Proyek Terbaik SSIC 2025: Industri Bioetanol di Bone hingga Stadiun Untia di Makassar

Selasa, 05 Agu 2025 22:26
Proyek Terbaik SSIC 2025: Industri Bioetanol di Bone hingga Stadiun Untia di Makassar
Pemprov Sulsel dan BI dalam wadah Forum PINISI SULTAN sukses menyelenggarakan Final South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama Bank Indonesia (BI), dalam wadah Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Forum PINISI SULTAN), sukses menyelenggarakan Final South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025.

Kegiatan ini digelar di Novotel Makassar, Senin (4/8/2025) lalu, dengan mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan melalui Investasi dan Hilirisasi Berbasis Green & Blue Economy.” Ajang ini menjadi sarana menjaring proyek investasi unggulan yang ready to offer dari seluruh kabupaten/kota, sejalan dengan arah pembangunan jangka panjang daerah dan berorientasi pada peningkatan nilai tambah lokal.

Acara dibuka oleh Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Asisten III, A. Darmawan Bintang. Dalam sambutannya, Darmawan menegaskan bahwa SSIC bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi merupakan wadah strategis untuk menunjukkan kesiapan daerah dalam menarik investasi, mendorong hilirisasi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tema SSIC 2025 sejalan dengan arah kebijakan nasional dan daerah menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," kata dia.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, sebelumnya melaporkan bahwa SSIC 2025 berhasil menjaring 18 proyek Clean and Clear (CnC) dari 16 kabupaten/kota. Setelah melalui proses seleksi, verifikasi lapangan, dan pendampingan teknis dalam penyusunan proposal investment project ready to offer (IPRO), enam proyek terbaik dipilih sebagai finalis SSIC 2025, yaitu:

• Kota Parepare – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum, dipresentasikan langsung oleh Walikota, Tasming Hamid.
• Kabupaten Jeneponto – Proyek Pabrik Garam Industri, disampaikan oleh Wakil Bupati, Islam Iskandar.
• Kota Makassar – Proyek Makassar UNTIA Stadium, dipresentasikan oleh Walikota, Munafri Arifuddin.
• Kabupaten Bone – Proyek Industri Bioetanol Berbasis Limbah Pertanian, dipresentasikan oleh Wakil Bupati, Andi Akmal Pasluddin.
• Kabupaten Luwu – Proyek Industri Rumput Laut, dipresentasikan oleh Wakil Bupati, Muh. Dhevy Bijak P.
• Kabupaten Luwu Timur – Proyek Industri Penggilingan Padi, disampaikan oleh Kepala DPMPTSP Luwu Timur, Abd. Wahid Rahim Sangka.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel, Wahyu Purnama, dalam keterangan persnya, menyampaikan bahwa penilaian dilakukan oleh dewan juri, yang terdiri dari perwakilan Kementerian Investasi/BKPM, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Bappelitbangda Sulsel, akademisi Universitas Hasanuddin, serta perencana wilayah dari PT Sucofindo Indonesia.

Hasil penjurian menetapkan tiga proyek terbaik SSIC 2025 sebagai berikut:

• Terbaik I: Proyek Industri Bioetanol dari Kabupaten Bone
• Terbaik II: Proyek Makassar UNTIA Stadium dari Kota Makassar
• Terbaik III: Proyek Industri Pengolahan Rumput Laut Terpadu dari Kabupaten Luwu

"Proyek-proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi inspirasi bagi daerah lain, tetapi juga dapat segera direalisasikan melalui sinergi promosi investasi di tingkat nasional dan internasional, termasuk dalam ajang South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025 yang akan digelar Oktober mendatang," paparnya.

Melalui rangkaian kegiatan ini, Forum PINISI SULTAN berkomitmen untuk terus bersinergi dalam mendorong tata kelola investasi yang kompetitif dan proaktif, guna mempercepat realisasi investasi di Provinsi Sulsel.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru