Revitalisasi Drainase di Kota Makassar Dianggarkan Rp48 Miliar

Gusti Ridani
Minggu, 12 Feb 2023 14:08
Revitalisasi Drainase di Kota Makassar Dianggarkan Rp48 Miliar
Pemkot Makassar menganggarakan Rp48 miliar untuk revitalisasi drainase meliputi pembenahan dan pembangunan baru. Foto/Dok SINDO Makassar
Comment
Share
MAKASSAR - Pemkot Makassar kembali menganggarkan pengerjaan drainase tahun ini. Diketahui anggarannya mencapai Rp48 miliar. Anggaran tersebut terbagi untuk rehabilitasi dan pengerjaan pembangunan drainase.

Rehabilitasi drainase mendapat jatah Rp20 miliar yang tersebar di 37 titik. Sementara pembangunan drainase dianggarkan Rp28 miliar untuk 54 titik yang tersebar di 15 kecamatan.



Kepala Bidang Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Nurhidayat, mengatakan revitalisasi drainase ini akan diprioritaskan pada daerah yang rawan terjadi banjir. "Penjaringannya itu Musrenbang tahun lalu. Dari aspirasi masyarakat yang masuk," ujar dia, belum lama ini.

Sayangnya, pada 2022 lalu menjadi periode kurang mengenakkan bagi pihak Pemkot Makassar. Sebab, banyak saluran drainase yang gagal tender pada akhir tahun. Sehingga anggaran tidak dapat dimasukkan dalam APBD pokok tahun ini.

Salah satu jalan yang mendapatkan jatah rehabilitasi drainase yakni jalan Paccerakkang. Adapun pemutusan kontrak pada 2021 akan dimasukkan kembali di tahun ini.

"Ada satu yang putus kontrak tahun 2021 di Kelurahan Tamamaung, dibutuhkan sekali di sana sementara tidak masuk di TA 2022. Jadi 2023 kita masukkan kembali," tambahnya.

Nurhidayat menyayangkan gagalnya tender pembangunan drainase di Paccerakkang di akhir tahun. Dimana penyusunan Tahun Anggaran 2023 juga sudah berjalan. Sehingga tak dapat diakomodadir ke pokok.

"Kalau nilainya besar, kita tidak berani masukkan di perubahan. Prioritaskan yang ada dulu, namanya kan perubahan. Untuk pengerjaan, sebelum musim hujan dikerja. Tidak apa-apa drainase kalau bukan di hilir, biar bukan daerah air kalau hilir," ungkapnya.

Rehabilitasi drainase nantinya akan mengoptimalkan fungsi saluran yang ada. Sedangkan, pembangunan di tujukan untuk peningkatan konstruksi karena ada saluran yang sudah tidak berfungsi.

Ia juga berkata salah satu tantangan pasca pengerjaan yakni banyaknya masyarakat yang menutup drainase tanpa manhole (lubang penutup). Sebab, kata dia, para petugas satgas drainase juga tidak sanggup melakukan aktivitasnya tanpa udara.

Tahun ini, pengerjaan drainase di wadahi belanja paket E-katalog, bukan lagi tender. Hal itu untuk mempercepat proses mendapatkan pemenang tanpa harus berlama-lama lagi di Pokja (kelompok kerja). Selain itu, pihaknya saat ini masih menyusun ruas mana saja yang bisa dibuat satu paket.

"Targetnya semester satu, setengahnya sudah selesai pengerjaan. Jadi semester dua sisa ujung-ujung pengerjaan saja. Fokus di persiapan APBD 2024," bebernya.



Sebelumnya, Kepala Dinas PU Makassar, Zuhaelsi Zubir menyadari bahwa tahun lalu banyak kendala pembangunan karena gagal tender, termasuk Drainase. Oleh karena itu, e-katalog bisa mendorong percepatan pembangunan yang selama ini mandek.

"Tidak mungkin juga gagal tender kalau bukan karena suatu hal, tapi itu bukan ranah kami. Insyaallah tahun ini Juni sudah 50 per-sen" tegasnya.
(RPL)
Berita Terkait
Berita Terbaru