PLN Energize GI Bantaeng Arah Hengsheng dengan Kapasitas 31,5 MW

Tim Sindomakassar
Jum'at, 10 Mar 2023 17:03
PLN Energize GI Bantaeng Arah Hengsheng dengan Kapasitas 31,5 MW
PLN UIP Sulawesi melalui UPP Sulsel berhasil melakukan pemberian tegangan pertama (energize) bagi Gardu Induk 150 kV Bantaeng Switching Line Bay Hengsheng dengan kapasitas 31,5 MW. Foto/Dok PLN
Comment
Share
BANTAENG - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Selatan (UPP Sulsel) berhasil melakukan pemberian tegangan pertama (energize) bagi Gardu Induk 150 kV Bantaeng Switching Line Bay Hengsheng dengan kapasitas 31,5 MW. Hal itu dilakukan guna melayani kebutuhan tenaga listrik Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) PT Hengsheng New Energy yang termasuk dalam PT HUADI Group.

Gardu Induk 150 kV Bantaeng Switching yang berlokasi di Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng ini berhasil energize pada 7 Maret 2023, setelah melewati serangkaian pengujian dan mendapatkan Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB) sehari sebelumnya.



General Manager PLN UIP Sulawesi, Defiar Anis, menyampaikan pemberian tegangan GI 150 kV Bantaeng Switching Line Bay Hengsheng merupakan bentuk dukungan PLN dalam mendorong hilirisasi industri smelter di Sulawesi.

"Berhasilnya energize Gardu Induk arah Hengsheng ini adalah salah satu bentuk komitmen PLN dalam menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan untuk melayani kebutuhan tenaga listrik pelanggan KTT di Sulawesi,” tutur Anis.

Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Jos Stefan Hideky, menyampaikan terima kasihnya kepada PLN yang telah mendukung industri smelter melalui penyediaan tenaga listrik yang andal dan berkualitas.



“Keputusan kami untuk bersinergi dengan PLN dalam penyediaan pasokan listrik smelter adalah keputusan yang tepat karena hingga saat ini pasokan listrik bagi Huadi yang disalurkan PLN sudah mencapai total 310 MVA, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada PLN,” ujarnya.

“Tentunya kami harap sinergi ini terus berjalan dengan baik sehingga industri smelter dapat terus berkembang guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan” tutup Hideky.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru