Tekan Inflasi, BI Sulsel Dorong Peningkatan Produksi Cabai
Tim Sindomakassar
Jum'at, 31 Mei 2024 10:17
BI Sulsel melaksanakan gerakan tanam cabai sekaligus menyerahkan bantuan bibit cabai kepada petani binaan yang tergabung dalam Gapoktan Sukamaju Kota Makassar, kemarin. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong peningkatan produksi cabai. Langkah itu merupakan upaya menekan angka inflasi yang dipicu komoditas tersebut.
Untuk itu, BI Sulsel menggelar gerakan tanam cabai, dimana kali ini dilaksanakan di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate.
Dalam acara ini, BI Sulsel melaksanakan gerakan tanam cabai sekaligus menyerahkan bantuan bibit cabai kepada petani binaan yang tergabung dalam Gapoktan Sukamaju Kota Makassar, Kamis (30/5/2024).
"Kita terus mendorong peningkatan produksi cabai sebagai salah satu komoditas pemicu inflasi. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi BI dengan Pemerintah Provinsi dan Pemkot Makassar dalam upaya pengendalian inflasi," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda.
Menurut Rizki, untuk menekan inflasi dari komoditas cabai, tidak cukup hanya dengan menjaga kestabilan harga tetapi juga penting untuk terus mendorong jumlah produksi cabai.
"Kita berharap bisa meningkatkan produksi cabai dan menjaga stabilitas harga cabai. Jangan sampai merugikan petani maupun masyarakat. Harus seimbang," jelas Rizki.
Ia menegaskan, BI Sulsel akan senantiasa hadir untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi. "Total ada sekitar 500 ribu bibit cabai yang kita serahkan kepada petani binaan. Tidak hanya di Makassar, tetapi juga ada daerah lain. Mari bersama menjadikan Sulsel sebagai provinsi yang mandiri dalam penyediaan pangan," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Provinsi Sulsel, Since Erna Lamba, mengatakan Sulsel memiliki potensi besar dalam mendorong peningkatan pangan, khususnya untuk memajukan sektor pertanian.
"Cabai salah satu kebutuhan masyarakat yang tiap hari terus mengalami peningkatan. Cabai ini adalah komoditas kelompok pembentuk inflasi, karenanya ini perlu dijaga agar tidak memicu inflasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi," katanya.
Menurut Since, inflasi di Sulsel biasa dipengaruhi oleh cuaca, terutama kekeringan yang bisa menurunkan produksi cabai, sehingga stok di pasaran terbatas.
"Karena itu, sangat penting bagi Pemprov Sulsel mendorong untuk menggalakkan program tanam cabai, yang diharapkan bisa menjaga kinerja perekonomian," terangnya.
Asisten Bidang Administrasi Umum Pemkot Makassar, Andi Irwan Bangsawan, menambahkan, sejauh ini kondisi inflasi di Kota Makassar sudah terkontrol dengan baik berkat sinergitas yang kuat.
Untuk itu, BI Sulsel menggelar gerakan tanam cabai, dimana kali ini dilaksanakan di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate.
Dalam acara ini, BI Sulsel melaksanakan gerakan tanam cabai sekaligus menyerahkan bantuan bibit cabai kepada petani binaan yang tergabung dalam Gapoktan Sukamaju Kota Makassar, Kamis (30/5/2024).
"Kita terus mendorong peningkatan produksi cabai sebagai salah satu komoditas pemicu inflasi. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi BI dengan Pemerintah Provinsi dan Pemkot Makassar dalam upaya pengendalian inflasi," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda.
Menurut Rizki, untuk menekan inflasi dari komoditas cabai, tidak cukup hanya dengan menjaga kestabilan harga tetapi juga penting untuk terus mendorong jumlah produksi cabai.
"Kita berharap bisa meningkatkan produksi cabai dan menjaga stabilitas harga cabai. Jangan sampai merugikan petani maupun masyarakat. Harus seimbang," jelas Rizki.
Ia menegaskan, BI Sulsel akan senantiasa hadir untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi. "Total ada sekitar 500 ribu bibit cabai yang kita serahkan kepada petani binaan. Tidak hanya di Makassar, tetapi juga ada daerah lain. Mari bersama menjadikan Sulsel sebagai provinsi yang mandiri dalam penyediaan pangan," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Provinsi Sulsel, Since Erna Lamba, mengatakan Sulsel memiliki potensi besar dalam mendorong peningkatan pangan, khususnya untuk memajukan sektor pertanian.
"Cabai salah satu kebutuhan masyarakat yang tiap hari terus mengalami peningkatan. Cabai ini adalah komoditas kelompok pembentuk inflasi, karenanya ini perlu dijaga agar tidak memicu inflasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi," katanya.
Menurut Since, inflasi di Sulsel biasa dipengaruhi oleh cuaca, terutama kekeringan yang bisa menurunkan produksi cabai, sehingga stok di pasaran terbatas.
"Karena itu, sangat penting bagi Pemprov Sulsel mendorong untuk menggalakkan program tanam cabai, yang diharapkan bisa menjaga kinerja perekonomian," terangnya.
Asisten Bidang Administrasi Umum Pemkot Makassar, Andi Irwan Bangsawan, menambahkan, sejauh ini kondisi inflasi di Kota Makassar sudah terkontrol dengan baik berkat sinergitas yang kuat.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
Kolaborasi Mitra Bukalapak & BI Tingkatkan Literasi Keuangan Digital UMKM di Sulsel
Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) dari Bukalapak, kembali menggelar acara berjejaring yang dihadiri oleh ratusan pemilik warung dan agen pulsa anggota Komunitas Juwara di Sulsel.
Senin, 11 Nov 2024 18:34
Makassar City
Trend Hijab x Road to AMBF Dorong UMKM Fesyen Sulsel Go Global
Tren bisnis fesyen Sulsel tumbuh subur. Dalam kurun 2 tahun saja, ekspor fesyen dari Sulsel mampu menembus Rp3,08 miliar.
Rabu, 06 Nov 2024 20:46
Ekbis
BI Sulsel & Pemda Gelar Rakor Bahas Penguatan Sektor Perikanan-Peternakan
Forum ini fokus membahas perkembangan ekonomi dan keuangan terkini, serta upaya untuk menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
Kamis, 17 Okt 2024 22:30
Ekbis
Bank Indonesia Dorong Penguatan Sulsel jadi Pusat Ekonomi Syariah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengajak semua pihak menggaungkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, terkhusus di Sulsel.
Selasa, 01 Okt 2024 15:16
Ekbis
Jaga Stabilitas Pasokan-Distribusi Pangan, BI dan Pemerintah Gelar GNPIP Sulampua
Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Pusat dan Daerah menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Tahun 2024.
Jum'at, 27 Sep 2024 19:15
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
5
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
5
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan