Bacarita Digital Masuki Tahap Akhir, Karya Peserta Diluncurkan di Rotterdam

Luqman Zainuddin
Sabtu, 24 Feb 2024 21:07
Bacarita Digital Masuki Tahap Akhir, Karya Peserta Diluncurkan di Rotterdam
Press conference Lokakarya Bacarita Digital Volume 2 di Benteng Fort Rotterdam, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/2/2024). Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
Comment
Share
MAKASSAR - Lokakarya Bacarita Digital Volume 2 memasuki tahap ketiga. Kegiatan berlangsung pada 22 hingga 25 Februari 2024 di Benteng Fort Rotterdam, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Bacarita Digital merupakan kegiatan inisiasi Rumata ArtSpace berkolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ini merupakan Bacarita Digital edisi kedua yang dilaksanakan Rumata Artspace, dengan tema "Kekayaan Pangan Nusantara".

Bacarita Digital Volume Dua merupakan serangkaian lokakarya mengenai kekayaan pangan lokal di Indonesia yang diproduksi menjadi narasi-narasi alternatif dari kawasan Timur Indonesia melalui media audio visual.

Bacarita Digital Volume Dua berlatar belakang pada beragamnya varian pangan lokal yang dapat menjadi fondasi kedaulatan dan ketersediaan pangan bangsa Indonesia, sehingga mengurangi ketergantungan impor serta sebagai antisipasi terjadinya perubahan iklim dan krisis kesehatan.

Dalam Bacarita Digital Volume Dua, terpilih lima komunitas kreator digital hasil akurasi ketat Rumata ArtSpace yaitu Pakopi (Gowa, Sulawesi Selatan), Katakerja (Makassar, Sulawesi Selatan), Tepian Kolektif (Berau, Kalimantan Timur), Bapalok (Kupang, NTT), dan Wanu Sinema (Seram Bagian Timur, Maluku).



Kelima komunitas tersebut memperoleh pendampingan guna menambah kemampuan karyanya. Pendampingan diberikan para mentor dan asisten mentor yang telah berpengalaman seperti Feranda Aries, Chairun Nisa, Ratrikala Bhre Aditya, Ishak Iskandar, Rahmadiyah Tria Gayathri, dan Rahman Saade.

Selanjutnya, karya kelima komunitas ini diluncurkan pada Sabtu 24 Februari malam di Rotterdam. Kegiatan juga akan diisi dengan serangkaian kegiatan seperti pameran pangan lokal komunitas, pertunjukan seni, dan perayaan kekayaan pangan lokal nusantara.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, kegiatan lokakarya seperti ini dirasa semakin memiliki peranan kuat dalam menyebarluaskan nilai keunggulan Indonesia. Menurutnya, melalui sarana inovatif yang diselenggarakan Rumata ArtSpace diharapkan dapat tersebar luas narasi dari setiap kekayaan daerah di Nusantara.

"Dengan mengangkat keberagaman varian pangan lokal melalui media audio visual, Bacarita Digital dapat menjadi sumber pengetahuan baru kepada masyarakat tentang apa yang terkandung di Nusantara sehingga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia," ujar Mahendra.

Kemudian Mahendra mengungkapkan, karya konten digital yang dicetuskan dalam Bacarita Digital akan menjadi penyemangat kepada kreator lainnya guna membentuk ide karya tentang keindonesiaan maupun kebudayaan sesuai perkembangan zaman terkini.



Rachmat Mustamin sebagai Direktur Program Bacarita Digital menjelaskan, gelaran kegiatan ini ingin menegaskan bahwa seluruh masyarakat dapat bersikap menjadi produsen konten daripada sekadar konsumen konten sehingga berkontribusi memperkaya nilai maupun makna hidup.

"Kami berharap proses lokakarya produksi konten ini dapat bermanfaat sekaligus berlanjut untuk merawat pengetahuan yang kita miliki dari ragam wilayah di Indonesia," ucap Rachmat.

Direktur Rumata ArtSpace Riri Riza menyampaikan, kegiatan ini semata meneruskan semangat dari komunitas. Dengan sumber daya yang melimpah yang dimiliki.

"Kegiatan ini juga harus hadir karena kita tidak bisa bergantung pada institusi, jadi kita anak muda, harus belajar terus menerus, kita hrus berpartisipasi," beber Riri Riza.
(MAN)
Berita Terbaru