Cegah Banjir, Pemkot Makassar Launching Penataan di Kanal Jongaya

Jum'at, 18 Jul 2025 16:31
Cegah Banjir, Pemkot Makassar Launching Penataan di Kanal Jongaya
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memimpin kegiatan pembersihan di Kanal Jongaya,dirangkaikan kerja bakti dan penanaman pohon, di Jalan Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Jumat (18/7/2025). Foto: Ist
Comment
Share
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus memperkuat komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah banjir melalui aksi nyata, Jumat, (18/7/2025).

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin secara langsung memimpin kegiatan launching penataan Kanal Jongaya yang dirangkaikan dengan kerja bakti massal dan penanaman pohon di sepanjang ruas kanal, Jalan Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Pemkot Makassar bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dengan melibatkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI-Polri, serta masyarakat sekitar.

Dalam arahannya, Wali Kota Munafri menegaskan bahwa pembersihan kanal bukan sekadar program jangka pendek, melainkan gerakan berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan kota yang sehat, nyaman, dan bebas dari genangan air.

Menurutnya, kanal memiliki peran vital dalam sistem drainase kota, sehingga harus dijaga secara serius. Tujuan utama dari pembersihan kanal ini adalah untuk mencegah banjir, menjaga kelancaran aliran air, dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Pagi ini kita lanjutkan jumat bersih, penataan kanal dan Kota. Kalau salurannya bersih, air hujan bisa mengalir lancar, risiko banjir berkurang, dan masyarakat pun lebih nyaman," ujar Munafri, di hadapan jajaran Pemkot Makassar dan petugas kebersihan.

Dua alat berat jenis excavator digunakan untuk melakukan pegerukan kanal, ukuran excavator bergantung pada kedalaman, lebar kanal, dan jenis tanah yang akan dikeruk.

Program penataan kanal ini akan terus bergulir sebagai agenda prioritas, dengan harapan Makassar dapat tumbuh sebagai kota yang bersih, bebas banjir, dan nyaman bagi seluruh warganya.

Ketua IKA FH Unhas ini menambahkan, kerja bakti yang dilaksanakan setiap Jumat akan diperluas tidak hanya di kawasan Jongaya, tetapi juga menyasar seluruh wilayah kanal di Kota Makassar.

"Kita akan terus bergerak, dari satu wilayah kanal ke wilayah kanal lainnya. Ini bukan pekerjaan sekali selesai. Kita ingin ini menjadi rutinitas yang membudaya," tegasnya.

Selain membersihkan kanal, Munafri juga menekankan pentingnya penataan kawasan jalan inspeksi kanal yang selama ini dipenuhi bangunan liar yang tidak berizin, serta memastikan Pemkot Makassar akan melakukan penertiban terhadap bangunan yang menutup akses jalan inspeksi kanal.

"Kalau jalur inspeksi ini tertutup, kita tidak bisa melakukan pembersihan. Jalan ini seharusnya bisa difungsikan juga sebagai jalur alternatif, bahkan menjadi ruang publik seperti jogging track untuk warga," tuturnya.

Ketua DPD II Partai Golkar Makassar itu pun mengajak masyarakat untuk mendukung program penataan ini, bukan hanya dengan tidak membuang sampah ke kanal, tetapi juga turut serta menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.

"Kanal ini bukan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Jangan sedikit-sedikit habis minum langsung buang ke kanal. Kalau ini bersih, orang akan pakai, akan jaga. Tapi kalau kita sendiri yang kotori, berarti kita belum siap jadi warga kota yang peduli," imbuhnya.

Dalam kegiatan ini, selain pembersihan kanal dan penanaman pohon, Pemkot Makassar juga melakukan pendekatan kepada para pelaku UMKM dan pedagang kaki lima melalui PD Pasar, untuk mendukung penertiban secara persuasif.

Mantan CEO PSM Makassar itu menyampaikan, apresiasi kepada TNI, Polri, Satgas Kebersihan, dan BBWS dalam mendukung kelancaran kegiatan ini.

"Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi kerja besar seluruh masyarakat Kota Makassar. Kami akan terus konsisten, tidak akan berhenti sampai semua kanal di kota ini bersih dan tertata," katanya dalam arahan.

Melalui program ini, Pemkot Makassar ingin menjadikan kanal sebagai wajah kota yang merepresentasikan kualitas hidup masyarakatnya. Kanal yang selama ini terabaikan, dihidupkan kembali sebagai elemen penting tata kota.

Kanal Jongaya dan kanal-kanal lainnya membelah kota ini. Kalau kita bisa buktikan bahwa alur air di tengah kota ini bersih dan tertata, maka ini adalah cermin budaya warga kota yang maju dan peduli," pungkas Munafri.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru