Laris Manis-Jadi Andalan Masyarakat Pedesaan, Pertashop di Sulawesi Capai 373 Titik

Tri Yari Kurniawan
Selasa, 14 Feb 2023 07:30
Laris Manis-Jadi Andalan Masyarakat Pedesaan, Pertashop di Sulawesi Capai 373 Titik
Jumlah Pertashop semakin menjamur di Sulawesi, dari 46 titik pada 2020 menjadi 373 titik pada saat ini. Foto/Dok Pertamina
Comment
Share
MAKASSAR - Pertashop seakan menjadi oase bagi masyarakat pedesaan. Semenjak kehadirannya, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke SPBU untuk mendapatkan BBM berkualitas seperti Pertamax dan Dexlite dengan harga yang setara dan jaminan kualitas dan safety seperti di SPBU.

Jumlahnya pun kini menjamur di Sulawesi. Mulanya hanya berjumlah 46 titik pada 2020, kini telah mencapai 373 titik, yang tersebar di penjuru Sulawesi, dengan volume penjualan rata-rata 1 kilo liter/hari.



Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan bahwa Pertashop masih menjadi primadona bisnis Perusahaan.

“Demand BBM di pedesaan sangat tinggi, ditambah dengan kepemilikan Pertashop yang mudah, murah dan cepat menjadikan perkembangannya sangat luar biasa," ujar Fahrougi, dalam keterangan persnya, Selasa (14/2/2023).

Saat ini beberapa Pertashop telah memperluas cakupannya. Selain berjualan oli dan gas LPG 3 Kg sesuai dengan konsep Pertashop yang menjadi one stop shopping for all Pertamina Products, para pengusaha juga menambah bisnis Non Fuel Retail seperti ATM, minimarket, barbershop, dan beberapa unit usaha lainnya.

“Bahkan salah satu Pertashop kita di Luwuk, Sulteng, menjadi pilot project BUMN Shop seperti Kantor Pos, Bulog dan layanan perbankan. Agaknya mereka sudah mempersiapkan Pertashop ini sebagai cikal bakal SPBU dengan modal terbatas,” imbuh Fahrougi

Para pengusaha Pertashop bahkan kini membentuk Himpunan Pengusaha DPD Pertashop Merah Putih yang menaungi segala aspirasi pemilik Pertashop.



Ketua DPD Pertashop Merah Putih Sulsel, H Abdul Salam, mengungkapkan pihaknya akan mendorong kepada pemda terkait kemudahan perizinan. Karena bagaimanapun mereka mendorong akses energi di pedesaan lebih terjangkau sehingga bahan pokok ikut turun.

“Kami berharap karena ini resmi dipermudah perizinan dari sisi pemda, supaya yang tidak resmi dan safety seperti Pertamini tidak semakin menjamur,” ujar Abdul Salam
(RPL)
Berita Terkait
Berita Terbaru