PTBI 2023 jadi Ajang Sinergi Perkuat Ketahanan & Kebangkitan Ekonomi Nasional
Jum'at, 01 Des 2023 06:39

KPw BI Sulsel kembali melaksanakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di Hotel Claro Makassar, belum lama ini. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPw BI Sulsel) kembali melaksanakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di Hotel Claro Makassar, belum lama ini.
Pada event tersebut, secara live dan daring dari Jakarta Gubernur Bank Indonesia menyampaikan pandangan mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan. Pada kesempatan tersebut Presiden Republik Indonesia juga menyampaikan arah kebijakan pemerintah ke depan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, M Firdauz Muttaqin, mengatakan berdasarkan penyampaian Gubernur Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan dapat mencapai kisaran 4,7-5,5 persen pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6 persen pada 2025.
Inflasi Indonesia akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Menghadapi ketidakpastian global yang terus meningkat, bauran kebijakan Bank Indonesia akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kemudian dalam penyampaian arahan strategisnya, Presiden Republik Indonesia berpesan pentingnya optimisme yang disertai dengan kewaspadaan untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional," kata dia, dalam keterangan persnya.
Selanjutnya, Bank Indonesia Sulsel memaparkan kinerja perekonomian Sulawesi Selatan yang masih terjaga hingga triwulan III 2023 dengan rata-rata sebesar 4,78 persen (yoy), mengindikasikan ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan di tengah ketidakpastian global.
Hal tersebut ditopang oleh permintaan domestik dan kinerja investasi yang masih tumbuh positif dan kinerja ekspor yang relatif terjaga. Perbaikan kinerja sektor pertambangan dan sektor manufaktur turut berkontribusi terhadap pencapaian tersebut.
Perkembangan inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulawesi Selatan semakin menurun dari 5,83 persen (yoy) di awal tahun 2023 menjadi 2,89 persen (yoy) pada Oktober 2023. Keberhasilan tersebut dicapai melalui berbagai program kolaborasi dengan TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulsel.
Salah satunya Kick Off "Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada awal tahun 2023. Kata dia, upaya pengendalian inflasi dalam GNPIP Sulsel diwujudkan melalui penyelenggaraan pasar murah, perluasan KAD, kerja sama platform digital farming, optimalisasi jalur distribusi "SIPEPPA" bersama Bulog dan Toko Ritel, dukungan pembiayaan KUR, serta bantuan bibit.
Kegiatan perekonomian juga didukung oleh penguatan digitalisasi daerah, tercermin dari peningkatan jumlah merchant dan pengguna QRIS (Quick Response Indonesian Standard) di Sulsel. Kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemda dan Perbankan juga diwujudkan melalui peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) yang pertama di Kawasan Timur Indonesia.
Perekonomian yang tetap kuat di tahun 2023 juga didukung oleh kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam arahan strategis Gubernur Sulsel yang disampaikan oleh Asda Ekbang Prov. Sulsel, beberapa hal yang menjadi fokus Pemda ke depan adalah upaya pengembangan iklim investasi, peningkatan produksi pertanian, serta pengendalian inflasi.
Pada tahun 2023, Pemprov Sulsel telah melaksanakan program gerakan tanam pisang untuk mendorong ketahanan pangan, meningkatkan kapasitas ekonomi dan produktivitas di Sulsel.
Sumber daya alam yang melimpah di sektor Pertanian dan Pertambangan yang ditopang oleh sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Jasa-jasa yang kuat diperkirakan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi Sulsel.
Pada event tersebut, secara live dan daring dari Jakarta Gubernur Bank Indonesia menyampaikan pandangan mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan. Pada kesempatan tersebut Presiden Republik Indonesia juga menyampaikan arah kebijakan pemerintah ke depan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, M Firdauz Muttaqin, mengatakan berdasarkan penyampaian Gubernur Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan dapat mencapai kisaran 4,7-5,5 persen pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6 persen pada 2025.
Inflasi Indonesia akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Menghadapi ketidakpastian global yang terus meningkat, bauran kebijakan Bank Indonesia akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kemudian dalam penyampaian arahan strategisnya, Presiden Republik Indonesia berpesan pentingnya optimisme yang disertai dengan kewaspadaan untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional," kata dia, dalam keterangan persnya.
Selanjutnya, Bank Indonesia Sulsel memaparkan kinerja perekonomian Sulawesi Selatan yang masih terjaga hingga triwulan III 2023 dengan rata-rata sebesar 4,78 persen (yoy), mengindikasikan ketahanan ekonomi Sulawesi Selatan di tengah ketidakpastian global.
Hal tersebut ditopang oleh permintaan domestik dan kinerja investasi yang masih tumbuh positif dan kinerja ekspor yang relatif terjaga. Perbaikan kinerja sektor pertambangan dan sektor manufaktur turut berkontribusi terhadap pencapaian tersebut.
Perkembangan inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulawesi Selatan semakin menurun dari 5,83 persen (yoy) di awal tahun 2023 menjadi 2,89 persen (yoy) pada Oktober 2023. Keberhasilan tersebut dicapai melalui berbagai program kolaborasi dengan TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sulsel.
Salah satunya Kick Off "Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada awal tahun 2023. Kata dia, upaya pengendalian inflasi dalam GNPIP Sulsel diwujudkan melalui penyelenggaraan pasar murah, perluasan KAD, kerja sama platform digital farming, optimalisasi jalur distribusi "SIPEPPA" bersama Bulog dan Toko Ritel, dukungan pembiayaan KUR, serta bantuan bibit.
Kegiatan perekonomian juga didukung oleh penguatan digitalisasi daerah, tercermin dari peningkatan jumlah merchant dan pengguna QRIS (Quick Response Indonesian Standard) di Sulsel. Kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemda dan Perbankan juga diwujudkan melalui peluncuran Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) yang pertama di Kawasan Timur Indonesia.
Perekonomian yang tetap kuat di tahun 2023 juga didukung oleh kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam arahan strategis Gubernur Sulsel yang disampaikan oleh Asda Ekbang Prov. Sulsel, beberapa hal yang menjadi fokus Pemda ke depan adalah upaya pengembangan iklim investasi, peningkatan produksi pertanian, serta pengendalian inflasi.
Pada tahun 2023, Pemprov Sulsel telah melaksanakan program gerakan tanam pisang untuk mendorong ketahanan pangan, meningkatkan kapasitas ekonomi dan produktivitas di Sulsel.
Sumber daya alam yang melimpah di sektor Pertanian dan Pertambangan yang ditopang oleh sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Jasa-jasa yang kuat diperkirakan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi Sulsel.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Bank Indonesia Dorong Sinergi Kebut Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Sulsel
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya.
Senin, 24 Mar 2025 20:20

Ekbis
BI Sulsel Gelar SERAMBI Pinisi dan Pasar Murah Ramadan 2025 di Pulau Lae-lae
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar acara 'SERAMBI Pinisi' dan Pasar Murah Ramadan di Pulau Lae-Lae, Makassar pada Minggu.
Senin, 24 Mar 2025 04:17

News
Jufri Rahman: BI Berperan Penting dalam Pengendalian Inflasi di Sulsel
Pengendalian inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi salah satu wilayah terbaik di Indonesia. Salah satu yang memiliki peran penting dalam aksi tersebut yakni Bank Indonesia (BI) Sulsel yang mendampingi pemerintah.
Selasa, 18 Mar 2025 22:44

News
BI Sulsel dan PGRI Gelar Final Olimpiade Ekonomi Syariah, SMA Katholik Ikut Serta
Olimpiade Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar atas kerjasama antara Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel, dan Asbisindo (Perkumpulan Bank Syariah Indonesia) akan memasuki babak final besok, Rabu 19 Maret 2025.
Selasa, 18 Mar 2025 12:15

Ekbis
Program Marbot Berdaya: Indosat Tingkatkan Ekonomi Lokal Selama Ramadan
Tujuan program ini adalah memberikan dukungan bagi ratusan keluarga penjaga masjid atau Marbot di 58 lokasi di Indonesia.
Jum'at, 14 Mar 2025 19:37
Berita Terbaru