PLN UID Sulselrabar Siagakan 21 SPKLU, Pengguna Mobil Listrik Lancar Jaya saat Mudik

Tim Sindomakassar
Rabu, 10 Apr 2024 10:56
PLN UID Sulselrabar Siagakan 21 SPKLU, Pengguna Mobil Listrik Lancar Jaya saat Mudik
GM PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin tengah melakukan pengisian daya di infrastruktur home charging kantor PLN UID Sulselrabar, Kota Makassar. Foto/Dok PLN
Comment
Share
MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menyiagakan 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam momen mudik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah. Puluhan SPKLU itu tersebar di 12 lokasi lingkup tiga provinsi untuk memastikan pengguna mobil listrik bisa lancar jaya saat mudik.

Saat melakukan isi daya mobil listrik di SPKLU PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kolaka, Zulkifli, pemudik rute Kendari ke Kolaka Utara menuturkan SPKLU yang tersedia di Sulawesi Tenggara sangat memudahkan pengguna kendaraan listrik.

"Saya pribadi memanfaatkan infrastruktur SPKLU di PLN ULP Wuawua dan PLN ULP Kolaka dalam rute mudik perjalanan Kendari ke Kolaka Utara, tempatnya nyaman dan saya bisa beristirahat sambil mengisi daya mobil listrik. Cara isi dayanya mudah sekali, selain itu petugas PLN juga sigap membantu," ujar Zulkifli.

Hal senada disampaikan oleh Ali, pemudik rute Makassar ke Sidrap yang turut mengapresiasi kesiapan SPKLU PLN. "Adanya SPKLU yang terletak di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Parepare ini sangat mempermudah kami dalam melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan mobil listrik. Kami tak khawatir kehabisan baterai," pungkas Ali.

Pada kesempatan yang berbeda, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan kepada pemudik yang menggunakan kendaraan listrik agar tidak khawatir karena PLN telah menyiapkan charging station pada jalur trans Sulawesi.

"Tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik roda empat, PLN UID Sulselrabar juga telah menyiapkan 1.103 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bagi kendaraan listrik roda dua," ungkap Andy.

Andy menyampaikan bahwa lokasi-lokasi SPKLU, SPBKLU dan SPLU dapat diakses melalui menu Electric Vehicle pada Aplikasi PLN Mobile. Ia mencatat, hingga tanggal 9 April 2024, transaksi penggunaan SPKLU oleh masyarakat meningkat signifikan. PLN mencatat, jumlah transaksi di SPKLU melonjak hingga tiga kali lipat pada periode arus mudik tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama 2023 lalu dari 23 transaksi menjadi lebih dari 76 transaksi.

Andy menyatakan bahwa PLN terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini salah satunya diwujudkan dengan penambahan beberapa fitur pada Aplikasi PLN Mobile, sehingga masyarakat pengguna kendaraan listrik semakin nyaman dalam melakukan perjalanan jarak jauh.

“Bagi masyarakat yang ingin mudik menggunakan kendaraan listrik sekarang tidak perlu ragu lagi. PLN sudah menyiapkan manajemen perjalanan mobil listrik dengan fitur Trip Planner di aplikasi PLN Mobile,” kata Andy.

Lewat menu Trip Planner, pemudik dapat mengatur titik berangkat dan titik tujuan dan secara otomatis PLN Mobile akan memberikan rekomendasi titik-titik SPKLU yang dilalui pada rute tersebut.

Andy juga mengisahkan pengalamannya menggunakan mobil listrik dengan jarak tempuh 750 km ternyata hanya membutuhkan 90 kiloWatt hour (kWh). Ia menambahkan dengan asumsi tarif listrik Rp 2.466 per kWh apabila melakukan pengisian daya di SPKLU, maka hanya diperlukan sekitar Rp 221.940,-. Sedangkan dengan kendaraan konvensional dengan jarak yang sama membutuhkan 90 liter BBM dengan total biaya sebesar Rp 1,5 Juta.

Selama touring menggunakan mobil listrik, Andy turut merasakan sendiri penghematannya yaitu sampai dengan 85 persen. "Dibandingkan mobil konvensional, saya dapat menghemat biaya sebesar Rp 1,2 jutaan. Saya sudah membuktikan sendiri menggunakan mobil listrik jauh lebih efisien dan yang terpenting ramah lingkungan," pungkas Andy.

Andy juga mengajak masyarakat untuk bisa beralih dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik. Ia menegaskan, dengan menggunakan kendaraan listrik masyarakat sudah turut berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon transportasi sampai 56 persen.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru