Pacu Ekonomi Sulsel, BI Dorong Buka Pasar Ekspor Baru Selain Tiongkok
Selasa, 12 Agu 2025 19:28

Jajaran pimpinan BI Sulsel bersama Forkopimda berfoto bersama di sela acara Sulsel Talks. Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membuka pasar baru selain Tiongkok.
Hal itu merupakan salah satu rekomendasi yang disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, saat acara Sulsel Talk di kantornya, Selasa (12/8/2025). Kegiatan itu mengangkat tema 'Mendorong Akselerasi Ekonomi Sulsel di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global'.
Dalam acara tersebut, tiga narasumber hadir yakni Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, Kepala Kejati Sulsel Agus Salim, dan Chief Economist BCA David E Sumual. Mereka membahas perkembangan ekonomi terkini, pendalaman isu strategis daerah, dan outlook ekonomi Sulsel 2025.
Rizki menyampaikan terjadi perlambatan ekspor khusus komoditas nikel. Hal itu berkaitan dengan produk smelter dan isu masalah ketenagakerjaan. Tantangan lain, industri pengolahan terbatas pada produk setengah jadi.
"Perlu untuk membangun koordinasi pemerintah pusat untuk membuka pasar ekspor baru di luar Tiongkok, seperti India, Uni Eropa, dan negara ASEAN untuk mengurangi risiko dari ketergantungan tunggal Tiongkok melalui kemitraan dagang strategis dengan produsen global untuk kontrak pasokan jangka panjang," kata dia.
Rekomendasi lain untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel, Rizki bilang perlu untuk mengundang investasi industri baterai EV melalui insentif fiskal dan kemudahan perizinan. Dengan begitu, rantai pasok dan ekosistem baterai EV dapat terbentuk di Sulsel.
Pada kesempatan itu, Rizki juga memaparkan sejumlah tantangan dan rekomendasi lain untuk mengakselerasi ekonomi Sulsel. Di antaranya yakni pengembangan dan penggunaan bibit unggul, dan meningkatkan produktivitas pertanian padi melalui penggunaan bibit unggul.
Selanjutnya, BI Sulsel merekomendasikan pembangunan jaringan irigasi teknis, dan replanting kakao. Pemberian insentif fiskal daerah bagi perusahaan olahan rumput laut.
Sekadar diketahui, laju ekonomi Sulsel melambat pada triwulan II 2025. Tercatat sebesar 4,94 persen atau mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,78 persen. "Secara nasional, PDRB Sulsel berada pada rangking 22," ungkapnya.
Kepala Kejati Sulsel, Agus Salim, menyampaikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, maka iklim investasi harus dibangun. Olehnya itu, pihaknya menginisiasi pembentukan Satgas Percepatan Investasi.
"Pada intinya, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci pengembangan investasi. Termasuk memberikan kepastian hukum untuk melakukan investasi," tutur dia.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyampaikan dinamika global membuat Indonesia, termasuk Sulsel harus pintar-pintar dalam bertindak. Perang dagang global membuat negara seperti Indonesia terhimpit antara kebijakan AS dan China.
Sulsel sendiri diakuinya memiliki banyak komoditas yang diekspor ke China. "Harus pandai dalam mengarungi gelombang," katanya.
Jufri mengimbuhkan Sulsel sendiri memiliki potensi sektor pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Nah, pelaksanaan Sulsel Talks dari BI menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan ke depan.
"Mari seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk menggerakkan ekonomi Sulsel," pungkasnya.
Hal itu merupakan salah satu rekomendasi yang disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, saat acara Sulsel Talk di kantornya, Selasa (12/8/2025). Kegiatan itu mengangkat tema 'Mendorong Akselerasi Ekonomi Sulsel di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global'.
Dalam acara tersebut, tiga narasumber hadir yakni Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, Kepala Kejati Sulsel Agus Salim, dan Chief Economist BCA David E Sumual. Mereka membahas perkembangan ekonomi terkini, pendalaman isu strategis daerah, dan outlook ekonomi Sulsel 2025.
Rizki menyampaikan terjadi perlambatan ekspor khusus komoditas nikel. Hal itu berkaitan dengan produk smelter dan isu masalah ketenagakerjaan. Tantangan lain, industri pengolahan terbatas pada produk setengah jadi.
"Perlu untuk membangun koordinasi pemerintah pusat untuk membuka pasar ekspor baru di luar Tiongkok, seperti India, Uni Eropa, dan negara ASEAN untuk mengurangi risiko dari ketergantungan tunggal Tiongkok melalui kemitraan dagang strategis dengan produsen global untuk kontrak pasokan jangka panjang," kata dia.
Rekomendasi lain untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel, Rizki bilang perlu untuk mengundang investasi industri baterai EV melalui insentif fiskal dan kemudahan perizinan. Dengan begitu, rantai pasok dan ekosistem baterai EV dapat terbentuk di Sulsel.
Pada kesempatan itu, Rizki juga memaparkan sejumlah tantangan dan rekomendasi lain untuk mengakselerasi ekonomi Sulsel. Di antaranya yakni pengembangan dan penggunaan bibit unggul, dan meningkatkan produktivitas pertanian padi melalui penggunaan bibit unggul.
Selanjutnya, BI Sulsel merekomendasikan pembangunan jaringan irigasi teknis, dan replanting kakao. Pemberian insentif fiskal daerah bagi perusahaan olahan rumput laut.
Sekadar diketahui, laju ekonomi Sulsel melambat pada triwulan II 2025. Tercatat sebesar 4,94 persen atau mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,78 persen. "Secara nasional, PDRB Sulsel berada pada rangking 22," ungkapnya.
Kepala Kejati Sulsel, Agus Salim, menyampaikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, maka iklim investasi harus dibangun. Olehnya itu, pihaknya menginisiasi pembentukan Satgas Percepatan Investasi.
"Pada intinya, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci pengembangan investasi. Termasuk memberikan kepastian hukum untuk melakukan investasi," tutur dia.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyampaikan dinamika global membuat Indonesia, termasuk Sulsel harus pintar-pintar dalam bertindak. Perang dagang global membuat negara seperti Indonesia terhimpit antara kebijakan AS dan China.
Sulsel sendiri diakuinya memiliki banyak komoditas yang diekspor ke China. "Harus pandai dalam mengarungi gelombang," katanya.
Jufri mengimbuhkan Sulsel sendiri memiliki potensi sektor pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Nah, pelaksanaan Sulsel Talks dari BI menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan ke depan.
"Mari seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk menggerakkan ekonomi Sulsel," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Sulsel Siap Jadi Lokomotif Ekonomi Syariah di Indonesia Timur
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) resmi membuka rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025 pada 1 Oktober.
Rabu, 01 Okt 2025 19:27

News
Sekolah Islam Athirah Jadi Pelopor Zona Khas Halal di Sulsel
Sekolah Islam Athirah menorehkan prestasi baru dengan menerima Sertifikat Zona Khas (Kuliner Aman, Halal, dan Sehat) dari Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2025).
Rabu, 01 Okt 2025 18:21

Ekbis
BI Libatkan 24 Dinas Pendidikan se-Sulsel Masifkan Sosialisasi CBP Rupiah
Bank Indonesia bersama mitra menggelar Penandatanganan Pernyataan bersama Perluasan Edukasi CBP Rupiah Program, bertema "Non-Stop Education (NSE)" di Pinisi Ballroom, Hotel Claro, Kamis (25/9/2025).
Jum'at, 26 Sep 2025 14:01

Ekbis
Amartha Dukung 700 Ribu UMKM Sulawesi, Salurkan Rp1 Triliun Setahun Terakhir
Sejak beroperasi pada 2019 di Pulau Sulawesi, tercatat 700 ribu perempuan pengusaha UMKM telah menerima modal produktif Rp1 triliun dalam setahun terakhir.
Selasa, 16 Sep 2025 14:03

Sulsel
Guru se-Bantaeng Diberi Penguatan Gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng, H. Abdul Wahab membuka kegiatan Program Non Stop Education (NSE) Bank Indonesia 2025 yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Sabtu (30/8/2025).
Sabtu, 30 Agu 2025 19:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Duka Menjadi Semangat Kebersamaan
2

Rayakan Milad ke-64, Ikami Sulsel Gelar Seminar Kebangsaan di Samarinda
3

LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran
4

Warga Mula Baru Datangi Kantor Pengembang, FKS Land-Tallasa City Respon Soal PLTSA
5

PLN Dukung UMKM Perempuan Lewat Bantuan dan Pelatihan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Duka Menjadi Semangat Kebersamaan
2

Rayakan Milad ke-64, Ikami Sulsel Gelar Seminar Kebangsaan di Samarinda
3

LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran
4

Warga Mula Baru Datangi Kantor Pengembang, FKS Land-Tallasa City Respon Soal PLTSA
5

PLN Dukung UMKM Perempuan Lewat Bantuan dan Pelatihan