi dalam memperkuat ekosistem syariah selama pelaksanaan BEKS.

Program Unggulan BEKS 2025
Sejumlah program strategis dijalankan selama BEKS 2025, antara lain:
• Penguatan Ekosistem Halal: Pendampingan sertifikasi halal, penambahan Zona KHAS, peningkatan kompetensi penyelia halal, hingga inkubasi produk UMKM untuk menaikkan kelas produk lokal bersertifikat halal.
• Peningkatan Literasi Keuangan Syariah dan Keuangan Mikro Syariah: Mendorong pembiayaan bagi UMKM, termasuk melalui keuangan sosial syariah yang dikelola BAZNAS/LAZ.
• Capacity Building: Pelatihan bagi pelaku usaha syariah, pesantren, dan lembaga ZISWAF untuk mendorong kemandirian ekonomi produktif.
• Inovasi Keuangan Syariah: Realisasi wakaf tunai bagi calon pengantin sebagai bentuk pembiayaan produktif.
• Inklusivitas: Pelibatan 16 pesantren anggota Hebitren dalam memasarkan produk santri selama BEKS berlangsung.

Setelah pembukaan resmi, dilakukan penyerahan 1.100 sertifikat halal kepada perwakilan UMKM, 4 sertifikat halal untuk Rumah Potong Hewan (RPH), penyerahan sertifikat Zona KHAS, serta apresiasi untuk juara FESyar KTI, UMKM yang berpartisipasi dalam Istanbul Fashion Connection (IFCO) 2020, dan pemenang program kemandirian pesantren serta sinergi ZISWAF produktif.

Talkshow dan Zona KHAS Baru
Untuk meningkatkan edukasi publik, diselenggarakan dua talkshow: 'Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Terkini' oleh Kepala BSI Institute, Dr. Luqyan Tamanni, dan 'Strategi serta Kolaborasi untuk Memperkuat Ekosistem Eksyar' oleh Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Dr. Sutan Emir Hidayat.

Pada kesempatan yang sama, BI Sulsel bersama BPJPH meresmikan Kantin Samboritta di lingkungan BI sebagai Zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat), yang diharapkan menjadi model bagi kantin-kantin lainnya di berbagai instansi.

Capaian Strategis BI Sulsel
Sepanjang tahun 2025, BI Sulsel telah melaksanakan berbagai program unggulan, di antaranya:
• Pekan Ekonomi Syariah 2025: Bazaar halal, lomba desain busana muslim, kompetisi Halal Chef, dan olimpiade ekonomi syariah tingkat SMA.
• Pelatihan Literasi Eksyar bagi 50 Jurnalis di Sulsel pada Juni 2025.
• Zona KHAS di Sekolah Athirah: Sebanyak 21 tenant kuliner halal.
• Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk 4 RPHR: Masing-masing di Kabupaten Pangkep, Pinrang, dan dua di Kota Palopo, menambah total menjadi 9 RPHR bersertifikat halal di Sulsel.
• Prestasi Nasional FESyar KTI 2025: Juara 1 Konten Kreatif, Juara 2 Kemandirian Ekonomi Pesantren, Juara 2 Pemberdayaan ZISWAF, dan Juara 4 Olimpiade Ekonomi Syariah Nasional.

BI Sulsel berharap BEKS tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi menjadi living agenda yang mampu menghasilkan program konkret, terukur, dan bisa direplikasi. Dengan sinergi antar pemangku kepentingan, ekonomi syariah yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan diyakini akan semakin mengakar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru