Ekonom Unhas Sebut Subsidi BBM Tepat Sasaran Berdampak Positif ke Perekonomian
Sabtu, 03 Jun 2023 21:43

Subsidi BBM yang kini semakin tepat sasaran dinilai memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Foto/Dok Pertamina
MAKASSAR - Pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi melalui mekanisme subsidi tepat makin mengerucut kepada yang berhak. Transaksi BBM di lembaga penyalur (SPBU) menggunakan QR Code dinilai efektif sebagai langkah kontroling subsidi.
Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marsuki DEA, menuturkan kebijakan mengontrol subsidi BBM memang sudah menjadi keniscayaan. Jika tidak dikontrol, kata Marsuki, dampaknya akan sangat berat bagi semua pihak. Utamanya dari sisi anggaran pemerintah yang terus tersedot.
“Ini strategi yang tepat untuk menjaga distribusi BBM secara tepat kepada masyarakat yang berhak. Mereka harus jadi target kebijakan subsidi bahan bakar,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas.
Mantan rektor salah satu institut di Makassar itu memberikan apresiasi terhadap sistem pendistribusian subsidi BBM saat ini yang dinilai tepat sasaran. Menurutnya, pemangkasan subsidi juga bisa membuat kebijakan fiskal makin efektif untuk membiayai sektor-sektor usaha lain yang lebih produktif.
Pengendalian subsidi yang difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, menurutnya berdampak pada keseimbangan pemanfaatan dana APBN untuk berbagai kebijakan pembangunan yang direncanakan. Ia menyebut anggaran fiskal yang ditetapkan dapat membiayai sektor-sektor usaha sektoral produktif yang terkait dengan beberapa kementerian.
Dicontohkan di antaranya di sektor pertanian, sektor industri dan pengolahan, perdagangan, komunikasi dan transportasi, pendidikan dan kesehatan. Sehingga, subsidi BBM yang selama ini membebani negara dapat dikurangi secara perlahan.
“Dampak positifnya tercermin dari beberapa tren beberapa indikator perekonomian yang terus membaik. Seperti pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, pengangguran dan kemiskinan yang menurun walaupun memang relatif jumlahnya masih banyak,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya, cadangan devisa juga terus mengalami surplus beberapa waktu terakhir. Termasuk inflasi terkendali dan nilai tukar tetap stabil meskipun memang masih relatif lemah. “Ini semua tentu pencapaian sangat positif,” sebutnya.
Dampak positif itu juga lanjut Prof Marzuki, tercermin dari beberapa tren indikator perekonomian yang terus membaik. “Seperti pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, pengangguran dan kemiskinan yg menurun walaupun memang relatif jumlahnya masih banyak, cadangan devisa yang surplus untuk beberapa waktu terakhir, inflasi terkendali, dan nilai tukar yang tetap stabil,” pungkasnya.
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, sebelumnya mengatakan bahwa di Sulawesi rata-rata transaksi menggunakan QR Code telah mencapai 99%, “Dalam 8 hari terakhir yakni periode 16 s.d 23 Mei jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di 6 Provinsi yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara terdapat 336.776 transaksi dimana 332.748 diantaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code”, ujarnya.
Lebih lanjut Fahrougi mengimbau agar masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat segera mendaftarkan kendaraannya karena sekarang sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code. Jika ada konsumen belum mendaftar namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk Diesel non subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex.
Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program subsidi tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan masyarakat. Hasil pantauan di beberapa SPBU, antrian di SPBU sudah mulai berkurang untuk jalur BBM subsidi. Pertamina berharap kuota BBM subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi atau tidak terjadi over kuota.
Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marsuki DEA, menuturkan kebijakan mengontrol subsidi BBM memang sudah menjadi keniscayaan. Jika tidak dikontrol, kata Marsuki, dampaknya akan sangat berat bagi semua pihak. Utamanya dari sisi anggaran pemerintah yang terus tersedot.
“Ini strategi yang tepat untuk menjaga distribusi BBM secara tepat kepada masyarakat yang berhak. Mereka harus jadi target kebijakan subsidi bahan bakar,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas.
Mantan rektor salah satu institut di Makassar itu memberikan apresiasi terhadap sistem pendistribusian subsidi BBM saat ini yang dinilai tepat sasaran. Menurutnya, pemangkasan subsidi juga bisa membuat kebijakan fiskal makin efektif untuk membiayai sektor-sektor usaha lain yang lebih produktif.
Pengendalian subsidi yang difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, menurutnya berdampak pada keseimbangan pemanfaatan dana APBN untuk berbagai kebijakan pembangunan yang direncanakan. Ia menyebut anggaran fiskal yang ditetapkan dapat membiayai sektor-sektor usaha sektoral produktif yang terkait dengan beberapa kementerian.
Dicontohkan di antaranya di sektor pertanian, sektor industri dan pengolahan, perdagangan, komunikasi dan transportasi, pendidikan dan kesehatan. Sehingga, subsidi BBM yang selama ini membebani negara dapat dikurangi secara perlahan.
“Dampak positifnya tercermin dari beberapa tren beberapa indikator perekonomian yang terus membaik. Seperti pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, pengangguran dan kemiskinan yang menurun walaupun memang relatif jumlahnya masih banyak,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya, cadangan devisa juga terus mengalami surplus beberapa waktu terakhir. Termasuk inflasi terkendali dan nilai tukar tetap stabil meskipun memang masih relatif lemah. “Ini semua tentu pencapaian sangat positif,” sebutnya.
Dampak positif itu juga lanjut Prof Marzuki, tercermin dari beberapa tren indikator perekonomian yang terus membaik. “Seperti pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, pengangguran dan kemiskinan yg menurun walaupun memang relatif jumlahnya masih banyak, cadangan devisa yang surplus untuk beberapa waktu terakhir, inflasi terkendali, dan nilai tukar yang tetap stabil,” pungkasnya.
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, sebelumnya mengatakan bahwa di Sulawesi rata-rata transaksi menggunakan QR Code telah mencapai 99%, “Dalam 8 hari terakhir yakni periode 16 s.d 23 Mei jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di 6 Provinsi yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara terdapat 336.776 transaksi dimana 332.748 diantaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code”, ujarnya.
Lebih lanjut Fahrougi mengimbau agar masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat segera mendaftarkan kendaraannya karena sekarang sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code. Jika ada konsumen belum mendaftar namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk Diesel non subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex.
Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program subsidi tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan masyarakat. Hasil pantauan di beberapa SPBU, antrian di SPBU sudah mulai berkurang untuk jalur BBM subsidi. Pertamina berharap kuota BBM subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi atau tidak terjadi over kuota.
(TRI)
Berita Terkait

News
TSA Pertamina Tingkatkan Keselamatan Operasional Tambang
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi kembali menggelar program Technical & Safety Assistance (TSA), kali ini di PT Citra Palu Mineral, Palu, Sulawesi Tengah.
Rabu, 15 Okt 2025 15:53

Sulsel
Lewat SPAB, Pertamina Latih Siswa SMAN 8 Mandai Siaga Bencana
Melalui program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengajak para pelajar memahami bencana lewat metode yang seru dan interaktif.
Minggu, 12 Okt 2025 06:24

Sulsel
Pertamina Dorong Ketahanan Pangan Lewat Pekarangan Lestari di Maros
Pertamina menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menggelar Lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dusun Pao Pao, Kabupaten Maros.
Sabtu, 11 Okt 2025 08:28

Sulsel
Rektor Unhas Terima Brevet Kehormatan Hiperbarik dari Komando Armada RI
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Jamaluddin Jompa menerima Brevet Kehormatan Hiperbarik dari Komando Armada Republik Indonesia
Jum'at, 10 Okt 2025 05:20

News
Wujudkan Layanan Setara, Pertamina Latih Petugas SPBU Bahasa Isyarat
Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen Pertamina dalam menciptakan layanan publik yang inklusif, setara, dan ramah bagi penyandang disabilitas atau difabel.
Kamis, 09 Okt 2025 21:39
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suplai PDAM Makassar Tak Lancar, Warga NTI Beli Air Bersih Rp5 Ribu/Jeriken
2

Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Rp10 Miliar Lanjutkan Pembangunan Seko
3

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo-SP Gowa Monev SP4N-LAPOR!
4

ASDP Bira Rutin Lakukan Kerja Bakti, Solusi Bersihkan Sampah Laut yang Dibawa Angin Timur
5

Dukung Literasi di Makassar, Sekolah Islam Athirah Donasikan Ratusan Buku
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suplai PDAM Makassar Tak Lancar, Warga NTI Beli Air Bersih Rp5 Ribu/Jeriken
2

Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Rp10 Miliar Lanjutkan Pembangunan Seko
3

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo-SP Gowa Monev SP4N-LAPOR!
4

ASDP Bira Rutin Lakukan Kerja Bakti, Solusi Bersihkan Sampah Laut yang Dibawa Angin Timur
5

Dukung Literasi di Makassar, Sekolah Islam Athirah Donasikan Ratusan Buku