Bisnis Emas dan Haji Dorong Laba BSI Tembus Rp5,57 Triliun
Kamis, 30 Okt 2025 17:54
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja kuat pada Triwulan III 2025, dengan laba mencapai Rp5,57 triliun. Foto/Istimewa
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja kuat pada Triwulan III 2025. Seluruh indikator keuangan utama tumbuh dua digit dan berada di atas rata-rata industri, dengan kualitas yang tetap sehat. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh bisnis emas dan haji sebagai mesin utama bisnis BSI. Dengan kinerja tersebut, laba BSI mencapai Rp5,57 triliun hingga akhir Triwulan III 2025.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintahan Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah melalui pendirian Bank Emas pada 26 Februari 2025 lalu. Ia menegaskan bahwa kinerja solid BSI tak lepas dari dukungan kuat Pemerintah RI melalui kebijakan ekonomi dan program stimulus yang memperkuat peran BSI dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, penurunan BI Rate dan penempatan dana SAL pada periode ini juga membuat likuiditas perbankan semakin kondusif. BSI sendiri memperoleh penempatan dana SAL sebesar Rp10 triliun yang seluruhnya telah terserap. Dana ini mendorong posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) per Triwulan III 2025 mencapai Rp348,38 triliun, tumbuh 15,66% (YoY).
Mayoritas DPK BSI kini berada pada kategori dana murah (CASA) sebesar 59,42%, yang terdiri atas tabungan Rp146,36 triliun (41,95%), giro Rp60,64 triliun (17,41%), dan deposito Rp141,38 triliun (40,58%). Pertumbuhan dana tersebut mendongkrak total aset BSI menjadi Rp416 triliun, naik 12,37% (YoY).
Sepanjang 2025, BSI berfokus menumbuhkan dana murah, khususnya tabungan haji dan tabungan bisnis, dengan pertumbuhan masing-masing 19% dan 55%.
Dari sisi pembiayaan, BSI mencatatkan total Rp300,85 triliun, naik 12,65% (YoY). Pembiayaan ritel UMKM dan konsumer, termasuk emas, menjadi kontributor utama dengan nilai Rp217,86 triliun (72,42%), diikuti segmen wholesale Rp82,89 triliun (27,58%).
Bisnis emas tetap menjadi andalan BSI. Sejak peluncuran layanan bulion oleh pemerintah pada 26 Februari 2025, pembiayaan emas tumbuh melesat 72,82% (YoY) menjadi Rp18,76 triliun, terdiri atas Cicil Emas Rp10,32 triliun (tumbuh 106,36%) dan Gadai Emas Rp8,44 triliun (tumbuh 44,19%).
Selain itu, tabungan E-mas juga meningkat signifikan dengan saldo kelolaan 1,15 ton, penjualan 1,69 ton, dan total 200 ribu rekening aktif. Lonjakan ini turut mendorong pembiayaan konsumer naik 15,02% menjadi Rp167,62 triliun. Adapun pembiayaan wholesale banyak tersalurkan ke sektor telekomunikasi, agrobisnis, dan transportasi.
Kualitas pembiayaan pun terjaga baik, dengan NPF Gross 1,86%, membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari rata-rata industri.
Transformasi Digital Perkuat Ekspansi
Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa BSI terus melanjutkan inisiatif penguatan IT dan digital untuk menopang ekspansi bisnis ke depan. “Tak hanya inovasi, kami juga akan memaksimalkan infrastruktur IT dan digital untuk memperluas coverage dan meningkatkan profitabilitas,” ujarnya.
Cahyo optimistis, penguatan kapasitas IT BSI akan meningkatkan kemampuan pelayanan nasabah dana dan pembiayaan yang kini telah mencapai 22,6 juta nasabah.
“Memasuki akhir tahun ini, kami akan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen yang sustain dan sehat, transformasi digital berkelanjutan agar layanan BSI makin cepat, efisien, dan inklusif, serta peningkatan kapabilitas SDM dan infrastruktur IT,” pungkasnya.
Transformasi digital terbukti mendukung ekspansi bisnis dan peningkatan jaringan BSI. Hingga Triwulan III 2025, pengguna BYOND by BSI mencapai 5,23 juta user, naik 164% (YtD). BSI juga mengoperasikan 5.859 ATM/CRM, 126 ribu BSI Agen, 22 ribu EDC, 527 ribu merchant QRIS, dan 34 ribu pengguna BEWIZE by BSI.
Untuk segmen UMKM, BSI mengembangkan portal Salam Digital guna mempermudah pengajuan pembiayaan mikro secara digital. Langkah ini mendorong pembiayaan UMKM mencapai Rp50,25 triliun, dengan rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial di 34,24% per September 2025.
Kontribusi Nyata Dukung Asta Cita Pemerintah
Anggoro Eko Cahyo menegaskan bahwa sebagai pemimpin bank syariah nasional, BSI berkomitmen berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan mendorong ekonomi syariah menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif.
BSI juga mendukung penuh program Asta Cita Pemerintah, antara lain melalui:
• Hilirisasi dan monetisasi emas melalui layanan bulion (1,7 ton);
• Pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp25 triliun bagi 308.310 nasabah;
• Penyaluran KPR FLPP untuk mendukung program 3 juta rumah, dengan realisasi 22 ribu unit (OS Rp3,3 triliun);
• Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aceh;
• Dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG), ekonomi hijau, serta penyaluran zakat untuk kemaslahatan umat.
Sejak merger hingga September 2025, BSI telah menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp849 miliar. Melalui BSI Maslahat, dana tersebut disalurkan untuk pemberdayaan umat di berbagai bidang: sosial (226 ribu penerima manfaat), dakwah (34 ribu), pendidikan (13 ribu), serta kesehatan dan ekonomi.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintahan Prabowo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah melalui pendirian Bank Emas pada 26 Februari 2025 lalu. Ia menegaskan bahwa kinerja solid BSI tak lepas dari dukungan kuat Pemerintah RI melalui kebijakan ekonomi dan program stimulus yang memperkuat peran BSI dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, penurunan BI Rate dan penempatan dana SAL pada periode ini juga membuat likuiditas perbankan semakin kondusif. BSI sendiri memperoleh penempatan dana SAL sebesar Rp10 triliun yang seluruhnya telah terserap. Dana ini mendorong posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) per Triwulan III 2025 mencapai Rp348,38 triliun, tumbuh 15,66% (YoY).
Mayoritas DPK BSI kini berada pada kategori dana murah (CASA) sebesar 59,42%, yang terdiri atas tabungan Rp146,36 triliun (41,95%), giro Rp60,64 triliun (17,41%), dan deposito Rp141,38 triliun (40,58%). Pertumbuhan dana tersebut mendongkrak total aset BSI menjadi Rp416 triliun, naik 12,37% (YoY).
Sepanjang 2025, BSI berfokus menumbuhkan dana murah, khususnya tabungan haji dan tabungan bisnis, dengan pertumbuhan masing-masing 19% dan 55%.
Dari sisi pembiayaan, BSI mencatatkan total Rp300,85 triliun, naik 12,65% (YoY). Pembiayaan ritel UMKM dan konsumer, termasuk emas, menjadi kontributor utama dengan nilai Rp217,86 triliun (72,42%), diikuti segmen wholesale Rp82,89 triliun (27,58%).
Bisnis emas tetap menjadi andalan BSI. Sejak peluncuran layanan bulion oleh pemerintah pada 26 Februari 2025, pembiayaan emas tumbuh melesat 72,82% (YoY) menjadi Rp18,76 triliun, terdiri atas Cicil Emas Rp10,32 triliun (tumbuh 106,36%) dan Gadai Emas Rp8,44 triliun (tumbuh 44,19%).
Selain itu, tabungan E-mas juga meningkat signifikan dengan saldo kelolaan 1,15 ton, penjualan 1,69 ton, dan total 200 ribu rekening aktif. Lonjakan ini turut mendorong pembiayaan konsumer naik 15,02% menjadi Rp167,62 triliun. Adapun pembiayaan wholesale banyak tersalurkan ke sektor telekomunikasi, agrobisnis, dan transportasi.
Kualitas pembiayaan pun terjaga baik, dengan NPF Gross 1,86%, membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari rata-rata industri.
Transformasi Digital Perkuat Ekspansi
Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho menyampaikan bahwa BSI terus melanjutkan inisiatif penguatan IT dan digital untuk menopang ekspansi bisnis ke depan. “Tak hanya inovasi, kami juga akan memaksimalkan infrastruktur IT dan digital untuk memperluas coverage dan meningkatkan profitabilitas,” ujarnya.
Cahyo optimistis, penguatan kapasitas IT BSI akan meningkatkan kemampuan pelayanan nasabah dana dan pembiayaan yang kini telah mencapai 22,6 juta nasabah.
“Memasuki akhir tahun ini, kami akan melanjutkan pertumbuhan pembiayaan pada segmen yang sustain dan sehat, transformasi digital berkelanjutan agar layanan BSI makin cepat, efisien, dan inklusif, serta peningkatan kapabilitas SDM dan infrastruktur IT,” pungkasnya.
Transformasi digital terbukti mendukung ekspansi bisnis dan peningkatan jaringan BSI. Hingga Triwulan III 2025, pengguna BYOND by BSI mencapai 5,23 juta user, naik 164% (YtD). BSI juga mengoperasikan 5.859 ATM/CRM, 126 ribu BSI Agen, 22 ribu EDC, 527 ribu merchant QRIS, dan 34 ribu pengguna BEWIZE by BSI.
Untuk segmen UMKM, BSI mengembangkan portal Salam Digital guna mempermudah pengajuan pembiayaan mikro secara digital. Langkah ini mendorong pembiayaan UMKM mencapai Rp50,25 triliun, dengan rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial di 34,24% per September 2025.
Kontribusi Nyata Dukung Asta Cita Pemerintah
Anggoro Eko Cahyo menegaskan bahwa sebagai pemimpin bank syariah nasional, BSI berkomitmen berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan mendorong ekonomi syariah menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif.
BSI juga mendukung penuh program Asta Cita Pemerintah, antara lain melalui:
• Hilirisasi dan monetisasi emas melalui layanan bulion (1,7 ton);
• Pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp25 triliun bagi 308.310 nasabah;
• Penyaluran KPR FLPP untuk mendukung program 3 juta rumah, dengan realisasi 22 ribu unit (OS Rp3,3 triliun);
• Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aceh;
• Dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG), ekonomi hijau, serta penyaluran zakat untuk kemaslahatan umat.
Sejak merger hingga September 2025, BSI telah menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp849 miliar. Melalui BSI Maslahat, dana tersebut disalurkan untuk pemberdayaan umat di berbagai bidang: sosial (226 ribu penerima manfaat), dakwah (34 ribu), pendidikan (13 ribu), serta kesehatan dan ekonomi.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
PT Vale Catat Kinerja Kuat di Triwulan III 2025: Produksi, Pendapatan & Laba Meningkat
PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”; IDX: INCO), salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia, mengumumkan kinerja operasional dan keuangan untuk triwulan III tahun 2025.
Kamis, 30 Okt 2025 19:42
Ekbis
SPJM Bukukan Kinerja Cemerlang di Triwulan III 2025
SPJM mencatat peningkatan laba bersih sebesar 8,91% secara YoY pada Triwulan III 2025. Kinerja positif di seluruh lini usaha mendorong laba SPJM melampaui RKAP hingga Triwulan III 2025.
Selasa, 21 Okt 2025 16:52
Makassar City
BSI dan Perumda Pasar Makassar Siap Majukan Ekonomi Pedagang Pasar
Bank Syariah Indonesia (BSI) bersama Perumda Pasar Makassar menjajaki rencana kerjasama strategis dalam pengelolaan pasar-pasar tradisional di bawah Pemerintah Kota Makassar.
Selasa, 14 Okt 2025 19:05
Ekbis
BSI Catat Laba Rp3,7 Triliun, Bisnis Emas dan Haji Jadi Motor Pertumbuhan
Laba bersih per Juni 2025 tercatat tumbuh 10,21% menjadi Rp3,74 triliun (audited), menjadikan BSI salah satu bank dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia.
Senin, 22 Sep 2025 16:57
Ekbis
Kinerja Melesat, Pelindo Kembali Masuk Daftar Fortune Indonesia 100
Dalam daftar yang dirilis Majalah Fortune Indonesia tersebut, Pelindo menempati peringkat ke-4 di kategori sektor infrastructure, serta peringkat ke-37 di antara seluruh perusahaan dengan pendapatan terbesar tahun ini.
Selasa, 16 Sep 2025 18:31
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Golkar Bisa Kembali Jadi Pemenang di Sulsel, Tapi Diingatkan Jangan Terjebak Euforia Masa Lalu
2
Hadji Kalla Tegaskan Kepemilikan Lahan 16,4 Ha di Tanjung Bunga, Minta Eksekusi Dibatalkan
3
Rangkaian HUT ke-61, Golkar Sulsel Berbagi Sembako ke Tukang Bentor dan Becak
4
UMKM Squad Sulsel Dipercaya Jadi Koordinator Festival UMKM Bulan K3 Nasional
5
PMI Mariso Bentuk Pengurus SIBAT, Perkuat Kesiapsiagaan Masyarakat
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Golkar Bisa Kembali Jadi Pemenang di Sulsel, Tapi Diingatkan Jangan Terjebak Euforia Masa Lalu
2
Hadji Kalla Tegaskan Kepemilikan Lahan 16,4 Ha di Tanjung Bunga, Minta Eksekusi Dibatalkan
3
Rangkaian HUT ke-61, Golkar Sulsel Berbagi Sembako ke Tukang Bentor dan Becak
4
UMKM Squad Sulsel Dipercaya Jadi Koordinator Festival UMKM Bulan K3 Nasional
5
PMI Mariso Bentuk Pengurus SIBAT, Perkuat Kesiapsiagaan Masyarakat