Larang Jual-Beli Seragam, Wali Kota Appi: Sekolah Bukan Tempat Bisnis
Senin, 21 Jul 2025 13:05

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin melakukan wefie dengan sejumlah pelajar SMP dan SD. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara tegas menyampaikan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk memberikan pendidikan yang inklusif dan bebas biaya tambahan bagi masyarakat.
Hal itu, ia sampaikan dalam momen penyaluran perdana program seragam gratis untuk siswa baru di Sekolah Dasar (SD) Sambung Jawa, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kota Makassar, Senin pagi tadi.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu menyampaikan larangan tegas terhadap praktik jual-beli seragam di lingkungan sekolah, baik oleh pihak internal maupun eksternal.
"Sekolah bukan tempat bisnis. Saya tidak ingin mendengar ada transaksi jual-beli yang membebani orang tua siswa, baik dari oknum di dalam maupun luar sekolah," tegasnya.
Penyaluran seragam gratis ini menjadi bagian dari visi besar Pemkot Makassar melalui program "MULIA", sebagai langkah konkret meringankan beban ekonomi orang tua serta memastikan pemerataan akses pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar untuk membuka layanan aduan bagi orang tua, serta memastikan pengawasan ketat terhadap praktik yang membebani siswa, serta mengeluarkan pernyataan tegas soal larangan praktik jual-beli dalam lingkungan sekolah.
"Kepada Kepala Dinas Pendidikan, saya minta untuk segera membuka layanan pengaduan bagi orang tua siswa jika menemukan pelanggaran dalam proses pembelajaran maupun pungutan liar yang tidak sah," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota meminta agar fasilitas sekolah seperti lapangan upacara bisa difungsikan sebagai lapangan olahraga bersama bagi SD dan SMP.
"Saya menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah demi kenyamanan dan kesehatan siswa," tambah politis Partai Golkar itu.
Mantan CEO PSM Makassar ini pun menegaskan bahwa program seragam gratis ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memperhatikan pendidikan.
Kata Munafri, salah satu program prioritas MULIA ini tidak hanya bertujuan memberikan seragam, tetapi juga menciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan bebas beban biaya tambahan.
"Kami tidak ingin ada lagi pembebanan biaya tambahan kepada orang tua siswa. Tidak boleh ada jual beli di sekolah. Pendidikan ini bukan komoditas, tapi hak dasar yang harus dijamin oleh negara," jelasnya.
Pria kelahiran 1975 ini juga menyampaikan bahwa tahun ini Pemkot Makassar memberikan dua stel seragam, yakni pakaian harian dan pakaian olahraga. Untuk tahun mendatang, akan dipertimbangkan penambahan jenis bantuan seragam, bergantung pada kemampuan fiskal daerah.
Wali Kota juga menekankan pentingnya distribusi siswa yang merata di seluruh sekolah negeri. Ia mengingatkan bahwa tidak semua siswa harus tertumpuk pada sekolah-sekolah favorit seperti SMP 3, karena masih banyak SMP negeri lain di Makassar yang belum memenuhi kuota.
"Jadi, saya minta Dinas Pendidikan membuka tambahan rombel, tapi juga atur pemerataan. Semua sekolah harus jadi unggulan," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Munafri menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik agar seluruh sekolah memiliki standarisasi kualitas yang merata, sehingga tidak terjadi penumpukan siswa hanya di sekolah-sekolah tertentu.
Appi sapaan akrabnya juga memberi instruksi dan pesan khusus kepada para guru untuk tidak gagap teknologi dan terus berinovasi dalam metode pembelajaran.
"Jangan, hanya tunggu sistem. Harus ada inovasi. Saya tidak akan bangga kalau guru viral karena hal tak pantas di media sosial. Saya bangga jika guru menciptakan hal baru untuk pembelajaran yang bermutu," katanya.
Kepada para orang tua murid, Wali Kota Makassar mengimbau agar tidak langsung membawa persoalan ke media sosial. Sebaliknya, ia mendorong agar setiap persoalan disampaikan melalui jalur komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
"Kalau ada masalah, sampaikan langsung ke sekolah. Komunikasi yang sehat akan melahirkan solusi yang baik. Jangan sedikit-sedikit ke medsos, ini bukan cara yang bijak," tambahnya.
Di akhir sambutannya, Munafri berharap ke depannya agar kegiatan ini menjadi bagian dari proses panjang membangun masa depan pendidikan yang lebih adil dan berkualitas di Kota Makassar.
"Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah awal untuk perubahan yang lebih besar. Pemerintah akan terus hadir dan memperbaiki sistem pendidikan kita dari waktu ke waktu," tutup Munafri.
Hal itu, ia sampaikan dalam momen penyaluran perdana program seragam gratis untuk siswa baru di Sekolah Dasar (SD) Sambung Jawa, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Kota Makassar, Senin pagi tadi.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu menyampaikan larangan tegas terhadap praktik jual-beli seragam di lingkungan sekolah, baik oleh pihak internal maupun eksternal.
"Sekolah bukan tempat bisnis. Saya tidak ingin mendengar ada transaksi jual-beli yang membebani orang tua siswa, baik dari oknum di dalam maupun luar sekolah," tegasnya.
Penyaluran seragam gratis ini menjadi bagian dari visi besar Pemkot Makassar melalui program "MULIA", sebagai langkah konkret meringankan beban ekonomi orang tua serta memastikan pemerataan akses pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar untuk membuka layanan aduan bagi orang tua, serta memastikan pengawasan ketat terhadap praktik yang membebani siswa, serta mengeluarkan pernyataan tegas soal larangan praktik jual-beli dalam lingkungan sekolah.
"Kepada Kepala Dinas Pendidikan, saya minta untuk segera membuka layanan pengaduan bagi orang tua siswa jika menemukan pelanggaran dalam proses pembelajaran maupun pungutan liar yang tidak sah," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota meminta agar fasilitas sekolah seperti lapangan upacara bisa difungsikan sebagai lapangan olahraga bersama bagi SD dan SMP.
"Saya menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah demi kenyamanan dan kesehatan siswa," tambah politis Partai Golkar itu.
Mantan CEO PSM Makassar ini pun menegaskan bahwa program seragam gratis ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memperhatikan pendidikan.
Kata Munafri, salah satu program prioritas MULIA ini tidak hanya bertujuan memberikan seragam, tetapi juga menciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan bebas beban biaya tambahan.
"Kami tidak ingin ada lagi pembebanan biaya tambahan kepada orang tua siswa. Tidak boleh ada jual beli di sekolah. Pendidikan ini bukan komoditas, tapi hak dasar yang harus dijamin oleh negara," jelasnya.
Pria kelahiran 1975 ini juga menyampaikan bahwa tahun ini Pemkot Makassar memberikan dua stel seragam, yakni pakaian harian dan pakaian olahraga. Untuk tahun mendatang, akan dipertimbangkan penambahan jenis bantuan seragam, bergantung pada kemampuan fiskal daerah.
Wali Kota juga menekankan pentingnya distribusi siswa yang merata di seluruh sekolah negeri. Ia mengingatkan bahwa tidak semua siswa harus tertumpuk pada sekolah-sekolah favorit seperti SMP 3, karena masih banyak SMP negeri lain di Makassar yang belum memenuhi kuota.
"Jadi, saya minta Dinas Pendidikan membuka tambahan rombel, tapi juga atur pemerataan. Semua sekolah harus jadi unggulan," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Munafri menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidik agar seluruh sekolah memiliki standarisasi kualitas yang merata, sehingga tidak terjadi penumpukan siswa hanya di sekolah-sekolah tertentu.
Appi sapaan akrabnya juga memberi instruksi dan pesan khusus kepada para guru untuk tidak gagap teknologi dan terus berinovasi dalam metode pembelajaran.
"Jangan, hanya tunggu sistem. Harus ada inovasi. Saya tidak akan bangga kalau guru viral karena hal tak pantas di media sosial. Saya bangga jika guru menciptakan hal baru untuk pembelajaran yang bermutu," katanya.
Kepada para orang tua murid, Wali Kota Makassar mengimbau agar tidak langsung membawa persoalan ke media sosial. Sebaliknya, ia mendorong agar setiap persoalan disampaikan melalui jalur komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
"Kalau ada masalah, sampaikan langsung ke sekolah. Komunikasi yang sehat akan melahirkan solusi yang baik. Jangan sedikit-sedikit ke medsos, ini bukan cara yang bijak," tambahnya.
Di akhir sambutannya, Munafri berharap ke depannya agar kegiatan ini menjadi bagian dari proses panjang membangun masa depan pendidikan yang lebih adil dan berkualitas di Kota Makassar.
"Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah awal untuk perubahan yang lebih besar. Pemerintah akan terus hadir dan memperbaiki sistem pendidikan kita dari waktu ke waktu," tutup Munafri.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
Pemkot Makassar Luncurkan Program Seragam Sekolah Gratis SD dan SMP
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi memulai penyaluran seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Senin (21/7/2025).
Senin, 21 Jul 2025 12:15

Makassar City
Pemkot Makassar Susun RDTR Pembangunanan Stadion Untia
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunan Stadion Untia di Kecamatan Biringkanaya.
Minggu, 20 Jul 2025 14:28

Makassar City
Perkuat Keamanan Laut, Appi Dukung Pembangunan Stasiun NMSS di Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), menerima kunjungan langsung kerja dari tim Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), di Kantor Balai Kota Makassar, Jumat (18/7/2025).
Jum'at, 18 Jul 2025 16:37

Makassar City
Cegah Banjir, Pemkot Makassar Launching Penataan di Kanal Jongaya
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus memperkuat komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah banjir melalui aksi nyata, Jumat, (18/7/2025).
Jum'at, 18 Jul 2025 16:31

Makassar City
Disdik Makassar Tepis Tuduhan Nepotisme Dalam SPMB 2025
Dinas Pendidikan Kota Makassar membantah tuduhan praktik titip-menitip dalam SPMB 2025. Sebaliknya, proses seleksi sudah dilakukan secara terbuka, adil, dan sesuai aturan.
Rabu, 16 Jul 2025 15:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Struktur Pengurus PSI Sulsel Dirombak, Ada Eks Waka DPRD hingga Cawawali Makassar
2

Pemkot Makassar Luncurkan Program Seragam Sekolah Gratis SD dan SMP
3

Ratusan Ojol Makassar, Gowa dan Maros Tolak Potongan 10 Persen
4

Diluncurkan Presiden, 824 Pengurus Koperasi Merah Putih Maros Dikukuhkan
5

Hari ke-8 Operasi Patuh Pallawa, Polres Jeneponto Tindaki 130 Pelanggar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Struktur Pengurus PSI Sulsel Dirombak, Ada Eks Waka DPRD hingga Cawawali Makassar
2

Pemkot Makassar Luncurkan Program Seragam Sekolah Gratis SD dan SMP
3

Ratusan Ojol Makassar, Gowa dan Maros Tolak Potongan 10 Persen
4

Diluncurkan Presiden, 824 Pengurus Koperasi Merah Putih Maros Dikukuhkan
5

Hari ke-8 Operasi Patuh Pallawa, Polres Jeneponto Tindaki 130 Pelanggar