Tinjau Dapur MBG, Walkot Munafri Pastikan Standar Gizi Nasional Terpenuhi
Senin, 02 Jun 2025 15:07

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat berada di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), Jalan Andi Djemma, Kecamatan Rappocini. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin meninjau langsung salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Yayasan Prabu Jaya Berkarya Nusantara, di Jalan Andi Djemma, Kecamatan Rappocini.
Munafri menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah dalam mendukung pogram MBG yang dilaksanakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Rappocini 02. Ia juga menyampaikan bahwa program MBG ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam membangun masa depan generasi muda Indonesia.
"Kami terus memberikan dukungan dan kolaborasi. MBG bukan sekadar program makan bergizi, ini adalah bagian dari cita-cita besar memberikan asupan bagi usia dini menuju Indonesia Emas," tegas Munafri, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, intervensi pemenuhan gizi sejak dini, khususnya mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup demi tumbuh kembang optimal.
Appi sapaan karib Wali Kota itu pun menekankan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan anak, tetapi juga menciptakan peluang kerja dan memberdayakan masyarakat
"Program ini melibatkan banyak pihak. Ada tenaga pengantar makanan, petugas survei, dan tenaga pendidik yang semua diberdayakan. Ini adalah proses pemberdayaan multidimensi yang luar biasa," jelasnya.
Wali Kota Munafri juga menekankan pentingnya pengawasan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak, agar benar-benar memenuhi standar gizi yang dibutuhkan.
Dia juga berharap seluruh dapur MBG dapat beroperasi secara maksimal dan berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh.
"Kami dari pemerintah meminta kepada seluruh satuan SPPG untuk mengontrol kualitas makanan yang disiapkan di dapur-dapur ini. Karena anak-anak ini adalah generasi masa depan yang harus kita persiapkan dengan baik," imbuh Appi.
Ketua DPD II Partai Golkar Makassar itu menyampaikan apresiasi terhadap beroperasinya dapur program MBG ke-9 di Kota Makassar. Ia menuturkan bahwa seluruh tahapan verifikasi gizi telah dijalankan sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.
"Ketika dapur ini sudah mampu melakukan distribusi (delivery), artinya sudah melalui tahapan-tahapan yang dipersyaratkan. Kami berharap proses ini benar-benar bisa memenuhi kebutuhan anak-anak sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional," tutur Appi.
Pada tahap awal, program ini menjangkau SMA Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Makassar, dan saat ini tengah diajukan untuk diperluas ke SD Pertiwi dan TK Pertiwi. Menurut Munafri, program MBG bukan hanya menyasar pemenuhan gizi anak, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi lokal.
"Program ini juga harus berdampak pada tenaga kerja dan bisa memaksimalkan pembelian bahan baku dari wilayah lokal Kota Makassar. Ini akan membantu penjual sayur dan pelaku UMKM kita," jelasnya Munafri Arifuddin.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu juga mengimbau pentingnya pengawasan terhadap kualitas bahan baku agar makanan yang sampai ke anak-anak tetap aman, segar, dan sesuai dengan selera mereka.
Ke depan, pengendalian sistem bahan bakunya harus benar-benar dijaga. Makanan harus siap saji dan disukai anak-anak, karena bukan hanya bergizi tapi juga harus menarik.
"Terkait menu makanan yang disiapkan, kita harapkan memastikan bahwa seluruh komponen gizi terpenuhi. Ada karbohidrat, protein, sayur, buah, dan susu. Semua sudah diverifikasi dan disesuaikan dengan standar yang berlaku," harapnya.
Semenyata, Kepala SPPG Rappocini 02, Marcella Cindy Leonyta, menyampaikan bahwa hingga saat ini, program MBG telah menjangkau sekitar 15.000 siswa di Kota Makassar.
Kata dia, program ini menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, dan telah tersebar di sekitar 200 sekolah.
"Jumlah penerima manfaat saat ini kurang lebih 15.000 siswa. Sekolah yang terlibat juga sudah sekitar 200, mulai dari tingkat PAUD, SD, sampai SMP," ujar Marcella.
Untuk Dapur MBG di Rappocini 2, Marcella menjelaskan bahwa titik layanan ini secara khusus melayani dua sekolah, yakni SMP Negeri 3 Makassar dan SMA Negeri 2 Makassar, karena keterbatasan kapasitas.
Satu dapur hanya mampu mengakomodasi sekitar 3.500 siswa, sesuai dengan perhitungan radius jangkauan layanan sekitar 300 meter dari lokasi dapur.
"Dapur ini hanya meng-cover dua sekolah, karena kapasitasnya memang maksimal 3.500 penerima manfaat di satu titik. Kalau radius 300 meter dari dapur sudah mencukupi, maka tidak perlu menjangkau sekolah lain," jelasnya.
Marcella juga menginformasikan bahwa dapur ini merupakan titik ke-10 dari seluruh dapur MBG yang telah beroperasi di Kota Makassar. Untuk pengembangan ke depan, dapur-dapur MBG baru sedang dalam proses pembentukan di kecamatan Tamalate dan Biringkanaya.
"Saat ini dapur ini merupakan titik ke-10. Yang sedang dalam proses sekarang ada di Tamalate dan Biringkanaya," imbuhnya.
Terkait jumlah target penerima manfaat secara keseluruhan, Marcella menyebut tidak ada angka pasti yang ditetapkan untuk tahun ini. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempercepat distribusi manfaat ke seluruh siswa yang membutuhkan.
"Tidak ada target pasti tahun ini tapi Insyaallah semua dipenuhi secepatnya. Harapannya, seluruh siswa bisa segera menerima manfaat," pungkasnya.
Program MBG yang dikelola oleh Yayasan Prabu Jaya Berkarya Nusantara, ini terus diperluas sebagai bagian dari strategi pemenuhan gizi dan pemberdayaan masyarakat di Kota Makassar, dan kini terus dikembangkan dengan melibatkan dapur-dapur komunitas dan institusi lokal, serta diharapkan menjadi model pemberdayaan gizi dan ekonomi masyarakat berbasis sekolah di Indonesia.
Munafri menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah dalam mendukung pogram MBG yang dilaksanakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Rappocini 02. Ia juga menyampaikan bahwa program MBG ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam membangun masa depan generasi muda Indonesia.
"Kami terus memberikan dukungan dan kolaborasi. MBG bukan sekadar program makan bergizi, ini adalah bagian dari cita-cita besar memberikan asupan bagi usia dini menuju Indonesia Emas," tegas Munafri, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, intervensi pemenuhan gizi sejak dini, khususnya mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup demi tumbuh kembang optimal.
Appi sapaan karib Wali Kota itu pun menekankan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan anak, tetapi juga menciptakan peluang kerja dan memberdayakan masyarakat
"Program ini melibatkan banyak pihak. Ada tenaga pengantar makanan, petugas survei, dan tenaga pendidik yang semua diberdayakan. Ini adalah proses pemberdayaan multidimensi yang luar biasa," jelasnya.
Wali Kota Munafri juga menekankan pentingnya pengawasan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak, agar benar-benar memenuhi standar gizi yang dibutuhkan.
Dia juga berharap seluruh dapur MBG dapat beroperasi secara maksimal dan berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh.
"Kami dari pemerintah meminta kepada seluruh satuan SPPG untuk mengontrol kualitas makanan yang disiapkan di dapur-dapur ini. Karena anak-anak ini adalah generasi masa depan yang harus kita persiapkan dengan baik," imbuh Appi.
Ketua DPD II Partai Golkar Makassar itu menyampaikan apresiasi terhadap beroperasinya dapur program MBG ke-9 di Kota Makassar. Ia menuturkan bahwa seluruh tahapan verifikasi gizi telah dijalankan sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.
"Ketika dapur ini sudah mampu melakukan distribusi (delivery), artinya sudah melalui tahapan-tahapan yang dipersyaratkan. Kami berharap proses ini benar-benar bisa memenuhi kebutuhan anak-anak sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional," tutur Appi.
Pada tahap awal, program ini menjangkau SMA Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Makassar, dan saat ini tengah diajukan untuk diperluas ke SD Pertiwi dan TK Pertiwi. Menurut Munafri, program MBG bukan hanya menyasar pemenuhan gizi anak, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi lokal.
"Program ini juga harus berdampak pada tenaga kerja dan bisa memaksimalkan pembelian bahan baku dari wilayah lokal Kota Makassar. Ini akan membantu penjual sayur dan pelaku UMKM kita," jelasnya Munafri Arifuddin.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu juga mengimbau pentingnya pengawasan terhadap kualitas bahan baku agar makanan yang sampai ke anak-anak tetap aman, segar, dan sesuai dengan selera mereka.
Ke depan, pengendalian sistem bahan bakunya harus benar-benar dijaga. Makanan harus siap saji dan disukai anak-anak, karena bukan hanya bergizi tapi juga harus menarik.
"Terkait menu makanan yang disiapkan, kita harapkan memastikan bahwa seluruh komponen gizi terpenuhi. Ada karbohidrat, protein, sayur, buah, dan susu. Semua sudah diverifikasi dan disesuaikan dengan standar yang berlaku," harapnya.
Semenyata, Kepala SPPG Rappocini 02, Marcella Cindy Leonyta, menyampaikan bahwa hingga saat ini, program MBG telah menjangkau sekitar 15.000 siswa di Kota Makassar.
Kata dia, program ini menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, dan telah tersebar di sekitar 200 sekolah.
"Jumlah penerima manfaat saat ini kurang lebih 15.000 siswa. Sekolah yang terlibat juga sudah sekitar 200, mulai dari tingkat PAUD, SD, sampai SMP," ujar Marcella.
Untuk Dapur MBG di Rappocini 2, Marcella menjelaskan bahwa titik layanan ini secara khusus melayani dua sekolah, yakni SMP Negeri 3 Makassar dan SMA Negeri 2 Makassar, karena keterbatasan kapasitas.
Satu dapur hanya mampu mengakomodasi sekitar 3.500 siswa, sesuai dengan perhitungan radius jangkauan layanan sekitar 300 meter dari lokasi dapur.
"Dapur ini hanya meng-cover dua sekolah, karena kapasitasnya memang maksimal 3.500 penerima manfaat di satu titik. Kalau radius 300 meter dari dapur sudah mencukupi, maka tidak perlu menjangkau sekolah lain," jelasnya.
Marcella juga menginformasikan bahwa dapur ini merupakan titik ke-10 dari seluruh dapur MBG yang telah beroperasi di Kota Makassar. Untuk pengembangan ke depan, dapur-dapur MBG baru sedang dalam proses pembentukan di kecamatan Tamalate dan Biringkanaya.
"Saat ini dapur ini merupakan titik ke-10. Yang sedang dalam proses sekarang ada di Tamalate dan Biringkanaya," imbuhnya.
Terkait jumlah target penerima manfaat secara keseluruhan, Marcella menyebut tidak ada angka pasti yang ditetapkan untuk tahun ini. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempercepat distribusi manfaat ke seluruh siswa yang membutuhkan.
"Tidak ada target pasti tahun ini tapi Insyaallah semua dipenuhi secepatnya. Harapannya, seluruh siswa bisa segera menerima manfaat," pungkasnya.
Program MBG yang dikelola oleh Yayasan Prabu Jaya Berkarya Nusantara, ini terus diperluas sebagai bagian dari strategi pemenuhan gizi dan pemberdayaan masyarakat di Kota Makassar, dan kini terus dikembangkan dengan melibatkan dapur-dapur komunitas dan institusi lokal, serta diharapkan menjadi model pemberdayaan gizi dan ekonomi masyarakat berbasis sekolah di Indonesia.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
Walkot Munafri Pantau Kesiapan Kampung Buyang Ikuti Lomba Kelurahan Terpadu
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin melakukan kunjungan kerja langsung ke Kelurahan Kampung Buyang, Kecamatan Mariso, memantau kesiapan kelurahan menghadapi Lomba Kelurahan Terpadu 2025.
Selasa, 03 Jun 2025 15:01

Makassar City
Appi Peringatkan Pengurus KONI Makassar: Jangan Lalai Pahami Regulasi
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar menggelar Rapat Kerja (Raker) di Jalan Jendral Sudirman, Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Selasa, 03 Jun 2025 05:44

Makassar City
Pemkot Makassar Hati-hati Lanjutkan Proyek Mangkrak
Kelanjutan pembangunan proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jumpandang Baru akan dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur hukum serta administrasi.
Selasa, 03 Jun 2025 05:32

Sulsel
Walkot Munafri Dorong Pemanfaatan Mangrove untuk Lingkungan dan Ekonomi
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menghadiri penanaman mangrove di kawasan wisata mangrove Dermaga A, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Minggu (1/6/2025).
Senin, 02 Jun 2025 14:52

Sports
MHM 2025 Tuntas, Walkot Munafri Janji Benahi Infranstruktur Sambut Ajang Selanjutnya
Puncak MHM 2025 berlangsung hari ini dengan memperlombakan kategori 21 K. Total ada 5.000 pelari yang ikut pada hari kedua. Sehari sebelumnya, juga ada 5.000 pelari yang ikut kategori 5 dan 10 K.
Minggu, 01 Jun 2025 14:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kuasa Hukum Naili-Ome Sebut Gugatan RMB di MK Sangat Lemah
2

Ketua DPRD Sulsel Soroti Program Sekolah Unggulan, Terkesan Terburu-buru dan Mendadak
3

Bupati Situbondo ke Makassar, Teken MoU Bersama Unhas dan Bertemu Tokoh Sulsel
4

Datangi DPRD, APIH Ingin Ada Kejelasan dari Pemerintah Soal Usaha Hiburan Malam
5

Lantik 64 Pejabat, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Ungkap Masih Ada Mutasi Susulan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kuasa Hukum Naili-Ome Sebut Gugatan RMB di MK Sangat Lemah
2

Ketua DPRD Sulsel Soroti Program Sekolah Unggulan, Terkesan Terburu-buru dan Mendadak
3

Bupati Situbondo ke Makassar, Teken MoU Bersama Unhas dan Bertemu Tokoh Sulsel
4

Datangi DPRD, APIH Ingin Ada Kejelasan dari Pemerintah Soal Usaha Hiburan Malam
5

Lantik 64 Pejabat, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Ungkap Masih Ada Mutasi Susulan