Wali Kota Makassar Akan Jamu Peserta ICP dari 31 Negara di Kapal Pinisi

Agus Nyomba
Kamis, 20 Jun 2024 19:10
Wali Kota Makassar Akan Jamu Peserta ICP dari 31 Negara di Kapal Pinisi
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menerima panitia International Cultural Program (ICP) di rumah pribadinya Jalan Amirullah. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Departemen Hubungan International Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menyelenggarakan International Cultural Program (ICP) 2024. 31 negara akan ikut ambil bagian pada kegiatan ini.

Rencana pelaksanaan International Cultural Program (ICP) ini disampaikan Panitia Kegiatan ketika audiensi dengan Wali Kota Makassar, Kamis (20/6/2024).

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyambut baik rencana penyelenggaraan ICP 2024 ini. Ia bahkan berencana menjamu peserta program budaya ICP 2024 dari 31 negara untuk menikmati keindahan sunset di Makassar dengan berlayar menggunakan Kapal Pinisi mengarungi Pantai Losari.

"Nanti kita jamu peserta ICP 2024 dari 31 negara di atas Kapal Pinisi. Selain bisa melihat salah satu sunset terbaik di dunia, juga sekaligus mengenal lebih dekat Kapal Pinisi yang menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel," kata Danny Pomanto, sapaan Wali Kota.

Mengusung tema yakni Budaya Maritim Sulawesi Selatan, para peserta akan berlayar mengunakan Kapal Pinisi hingga berkunjung ke PPLH Putondo Takalar.

Di Putondo, peserta belajar tentang ekosistem laut, makanan tradisional, hingga mengamati aktivitas nelayan Takalar.

Rencananya, peserta program budaya ICP 2023 dari 31 negara akan mengikuti sesi kelas, malam budaya, hingga kunjungan lapangan ke beberapa situs budaya dan sejarah di Sulsel mulai 3-10 Juli 2024, mendatang.

Melalui program budaya ini diharapkan semakin memperluas promosi Kota Makassar di kancah International. Mulai Makassar sebagai kota yang Sombere dan Smart, Makassar Kota Makan Enak, hingga Makassar Kota Festival Tepian Air.

Program Budaya ICP yang diselenggarakan oleh Departemen Hubungan International Universitas Hasanuddin sudah berlangsung selama 7 tahun sejak awal dimulai 2008 lalu.

Para peserta akan mengenal kekayaan budaya Sulawesi Selatan melalui kunjungan lapangan dan mempelajari pengenalan bahasa Indonesia dan tarian tradisional.

Program ini juga memberi kesempatan kepada mahasiswa internasional untuk menghabiskan liburan musim panas mereka dengan mengunjungi situs bersejarah dan terlibat dalam kekayaan pengalaman budaya Sulawesi Selatan, Indonesia.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru