Survei Nurani Strategic, Elektabilitas Appi Tertinggi Jelang Pilwalkot Makassar 2024

Ahmad Muhaimin
Jum'at, 19 Jul 2024 14:36
Survei Nurani Strategic, Elektabilitas Appi Tertinggi Jelang Pilwalkot Makassar 2024
Lembaga Konsultan dan Riset Politik, Nurani Strategic Consulting, merilis temuan terbaru mereka jelang Pilwalkot Makassar 2024 pada Jumat (19/07). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Lembaga Konsultan dan Riset Politik, Nurani Strategic Consulting, merilis temuan terbaru mereka jelang Pilwalkot Makassar 2024 pada Jumat (19/07).

Dalam rilis Tim Nurani Strategic Consulting, Munafri Arifuddin masih memimpin keterpilihan pemilih Kota Makassar jelang perhelatan itu.

"Di lima besar top elektabilitas, Munafri masih memimpin dengan 31,7 persen, disusul Rusdin Abdullah dengan 18,4 persen, Indira Jusuf Ismail 15,6 persen, Andi Seto Asapa 9,5 persen dan Rahman Bando dengan 7,4 persen," kata Direktur Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus.

Hanya saja, Rusdin Abdullah telah mengambil sikap di Pilwalkot Makassar 2024. Ia memilih tidak maju, setelah bertemu dengan pengurus DPP Nasdem di Jakarta.

Sementara itu, di enam besar berikut untuk tingkat elektabilitas berturut-turut, Aliyah Mustika Ilham 5,4 persen, Irwan Adnan 2 persen, Sri Rahmi 1,2 persen, Azhar Arsyad 0,8 persen, Amri Rasyid 0,4 persen, Ahmad Susanto 0.2 persen dan tidak menjawab 7,4 persen.

Tingkat elektabilitas masing-masing bakal calon itu menurut Nurmal dipengaruhi oleh tingkat popularitas mereka yang susunannya juga tak jauh beda.

"Munafri sudah hampir di angka 81,2 persen, Rusdin di 69 persen sementara Indira Jusuf Ismail 64 persen. Jika melihat persentase popularitas itu, maka Rusdin Abdullah, Indira dan Andi Seto masih bisa terus menggenjot keterkenalannya untuk bisa terus mendekati Munafri Arifuddin, atau bahkan melewatinya," ujar Nurmal.

"Rusdin dan Indira paling potensial menyalip Munafri jika mereka mampu memaksimalkan kerja-kerja pemenangan dengan standar melebihi apa yang dilakukan Munafri," tambah Direktur Program Pascasarjana Unipol Soppeng ini.

Nurmal menyebut, dinamisasi tingkat penerimaan masyarakat Makasar terhadap figur yang dikehendakinya menjadi wali kota, akan terus bergejolak.

"Sebab, kami mendapati strong voters masing-masing figur tidaklah ada yang stabil. Selain itu, lebih dari 30 persen pemilih menyatakan pilihannya masih mungkin berubah," terangnya.

Mantan Ketua KPU Makassar ini meyakini bahwa fluktuasi susunan top elektabilitas akan sangat terbuka untuk terjadi ketika para kandidat itu pada akhirnya berpasangan.

"Masing-masing kandidat calon walikota akan sangat dipengaruhi elektoralnya ketika dia memilih pasangan yang tepat, begitu pula sebaliknya," bebernya.

Di posisi figur wakil walikota, nama Rahman Bando, Aliyah Mustika, Irwan Adnan, Azhar Arsyad dan Amri Rasyid, punya elektabilitas yang bagus.

Adapun populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Makassar yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel sebanyak 500 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.

Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara survei dilakukan pada 24 Juni sampai 4 Juli 2024.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru