DPRD Makassar Dorong Pembenahan Kelas hingga Toilet di Tiga Sekolah
Rabu, 25 Jun 2025 06:48
Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham beserta rombongan legislatif mengunjungi di salah satu sekolah, Selasa (24/6/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar melaksanakan peninjauan langsung di beberapa sekolah, Selasa (24/6/2025). Di antaranya, SD Inpres Barombong II, SD Bayang, dan SMPN 54 Makassar.
Tujuan dari kunjungan tersebut, kata Ketua Komisi D, Ari Ashari Ilham adalah melihat kondisi infrastruktur pendidikan yang memprihatinkan di kawasan Barombong dan Tanjung Merdeka.
Dia mengatakan bangunan-bangunan kelas di sekolah ini harus segera dibenahi secepatnya. Menurutnya, sarana dan prasarana masih belum layak digunakan siswa dan guru ketika melakukan proses belajar dan mengajar.
"Karena kalau kita melihat bahwa jumlah kepadatan penduduk Kelurahan Tanjung Merdeka dan Barombong itu sangat tidak bisa menyerap untuk ruang kelas yang ada. Sehingga untuk mengantisipasi jumlah anak yang tidak bisa bersekolah di Kota Makassar, makanya harus kita siapkan sarana sekolah yang bisa menunjang, yang di mana tidak menyulitkan orang tua lagi bagaimana sekolah jauh dari rumah," ujarnya.
Legislator dari fraksi Nasdem itu menambahkan, ia bersama rombongan legislator lain juga meninjau fasilitas toilet. Ari memberikan catatan khusus perihal rasio toilet dan jumlah siswa yang tidak seimbang.
"Di SD Bayang, hanya tersedia dua toilet untuk lebih dari 300 siswa. Ini sangat tidak ideal. Rasio toilet dan jumlah murid jauh dari standar kelayakan," ungkapnya kepada wartawan.
Tidak hanya itu saja, Ari Ashari Ilham juga menyoroti sistem domisili atau zonasi bisa diterapkan, dengan catatan fasilitas sekolah di setiap wilayah memadai.
"Kalau kita ingin menerapkan sistem domisili dalam penerimaan siswa, maka pemerintah harus hadir dengan infrastruktur sekolah yang merata. Jangan sampai ada anak yang tidak bisa sekolah hanya karena keterbatasan ruang kelas," tegas Ari.
Komisi D DPRD Kota Makassar berencana akan mengusulkan beberapa strategi secara maksimal, seperti penambahan ruang kelas baru, menambah fasilitas toilet, pemasangan pembatas pagar, dan pemetaan kebutuhan sekolah baru di wilayah padat penduduk.
"Kita akan membangun pagar untuk kompleks sekolah ini mengingat bahwa anak-anak kita kan harus dijaga keamanannya sehingga memang harus ada pagar pembatas antara masyarakat warga dengan lingkungan sekolah yang ada," ucap Ari saat dikonfirmasi.
"Kita harus memastikan bahwa anak-anak itu semua mendapatkan pendidikan yang layak karena kalau sekolahnya tidak memenuhi standarisasi dari kelayakan sekolah itu kan sama saja dengan pemerintah kota tidak memberikan pemerataan pendidikan di Kota Makassar sehingga kalau kita menerapkan sistem domisili otomatis kita harus penuhi kebutuhan masyarakat yaitu kesetaraan sekolah di setiap sektor," imbuhnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin ini menilai ketiga sekolah yang berada dalam satu kawasan dinilai strategis. Dikarenakan wilayah dan lahan yang berdekatan, serta akan mengirimkan konsep kawasan percontohan sekolah terpadu.
"Kalau ini kita maksimalkan, bisa menjadi sekolah terpadu SD dan SMP pertama di Makassar. Ini akan sangat membantu warga, apalagi banyak anak di Kelurahan Tanjung Merdeka dan sekitarnya kesulitan mendapatkan sekolah dekat rumah," jelasnya.
Diketahui, SD Bayang memiliki 310 siswa dengan 12 rombongan belajar (rombel), SD Barombong II memiliki 300 siswa, dan SMPN 54 tercatat memiliki 345 siswa dengan total 11 rombel.
Tujuan dari kunjungan tersebut, kata Ketua Komisi D, Ari Ashari Ilham adalah melihat kondisi infrastruktur pendidikan yang memprihatinkan di kawasan Barombong dan Tanjung Merdeka.
Dia mengatakan bangunan-bangunan kelas di sekolah ini harus segera dibenahi secepatnya. Menurutnya, sarana dan prasarana masih belum layak digunakan siswa dan guru ketika melakukan proses belajar dan mengajar.
"Karena kalau kita melihat bahwa jumlah kepadatan penduduk Kelurahan Tanjung Merdeka dan Barombong itu sangat tidak bisa menyerap untuk ruang kelas yang ada. Sehingga untuk mengantisipasi jumlah anak yang tidak bisa bersekolah di Kota Makassar, makanya harus kita siapkan sarana sekolah yang bisa menunjang, yang di mana tidak menyulitkan orang tua lagi bagaimana sekolah jauh dari rumah," ujarnya.
Legislator dari fraksi Nasdem itu menambahkan, ia bersama rombongan legislator lain juga meninjau fasilitas toilet. Ari memberikan catatan khusus perihal rasio toilet dan jumlah siswa yang tidak seimbang.
"Di SD Bayang, hanya tersedia dua toilet untuk lebih dari 300 siswa. Ini sangat tidak ideal. Rasio toilet dan jumlah murid jauh dari standar kelayakan," ungkapnya kepada wartawan.
Tidak hanya itu saja, Ari Ashari Ilham juga menyoroti sistem domisili atau zonasi bisa diterapkan, dengan catatan fasilitas sekolah di setiap wilayah memadai.
"Kalau kita ingin menerapkan sistem domisili dalam penerimaan siswa, maka pemerintah harus hadir dengan infrastruktur sekolah yang merata. Jangan sampai ada anak yang tidak bisa sekolah hanya karena keterbatasan ruang kelas," tegas Ari.
Komisi D DPRD Kota Makassar berencana akan mengusulkan beberapa strategi secara maksimal, seperti penambahan ruang kelas baru, menambah fasilitas toilet, pemasangan pembatas pagar, dan pemetaan kebutuhan sekolah baru di wilayah padat penduduk.
"Kita akan membangun pagar untuk kompleks sekolah ini mengingat bahwa anak-anak kita kan harus dijaga keamanannya sehingga memang harus ada pagar pembatas antara masyarakat warga dengan lingkungan sekolah yang ada," ucap Ari saat dikonfirmasi.
"Kita harus memastikan bahwa anak-anak itu semua mendapatkan pendidikan yang layak karena kalau sekolahnya tidak memenuhi standarisasi dari kelayakan sekolah itu kan sama saja dengan pemerintah kota tidak memberikan pemerataan pendidikan di Kota Makassar sehingga kalau kita menerapkan sistem domisili otomatis kita harus penuhi kebutuhan masyarakat yaitu kesetaraan sekolah di setiap sektor," imbuhnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin ini menilai ketiga sekolah yang berada dalam satu kawasan dinilai strategis. Dikarenakan wilayah dan lahan yang berdekatan, serta akan mengirimkan konsep kawasan percontohan sekolah terpadu.
"Kalau ini kita maksimalkan, bisa menjadi sekolah terpadu SD dan SMP pertama di Makassar. Ini akan sangat membantu warga, apalagi banyak anak di Kelurahan Tanjung Merdeka dan sekitarnya kesulitan mendapatkan sekolah dekat rumah," jelasnya.
Diketahui, SD Bayang memiliki 310 siswa dengan 12 rombongan belajar (rombel), SD Barombong II memiliki 300 siswa, dan SMPN 54 tercatat memiliki 345 siswa dengan total 11 rombel.
(MAN)
Berita Terkait
Makassar City
APBD 2026 Kota Makassar Rp5,1 Triliun, Menyusut Hampir 9 Persen
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama DPRD bergerak cepat menuntaskan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun 2026.
Senin, 17 Nov 2025 20:34
News
Milad ke-21, Siswa SD Terpadu Rama Belajar Peduli Lingkungan
Rangkaian Milad ke-21 tahun SD Terpadu Rama, siswa diajarkan cinta lingkungan lewat program Bersinar atau berjalan santai, ambil sampah, dan sebar informasi.
Jum'at, 14 Nov 2025 17:51
Makassar City
Berkaca Kasus Bilqis, Legislator Basdir Serukan Waspada Keamanan Anak
Anggota DPRD Kota Makassar, Basdir, menegaskan pentingnya penguatan pengawasan dan kewaspadaan bersama setelah kepolisian berhasil mengungkap kasus penculikan Bilqis, anak yang sempat hilang 6 hari
Selasa, 11 Nov 2025 10:09
News
Ketika Digitalisasi Menumbuhkan Empati Kolektif
Kasus penculikan Bilqis menjadi contohnya. Dalam hitungan jam, rekaman CCTV menyebar ke ribuan warga. Netizen tidak menunggu perintah; mereka ikut menyelidik, berbagi informasi, mengawasi, dan mendoakan.
Minggu, 09 Nov 2025 19:21
Makassar City
Kasus Prof Karta Jayadi Disebut Pintu Masuk Evaluasi Proses Penjaringan Rektor
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Makassar, dr Fahrizal Arrahman Husain, menanggapi dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi.
Rabu, 05 Nov 2025 10:32
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Wujudkan Pasar Tertib, Pemerintah Tindak Lapak yang Langgar di Ruas Jalan Terong
2
WR IV UMI Hadiri Musyawarah Nasional MUI di Jakarta
3
Pangkep Raih Predikat Baik Evaluasi Kinerja Pengelolaan Pengaduan
4
IRT Makassar Menang Mobil Listrik dari Program Simpati Hoki Telkomsel
5
PLN Rampungkan GI–SUTT Marisa, Pacu Hilirisasi Industri di Gorontalo
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Wujudkan Pasar Tertib, Pemerintah Tindak Lapak yang Langgar di Ruas Jalan Terong
2
WR IV UMI Hadiri Musyawarah Nasional MUI di Jakarta
3
Pangkep Raih Predikat Baik Evaluasi Kinerja Pengelolaan Pengaduan
4
IRT Makassar Menang Mobil Listrik dari Program Simpati Hoki Telkomsel
5
PLN Rampungkan GI–SUTT Marisa, Pacu Hilirisasi Industri di Gorontalo