Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
Senin, 22 Des 2025 09:02
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau APPI, menegaskan target kemenangan Partai Golkar Makassar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2029.
Penegasan tersebut disampaikan saat membuka kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan orientasi pengurus Golkar Makassar sebagai langkah penguatan kaderisasi serta konsolidasi organisasi sejak dini.
Appi menekankan pentingnya kerja nyata, soliditas struktur hingga tingkat paling bawah, serta kesiapan kader dalam membangun keterpilihan di tengah dinamika politik yang kian kompetitif.
Menanggapi target tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD, menilai bahwa target kemenangan Golkar Makassar yang disampaikan Appi merupakan sesuatu yang rasional dan terukur.
Penilaian tersebut, menurutnya, didasarkan pada sejumlah faktor objektif yang menopang optimisme Golkar Makassar menuju Pileg 2029.
Faktor pertama adalah efek ekor jas (coattail effect) figur Munafri Arifuddin. Sebagai figur dengan legitimasi politik dan posisi strategis di tingkat lokal, Munafri Arifuddin berpotensi memberikan dampak elektoral positif bagi partai.
Namun Ras MD mengingatkan bahwa efek tersebut tidak bersifat otomatis. Ia hanya akan efektif jika dikonversi melalui kerja kader, kinerja kebijakan, serta kedekatan langsung dengan masyarakat.
Faktor kedua adalah kekuatan dan soliditas struktur partai. Golkar Makassar dikenal memiliki mesin partai yang relatif hidup dan bekerja hingga tingkat kelurahan. Struktur yang aktif ini menjadi keunggulan penting dalam pemilu legislatif yang menuntut kerja lapangan intensif dan berkelanjutan, bukan sekadar kampanye musiman.
Faktor ketiga adalah kesiapan kader dan persiapan politik sejak dini. Pelaksanaan bimtek dan orientasi pengurus menunjukkan bahwa Golkar Makassar tidak menunggu momentum pemilu.
Persiapan caleg, pemetaan daerah pemilihan, serta pembinaan kader sejak awal menjadi faktor krusial dalam menghadapi persaingan legislatif yang semakin ketat.
Faktor keempat adalah pengalaman elektoral dan kemampuan adaptasi Golkar. Sebagai partai dengan pengalaman panjang dalam kontestasi pemilu, Golkar relatif lebih adaptif dalam membaca perubahan karakter pemilih Makassar yang kini semakin rasional, kritis, dan berbasis kinerja.
Faktor kelima adalah basis pemilih tradisional yang masih terjaga. Di sejumlah wilayah Kota Makassar, Golkar masih memiliki pemilih loyal yang menjadi fondasi suara awal. Basis ini menjadi modal penting jika dipadukan dengan penetrasi pemilih muda dan pemilih mengambang melalui isu-isu konkret serta program yang menyentuh kebutuhan warga.
Meski demikian, Ras MD mengingatkan bahwa kelima faktor tersebut hanya akan bermakna jika Golkar Makassar mampu menjaga soliditas internal dan menghindari konflik kepentingan jangka pendek.
"Target kemenangan akan berubah menjadi beban politik jika tidak dibarengi kerja nyata dan keberpihakan yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurut Ras MD, Pileg 2029 bagi Golkar Makassar bukan sekadar pertarungan kursi, melainkan ujian sejauh mana kekuatan struktur dan figur mampu dikonversi menjadi kepercayaan publik yang berkelanjutan.
Ia optimistis, di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin, Golkar Makassar memiliki potensi kuat menjadi pemenang pemilu mendatang, baik dari sisi perolehan suara maupun capaian kursi di DPRD Kota Makassar.
Penegasan tersebut disampaikan saat membuka kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan orientasi pengurus Golkar Makassar sebagai langkah penguatan kaderisasi serta konsolidasi organisasi sejak dini.
Appi menekankan pentingnya kerja nyata, soliditas struktur hingga tingkat paling bawah, serta kesiapan kader dalam membangun keterpilihan di tengah dinamika politik yang kian kompetitif.
Menanggapi target tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD, menilai bahwa target kemenangan Golkar Makassar yang disampaikan Appi merupakan sesuatu yang rasional dan terukur.
Penilaian tersebut, menurutnya, didasarkan pada sejumlah faktor objektif yang menopang optimisme Golkar Makassar menuju Pileg 2029.
Faktor pertama adalah efek ekor jas (coattail effect) figur Munafri Arifuddin. Sebagai figur dengan legitimasi politik dan posisi strategis di tingkat lokal, Munafri Arifuddin berpotensi memberikan dampak elektoral positif bagi partai.
Namun Ras MD mengingatkan bahwa efek tersebut tidak bersifat otomatis. Ia hanya akan efektif jika dikonversi melalui kerja kader, kinerja kebijakan, serta kedekatan langsung dengan masyarakat.
Faktor kedua adalah kekuatan dan soliditas struktur partai. Golkar Makassar dikenal memiliki mesin partai yang relatif hidup dan bekerja hingga tingkat kelurahan. Struktur yang aktif ini menjadi keunggulan penting dalam pemilu legislatif yang menuntut kerja lapangan intensif dan berkelanjutan, bukan sekadar kampanye musiman.
Faktor ketiga adalah kesiapan kader dan persiapan politik sejak dini. Pelaksanaan bimtek dan orientasi pengurus menunjukkan bahwa Golkar Makassar tidak menunggu momentum pemilu.
Persiapan caleg, pemetaan daerah pemilihan, serta pembinaan kader sejak awal menjadi faktor krusial dalam menghadapi persaingan legislatif yang semakin ketat.
Faktor keempat adalah pengalaman elektoral dan kemampuan adaptasi Golkar. Sebagai partai dengan pengalaman panjang dalam kontestasi pemilu, Golkar relatif lebih adaptif dalam membaca perubahan karakter pemilih Makassar yang kini semakin rasional, kritis, dan berbasis kinerja.
Faktor kelima adalah basis pemilih tradisional yang masih terjaga. Di sejumlah wilayah Kota Makassar, Golkar masih memiliki pemilih loyal yang menjadi fondasi suara awal. Basis ini menjadi modal penting jika dipadukan dengan penetrasi pemilih muda dan pemilih mengambang melalui isu-isu konkret serta program yang menyentuh kebutuhan warga.
Meski demikian, Ras MD mengingatkan bahwa kelima faktor tersebut hanya akan bermakna jika Golkar Makassar mampu menjaga soliditas internal dan menghindari konflik kepentingan jangka pendek.
"Target kemenangan akan berubah menjadi beban politik jika tidak dibarengi kerja nyata dan keberpihakan yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Menurut Ras MD, Pileg 2029 bagi Golkar Makassar bukan sekadar pertarungan kursi, melainkan ujian sejauh mana kekuatan struktur dan figur mampu dikonversi menjadi kepercayaan publik yang berkelanjutan.
Ia optimistis, di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin, Golkar Makassar memiliki potensi kuat menjadi pemenang pemilu mendatang, baik dari sisi perolehan suara maupun capaian kursi di DPRD Kota Makassar.
(UMI)
Berita Terkait
News
YGGA Dibedah di Makassar, Arief Rosyid Tinggalkan Jejak Pemikiran Politik
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Arief Rosyid Hasan, secara resmi meluncurkan sekaligus membedah bukunya berjudul YGGA (Yang Golkar Golkar Aja) di salah satu kafe di Kota Makassar, pada Kamis (18/12/2025) malam.
Jum'at, 19 Des 2025 09:39
News
Idrus Marham Tegaskan Tak Ada Agenda Ganti Bahlil Lahadalia di Rapimnas Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kebijakan Publik, Idrus Marham, kembali menegaskan bahwa isu pergantian Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang beredar dalam beberapa hari terakhir tidak memiliki dasar sama sekali.
Kamis, 18 Des 2025 20:30
Makassar City
Refleksi Akhir Tahun 2025 Momentum Ukur Capaian dan Kepuasan Warga
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggelar kegiatan Refleksi Akhir Tahun, di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar No 28, Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Rabu (17/12/2025).
Rabu, 17 Des 2025 15:24
Makassar City
Jalan Sehat Sambil Bersih-bersih, Appi Ajak Warga Rawat Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin kembali menghadirkan pendekatan kreatif dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan
Sabtu, 13 Des 2025 14:11
Makassar City
Air Bersih Mengalir Lagi, Janji Wali Kota Munafri Terwujud di Jalan Titang
Komitmen Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, untuk terus mendengar dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat kembali terlihat nyata.
Selasa, 09 Des 2025 21:16
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
3
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Prof Adi Maulana Resmi Pimpin IAGI Pengda Sulselbar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
3
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Prof Adi Maulana Resmi Pimpin IAGI Pengda Sulselbar