DPRD Sulsel Inventarisasi Lahan Hibah untuk Pembangunan Batalyon TNI di Luwu Utara
Rabu, 10 Des 2025 20:21
Komisi C DPRD Sulsel menggelar rapat terkait polemik lahan hibah Pemprov untuk pembangunan Batalyon Teritorial TNI 872 di Luwu Utara, berlangsung di Kantor DPRD Sulsel pada Rabu (10/12/2025). Istimewa
MAKASSAR - Polemik lahan hibah Pemprov Sulawesi Selatan untuk pembangunan Batalyon Teritorial TNI 872 di Rampoang, Luwu Utara, kini masuk ke meja Komisi C DPRD Sulsel.
Lahan seluas 74 hektare yang dihibahkan Pemprov Sulsel untuk Batalyon TNI di Luwu Utara diprotes masyarakat setempat.
Masalahnya, beberapa hektare lahan yang dihibahkan pemprov, sudah ditanami sawit dan diolah masyarakat secara turun temurun. Bahkan diklaim sebagai tanah ulayat.
Ketua Komisi C DPRD Sulsel, Andre Prasetyo Tanta mengatakan, pihaknya sudah memanggil BKAD Sulsel dan Dinas Perkebunan untuk mencari solusi polemik lahan Batalyon.
"Rapat kita tadi baru menginventarisasi permasalahan yang ada, kemudian mencari solusi terbaik. Besok baru kita rapat dengar pendapat terkait hibah lahan itu," ujar Andre Prasetyo Tanta di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Rabu (10/12/2025).
Legislator Nasdem ini menjelaskan RDP polemik lahan hibah Batalyon akan menghadirkan DPRD Luwu Utara, tokoh masyarakat maupun pihak Kodam XIV/Hasanuddin.
"Kita juga undang pihak Batalyon dan DPRD Luwu Utara untuk mencari solusi terbaik terkait masalah lahan di sana," jelas Andre.
Menurut Andre, polemik lahan hibah Batalyon harus dibahas bersama demi menghasilkan keputusan terbaik kepada semua pihak.
DPRD Sulsel kata Andre, mempertimbangkan kompensasi kepada warga terdampak pembangunan Batalyon di Rampoang, Luwu Utara.
"Lahan tersebut milik Pemprov Sulsel, itu sudah ada alas haknya, tinggal kita bicarakan baik-baik dengan masyarakat yang terdampak," tandas Andre.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Sulsel dari Dapil Luwu Raya, Andi Saifuddin Patahuddin menyebut, polemik lahan Batalyon masuk ke meja dewan berdasarkan aspirasi masyarakat.
"Kita bawa ke DPRD Sulsel untuk RDP karena ini aspirasi langsung masyarakat kita di sana," kata Saifuddin Patahuddin.
"Jadi besok kita bahas bersama, semoga ada solusi terbaik. Karena bagaimana pun, pembangunan Batalyon ini adalah program Presiden Prabowo," imbuh legislator Fraksi PKS ini.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf. Budi Wirman mengatakan, Batalyon tersebut dirancang memiliki berbagai kompi yang bergerak di bidang pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Jadi Yon TP ini, namanya Yon Teritorial Pembangunan, itu terdiri dari pasukan-pasukan kompi. Intinya itu ada kompi peternakan di sana, ada kompi pertanian, ada kompi kesehatan,” kata Wirman beberapa waktu lalu.
Soal polemik lahan dengan warga, Wirman memastikan masalah itu merupakan ranah Pemprov Sulsel dan masyarakat.
TNI menduduki lahan Batalyon turun ke lapangan setelah lahan yang dihibahkan pemerintah dinyatakan beres.
“Jadi kita TNI AD hanya menerima lahan yang sudah diserahkan oleh Pemda, masalah status lahan itu Pemda yang ngurus, atau bersengketa atau gimana, itu Pemda yang ngurus,” jelasnya.
Lahan seluas 74 hektare yang dihibahkan Pemprov Sulsel untuk Batalyon TNI di Luwu Utara diprotes masyarakat setempat.
Masalahnya, beberapa hektare lahan yang dihibahkan pemprov, sudah ditanami sawit dan diolah masyarakat secara turun temurun. Bahkan diklaim sebagai tanah ulayat.
Ketua Komisi C DPRD Sulsel, Andre Prasetyo Tanta mengatakan, pihaknya sudah memanggil BKAD Sulsel dan Dinas Perkebunan untuk mencari solusi polemik lahan Batalyon.
"Rapat kita tadi baru menginventarisasi permasalahan yang ada, kemudian mencari solusi terbaik. Besok baru kita rapat dengar pendapat terkait hibah lahan itu," ujar Andre Prasetyo Tanta di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Rabu (10/12/2025).
Legislator Nasdem ini menjelaskan RDP polemik lahan hibah Batalyon akan menghadirkan DPRD Luwu Utara, tokoh masyarakat maupun pihak Kodam XIV/Hasanuddin.
"Kita juga undang pihak Batalyon dan DPRD Luwu Utara untuk mencari solusi terbaik terkait masalah lahan di sana," jelas Andre.
Menurut Andre, polemik lahan hibah Batalyon harus dibahas bersama demi menghasilkan keputusan terbaik kepada semua pihak.
DPRD Sulsel kata Andre, mempertimbangkan kompensasi kepada warga terdampak pembangunan Batalyon di Rampoang, Luwu Utara.
"Lahan tersebut milik Pemprov Sulsel, itu sudah ada alas haknya, tinggal kita bicarakan baik-baik dengan masyarakat yang terdampak," tandas Andre.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Sulsel dari Dapil Luwu Raya, Andi Saifuddin Patahuddin menyebut, polemik lahan Batalyon masuk ke meja dewan berdasarkan aspirasi masyarakat.
"Kita bawa ke DPRD Sulsel untuk RDP karena ini aspirasi langsung masyarakat kita di sana," kata Saifuddin Patahuddin.
"Jadi besok kita bahas bersama, semoga ada solusi terbaik. Karena bagaimana pun, pembangunan Batalyon ini adalah program Presiden Prabowo," imbuh legislator Fraksi PKS ini.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf. Budi Wirman mengatakan, Batalyon tersebut dirancang memiliki berbagai kompi yang bergerak di bidang pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Jadi Yon TP ini, namanya Yon Teritorial Pembangunan, itu terdiri dari pasukan-pasukan kompi. Intinya itu ada kompi peternakan di sana, ada kompi pertanian, ada kompi kesehatan,” kata Wirman beberapa waktu lalu.
Soal polemik lahan dengan warga, Wirman memastikan masalah itu merupakan ranah Pemprov Sulsel dan masyarakat.
TNI menduduki lahan Batalyon turun ke lapangan setelah lahan yang dihibahkan pemerintah dinyatakan beres.
“Jadi kita TNI AD hanya menerima lahan yang sudah diserahkan oleh Pemda, masalah status lahan itu Pemda yang ngurus, atau bersengketa atau gimana, itu Pemda yang ngurus,” jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Dalam Sehari, DPRD Sulsel Kumpulkan Rp113,5 Juta untuk Korban Banjir Aceh-Sumatera
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan donasi senilai Rp113.500.000 untuk korban banjir di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Sabtu, 06 Des 2025 18:36
Sulsel
Lakukan Pengawasan APBD, Cicu Tegaskan Perbaikan Jalan Hertasning Segera Dimulai
Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi melakukan pengawasan penganggaran APBD di Kelurahan Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar pada Senin (01/12/2025).
Selasa, 02 Des 2025 20:36
Sulsel
Pengawasan APBD, Kadir Cek Ruang Kelas dan Masjid yang Sedang Dibangun di SMK 02 Makassar
Anggota DPRD Sulsel, Kadir Halid melakukan pengawasan APBD di SMK 02 Makassar pada Selasa (02/12/2025). Dalam pelaksanaannya, ia menyerap aspirasi dari pihak sekolah dan meninjau ruang kelas yang sementara dibangun.
Selasa, 02 Des 2025 18:06
Sulsel
Jurnalis Komisi F DPRD Sulsel Gaungkan Gerakan Anti-Hoaks dalam Raker di Malino
Sejumlah jurnalis tergabung dalam komunitas Komisi F berposko di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar bincang-bincang tentang upaya menangkal berita hoaks sebagai rangkaian dari Rapat Kerja (Raker) Komisi F di Villa dan Cafe Week End Malino, Kabupaten Gowa pada Ahad (30/11/2025).
Minggu, 30 Nov 2025 12:34
Sulsel
Rekomendasi Komisi E ke Disdik Sulsel: Rasionalisasi Target PAD, Bayar Tunggakan hingga Beasiswa SMA/SMK
Komisi E DPRD Sulsel telah menuntaskan Rapat Kerja dalam rangka Pembahasan Ranperda tentang APBD Provinsi Sulsel Tahun Anggaran 2026.
Jum'at, 28 Nov 2025 14:41
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Malam Tahun Baru, Vasaka Hotel Makassar Hadirkan DJ hingga Art Touch Experience
2
Pencalon Dinyatakan Sah! Waketum Tegaskan Vonny Ameliani Sah Pimpin KNPI Sulsel
3
HUT ke-37, Kalla Aspal Mantapkan Transformasi Layanan & Kepedulian Sosial
4
Tiba di Aceh, Tim Khusus PLN UID Sulselrabar Kebut Pemulihan Sistem Kelistrikan
5
Dari Layanan Publik hingga Industri, Papua Siap Terbang dengan Data Center Lokal
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Malam Tahun Baru, Vasaka Hotel Makassar Hadirkan DJ hingga Art Touch Experience
2
Pencalon Dinyatakan Sah! Waketum Tegaskan Vonny Ameliani Sah Pimpin KNPI Sulsel
3
HUT ke-37, Kalla Aspal Mantapkan Transformasi Layanan & Kepedulian Sosial
4
Tiba di Aceh, Tim Khusus PLN UID Sulselrabar Kebut Pemulihan Sistem Kelistrikan
5
Dari Layanan Publik hingga Industri, Papua Siap Terbang dengan Data Center Lokal