Pemkot Makassar Percepat Implementasi QRIS di Pasar hingga Terminal

Senin, 28 Jul 2025 22:19
Pemkot Makassar Percepat Implementasi QRIS di Pasar hingga Terminal
Pemkot Makassar resmi berlakukan pembayaran QRIS di pasar dan terminal, Senin (28/7/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mempercepat pembayaran non-tunai berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di pasar dan terminal regional.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa penerapan QRIS menjadi langkah strategis untuk mendorong efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam transaksi, baik di pasar, terminal, maupun layanan publik termasuk pembayaran PDAM.

Pernyataan tersebut disampaikan Munafri saat menghadiri Launching Sistem Transaksi Digital/Non-Tunai Berbasis QRIS di Pasar Pusat Niaga Daya, Kecamatan Biringkanaya.

"Hari ini mulai berlaku QRIS beli karcis di terminal, belanja di pasar dan pembayaran PDAM. Target kami adalah membuat masyarakat Makassar melek digital. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika kita memanfaatkan teknologi, terutama dalam metode pembayaran," jelasnya, kemarin.

Munafri mencontohkan, dengan QRIS, masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai atau repot menerima kembalian berupa permen. Harga transaksi juga menjadi tepat tanpa pembulatan.

"Bagi pelaku usaha dan UMKM, QRIS menawarkan pencatatan otomatis sehingga laporan keuangan lebih rapi dan bisa dipertanggungjawabkan. Digitalisasi akan menghilangkan celah permainan angka. Semua transaksi tercatat, bisa ditelusuri, dan diawasi oleh regulator," kata dia.

Selain memudahkan transaksi, Pemkot Makassar memanfaatkan QRIS untuk memperkuat sistem pengawasan pendapatan daerah.

Munafri mengungkapkan bahwa tingkat kepatuhan pembayaran retribusi kendaraan saat ini masih sekitar 40%, sehingga digitalisasi menjadi instrumen penting untuk menekan kebocoran PAD (Pendapatan Asli Daerah).

"Kalau masih pakai uang cash, terlalu banyak potensi kebocoran. Ada selisih, ada minus, ada laporan yang tidak sesuai. Dengan sistem digital, semua jejak pembayaran terekam dan tidak bisa dimanipulasi," ujarnya.

Untuk memperluas adopsi QRIS, Pemkot Makassar akan melakukan kampanye masif dan memberikan reward bagi pasar atau terminal yang mencatat tingkat penggunaan QRIS tertinggi, untuk memicu antusiasme pedagang dan masyarakat. Begitu mereka paham manfaatnya, mereka akan beralih.

Ketua DPD II Partai Golkar Makassar itu juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk aparat pemerintah hingga individu, untuk aktif memanfaatkan teknologi. Ia mengatakan smartphone bukan hanya untuk media sosial atau komunikasi, tetapi harus dioptimalkan sebagai alat transaksi.

"Kita harus mendekatkan diri ke teknologi, karena teknologi tidak akan menunggu kita. Justru kita yang harus ikut bergerak. Semakin banyak orang menggunakan QRIS untuk belanja sehari-hari, semakin besar dampak positifnya bagi ekonomi lokal," tegasnya.

Dengan peluncuran QRIS ini, kata Munafri, Pemkot Makassar menargetkan seluruh BUMD dan SKPD mengintegrasikan sistem pembayaran digital ke dalam layanannya, agar pendapatan daerah lebih optimal, kebocoran berkurang, dan proses administrasi keuangan menjadi transparan serta akuntabel.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PD Pasar, PD Terminal, dan PDAM Kota Makassar yang mulai menerapkan sistem pembayaran digital berbasis QRIS di sektor pelayanan publik, khususnya di pasar tradisional dan kawasan terminal.

"Sangat mendukung langkah ini sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan," ujarnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru