Sukses Tayang Perdana, Film TUNGKE Tebar Pesan Menyentuh Soal Rekrutmen TNI AD
Senin, 25 Agu 2025 08:21

Film TUNGKE - Tanpa Uang, Tanpa Cela sukses tayang perdana pada 23–24 Agustus 2025 di Auditorium Universitas Ciputra Makassar. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Rumah produksi GO Talent Academy sukses menghadirkan TUNGKE, sebuah film inspiratif yang mengangkat kisah perjuangan seorang pemuda meraih cita-citanya menjadi prajurit TNI AD. Film ini telah tayang perdana pada 23–24 Agustus 2025 di Auditorium Universitas Ciputra Makassar.
Film TUNGKE - Tanpa Uang, Tanpa Cela yang diputar merupakan series dan trial project untuk film layar lebar, TUNGKE - Badik Tak Bertuan. Adapun penayangan perdana ini merupakan momentum penting memperkenalkan karya yang menekankan nilai kejujuran, kerja keras, dan semangat pantang menyerah kepada publik Sulsel.
Film TUNGKE lahir dari keresahan masyarakat atas stigma negatif proses masuk tentara, yang kerap dikaitkan dengan praktik calo dan jalur orang dalam. Nah, film ini memberikan pesan menyentuh mengenai proses rekrutmen prajurit TNI AD.
Sejak menit pertama, penonton langsung disuguhi gambaran kerasnya latihan fisik, disiplin militer, dan pahit getir seleksi rekrutmen. Tokoh ibu yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada sang anak turut memperkuat sisi emosional film ini.
Zuhdi Abbad sebagai pemeran utama memerankan karakter Tungke, sosok pemuda sederhana yang hidup dalam keterbatasan, namun tetap teguh mengejar impiannya menjadi prajurit. Ia tak gentar menghadapi cibiran masyarakat yang meyakini bahwa menjadi TNI harus lewat uang atau koneksi.
Lewat alur yang menyentuh, film TUNGKE ingin mematahkan stigma tersebut. Jalan panjang sang tokoh menunjukkan bahwa ketekunan, kerja keras, dan mental baja adalah kunci sukses menjadi bagian dari TNI. Inilah pesan moral utama yang menjadi ruh dari film ini.
Dalam konferensi pers, Aspers Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Arh Henri Yudi Setiawan, menegaskan bahwa para pemeran film ini bukanlah aktor biasa, melainkan prajurit aktif. "Kami turunkan dari Yonif Raider 700 serta sejumlah personel Kodam XIV/Hasanuddin," ucapnya.
Kehadiran mereka memberi nuansa nyata dalam setiap adegan militer — mulai dari barisan pasukan, simulasi tempur, hingga detail seperti tata upacara dan komando. Semuanya diperankan langsung oleh prajurit yang terbiasa hidup dalam disiplin ketat. Henri menyatakan bahwa film ini lebih dari sekadar hiburan.
“Film ini ingin menegaskan bahwa pintu menjadi prajurit TNI selalu terbuka bagi siapa pun yang memenuhi syarat dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Pesan ini seolah menjadi jawaban bagi masyarakat yang sering bertanya-tanya soal transparansi rekrutmen,” jelasnya.
Sutradara Tungke, Harry Maverick, mengungkapkan bahwa meski produksi hanya berlangsung enam hari, proses persiapan telah dilakukan selama dua bulan. “Dari pembacaan naskah, latihan adegan, hingga pendalaman karakter, semua dipersiapkan dengan matang agar pesan yang ingin disampaikan tidak berkurang sedikit pun,” ucapnya.
Ia juga menyebutkan tantangan terbesar adalah menghidupkan sosok pemuda yang benar-benar berjuang dengan jiwa dan raganya.
“Kita ingin penonton merasakan keringat, air mata, bahkan keraguan yang dialami tokoh, agar mereka percaya bahwa semua ini bisa dilalui tanpa calo,” ungkapnya.
Nama TUNGKE sendiri berasal dari bahasa Bugis yang berarti tunggal — menggambarkan tekad bulat seorang anak bangsa yang memilih berdiri dengan kakinya sendiri, tanpa bergantung pada uang atau koneksi. Judul ini menjadi simbol perjuangan yang tegak dan tak tergoyahkan.
Film ini juga menyuguhkan sisi emosional yang menyentuh. Penonton diajak melihat bagaimana restu orang tua, doa ibu, dan dukungan sahabat menjadi kekuatan utama yang menopang semangat tokoh utama.
Dari segi produksi, Tungke menampilkan visual yang epik. Kamera menangkap dengan tajam tiap detail perjuangan: keringat, kelelahan, hingga ekspresi getir sang tokoh. Adegan bela diri diperlihatkan dengan intens, sementara musik latar yang penuh tensi memperkuat atmosfer perjuangan yang tegang dan menyentuh.
Adapun film TUNGKE – Badik Tak Bertuan juga telah disetujui untuk diproduksi oleh Kodam XIV/Hasanuddin bekerja sama dengan GO Talent Academy. Proyek ini merupakan Trial Project yang diamanahkan kepada Harry Maverick sebagai batu loncatan menuju produksi layar lebar berskala internasional berjudul TUNGKE. Rencananya, proses open casting akan dimulai pada September, dan syuting akan dimulai pada awal 2026.
Film TUNGKE – Tanpa Uang, Tanpa Cela didedikasikan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang sedang berjuang mewujudkan impian menjadi bagian dari TNI AD.
Film TUNGKE - Tanpa Uang, Tanpa Cela yang diputar merupakan series dan trial project untuk film layar lebar, TUNGKE - Badik Tak Bertuan. Adapun penayangan perdana ini merupakan momentum penting memperkenalkan karya yang menekankan nilai kejujuran, kerja keras, dan semangat pantang menyerah kepada publik Sulsel.
Film TUNGKE lahir dari keresahan masyarakat atas stigma negatif proses masuk tentara, yang kerap dikaitkan dengan praktik calo dan jalur orang dalam. Nah, film ini memberikan pesan menyentuh mengenai proses rekrutmen prajurit TNI AD.
Sejak menit pertama, penonton langsung disuguhi gambaran kerasnya latihan fisik, disiplin militer, dan pahit getir seleksi rekrutmen. Tokoh ibu yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada sang anak turut memperkuat sisi emosional film ini.
Zuhdi Abbad sebagai pemeran utama memerankan karakter Tungke, sosok pemuda sederhana yang hidup dalam keterbatasan, namun tetap teguh mengejar impiannya menjadi prajurit. Ia tak gentar menghadapi cibiran masyarakat yang meyakini bahwa menjadi TNI harus lewat uang atau koneksi.
Lewat alur yang menyentuh, film TUNGKE ingin mematahkan stigma tersebut. Jalan panjang sang tokoh menunjukkan bahwa ketekunan, kerja keras, dan mental baja adalah kunci sukses menjadi bagian dari TNI. Inilah pesan moral utama yang menjadi ruh dari film ini.
Dalam konferensi pers, Aspers Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Arh Henri Yudi Setiawan, menegaskan bahwa para pemeran film ini bukanlah aktor biasa, melainkan prajurit aktif. "Kami turunkan dari Yonif Raider 700 serta sejumlah personel Kodam XIV/Hasanuddin," ucapnya.
Kehadiran mereka memberi nuansa nyata dalam setiap adegan militer — mulai dari barisan pasukan, simulasi tempur, hingga detail seperti tata upacara dan komando. Semuanya diperankan langsung oleh prajurit yang terbiasa hidup dalam disiplin ketat. Henri menyatakan bahwa film ini lebih dari sekadar hiburan.
“Film ini ingin menegaskan bahwa pintu menjadi prajurit TNI selalu terbuka bagi siapa pun yang memenuhi syarat dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Pesan ini seolah menjadi jawaban bagi masyarakat yang sering bertanya-tanya soal transparansi rekrutmen,” jelasnya.
Sutradara Tungke, Harry Maverick, mengungkapkan bahwa meski produksi hanya berlangsung enam hari, proses persiapan telah dilakukan selama dua bulan. “Dari pembacaan naskah, latihan adegan, hingga pendalaman karakter, semua dipersiapkan dengan matang agar pesan yang ingin disampaikan tidak berkurang sedikit pun,” ucapnya.
Ia juga menyebutkan tantangan terbesar adalah menghidupkan sosok pemuda yang benar-benar berjuang dengan jiwa dan raganya.
“Kita ingin penonton merasakan keringat, air mata, bahkan keraguan yang dialami tokoh, agar mereka percaya bahwa semua ini bisa dilalui tanpa calo,” ungkapnya.
Nama TUNGKE sendiri berasal dari bahasa Bugis yang berarti tunggal — menggambarkan tekad bulat seorang anak bangsa yang memilih berdiri dengan kakinya sendiri, tanpa bergantung pada uang atau koneksi. Judul ini menjadi simbol perjuangan yang tegak dan tak tergoyahkan.
Film ini juga menyuguhkan sisi emosional yang menyentuh. Penonton diajak melihat bagaimana restu orang tua, doa ibu, dan dukungan sahabat menjadi kekuatan utama yang menopang semangat tokoh utama.
Dari segi produksi, Tungke menampilkan visual yang epik. Kamera menangkap dengan tajam tiap detail perjuangan: keringat, kelelahan, hingga ekspresi getir sang tokoh. Adegan bela diri diperlihatkan dengan intens, sementara musik latar yang penuh tensi memperkuat atmosfer perjuangan yang tegang dan menyentuh.
Adapun film TUNGKE – Badik Tak Bertuan juga telah disetujui untuk diproduksi oleh Kodam XIV/Hasanuddin bekerja sama dengan GO Talent Academy. Proyek ini merupakan Trial Project yang diamanahkan kepada Harry Maverick sebagai batu loncatan menuju produksi layar lebar berskala internasional berjudul TUNGKE. Rencananya, proses open casting akan dimulai pada September, dan syuting akan dimulai pada awal 2026.
Film TUNGKE – Tanpa Uang, Tanpa Cela didedikasikan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang sedang berjuang mewujudkan impian menjadi bagian dari TNI AD.
(TRI)
Berita Terkait

Lifestyle
Film 'TUNGKE’ Angkat Budaya Bugis-Makassar & Perjuangan TNI di Perbatasan
Film 'TUNGKE - Badik Tak Bertuan' dari rumah produksi GO! TALENT ACADEMY segera memulai proses produksi, setelah mengantongi restu dari Pangdam Hasanuddin.
Sabtu, 02 Agu 2025 12:16

News
Kodam Hasanuddin dan Kejati Sulsel Masih Koordinasi Soal TNI Jaga Kejaksaan
Rencana TNI akan dikerahkan mengamankan kantor Kejaksaan Tinggi hingga Kejaksaan Negeri masih dibahas di tingkat daerah. Termasuk di wilayah Sulawesi Selatan.
Rabu, 14 Mei 2025 21:46

Ekbis
Sinergi LDII Sulsel & Kodam XIV/Hasanuddin: Edukasi Anti-Narkoba hingga Cegah Stunting
Pengurus DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel melakukan audiensi dengan Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin di Markas Kodam XIV/Hasanuddin.
Rabu, 30 Apr 2025 22:25

News
Ini Alasan Polda Sulsel Lepas 37 Terduga Passobis Tangkapan Kodam XIV/Hasanuddin
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel telah memeriksa 40 terduga pelaku penipuan online alias passobis yang diringkus Tim Khusus Gabungan Intelijen Kodam XIV Hasanuddin
Minggu, 27 Apr 2025 13:06

News
Polda Sulsel Lepas 37 Terduga Pelaku Passobis Tangkapan Kodam XIV/Hasanuddin
Polda Sulsel menerima 40 orang terduga pelaku penipuan alias passobis yang ditangkap Tim Khusus Gabungan Intelijen Kodam XIV Hasanuddin di Kabupaten Sidrap, pada Kamis (24/04/2025)
Sabtu, 26 Apr 2025 22:59
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Cluster Terbaru Tallasa City Segera Launching, Hunian Modern dengan Solar Panel
2

Atasi Tuduhan Pungli, ASDP Bira Perketat Aturan Penjemputan Penumpang
3

Bupati Lutim: PT Vale Gerak Cepat Atasi Kebocoran Pipa, Siap Ganti Rugi Warga Terdampak
4

XLSMART Lanjutkan Ekspansi Layanan Smartfren di Palu, Meriahkan dengan Fun Run
5

Sinergi Tangani Krisis, PT Vale Apresiasi Dukungan Pemerintah & Masyarakat Atasi Kebocoran Pipa di Towuti
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Cluster Terbaru Tallasa City Segera Launching, Hunian Modern dengan Solar Panel
2

Atasi Tuduhan Pungli, ASDP Bira Perketat Aturan Penjemputan Penumpang
3

Bupati Lutim: PT Vale Gerak Cepat Atasi Kebocoran Pipa, Siap Ganti Rugi Warga Terdampak
4

XLSMART Lanjutkan Ekspansi Layanan Smartfren di Palu, Meriahkan dengan Fun Run
5

Sinergi Tangani Krisis, PT Vale Apresiasi Dukungan Pemerintah & Masyarakat Atasi Kebocoran Pipa di Towuti