Dubes Australia ke Unhas: Kunjungi Pusat Disabilitas hingga Silaturahmi IKAMA
Tri Yari Kurniawan
Kamis, 05 Sep 2024 21:03
Duta Besar Australia untuk Indonesia Her Excellency (HE), Penny Williams, didampingi Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa memberikan keterangan pers kepada awak media. Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Duta Besar Australia untuk Indonesia Her Excellency (HE), Penny Williams, melakukan kunjungan kerja ke Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, pada Kamis (5/9/2024). Terdapat tiga agenda yang dilakukan oleh Penny selama di Unhas.
Pertama, Penny mengunjungi Pusat Disabilitas Unhas. Di tempat itu, ia bertemu dan berinteraksi langsung dengan sejumlah mahasiswa difabel. Agenda kedua, Penny bersilaturahmi dengan sejumlah alumni Australia di Unhas dan di Makassar. Mereka tergabung dalam organisasi bernama Ikatan Alumni Australia alias IKAMA.
Agenda ketiga, Penny menyambangi Kantor Australia-Indonesia Center (AIC) @Unhas Lab. AIC merupakan lembaga baru yang didirikan bersama Unhas, dimana lembaga ini diberi mandat untuk menyelenggarakan program riset Partnership for Australia Indonesia Research (PAIR) Sulawesi.
Penny yang datang bersama Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, mengaku sangat senang kembali bisa menyambangi Unhas. Dirinya telah dua kali menyambangi Makassar dan selalu meluangkan waktu untuk datang ke Unhas.
Kunjungan perdananya terjadi sekitar dua tahun lalu. Kala itu, dirinya mendampingi Perdana Menteri Australia HE, Anthony Albanese. "Sebuah kehormatan untuk bisa datang ke sini lagi. Hubungan pendidikan antara Australia dan Indonesia penting sekali," kata dia.
Dalam memperkuat kerja sama itu, ia menyebut kehadiran AIC di Kampus Unhas. Lembaga itu mewadahi para peneliti di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi dan para peneliti dari Australia. Disampaikannya pula banyak alumni Australia di Indonesia dan bakal banyak mahasiswa Australia belajar ke Indonesia.
Pada kesempatan itu, Penny menyampaikan tahun ini, Australia dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Salah satu pilar terpenting adalah pendidikan. Olehnya itu, hubungan kerja sama pendidikan antara Australia dan Indonesia, termasuk Unhas terus diperkuat.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, pada kesempatan itu mengaku bangga kampusnya selalu dikunjungi Dubes Australia untuk Indonesia setiap ke Makassar. Tidak banyak perguruan tinggi yang mendapatkan kehormatan disambangi Dubes Australia.
Prof JJ-sapaan akrabnya, menyampaikan Australia merupakan mitra strategis terdekat. Diibaratkannya sebagai tetangga atau keluarga terdekat. Olehnya itu, menjaga hubungan baik harus dilakukan. Terlebih, posisi Unhas sebagai perguruan tertinggi terbesar di Indonesia Timur dan teedekat dari Australia.
"Unhas harus memainkan peran sebagai jembatan dan rumah bersama untuk orang datang dan bekerja sama. Secara simbolik ini telah dilakukan bersama Australia lewat kehadiran Australia Indonesia Center (AIC)," jelas Prof JJ didampingi Direktur AIC @Unhas Lab Nana Saleh dan Kepala Humas Unhas Ahmad Bahar.
Kolaborasi Unhas dan Australia juga terlihat pada keberadaan Pusat Disabilitas Unhas, yang hadir bermula dari penelitian bersama lewat program PAIR Sulawesi. Saat ini, Pusat Disabilitas Unhas telah mewadahi kurang lebih 15 mahasiwa difabel dan programnya kini terus berkembang.
Pertama, Penny mengunjungi Pusat Disabilitas Unhas. Di tempat itu, ia bertemu dan berinteraksi langsung dengan sejumlah mahasiswa difabel. Agenda kedua, Penny bersilaturahmi dengan sejumlah alumni Australia di Unhas dan di Makassar. Mereka tergabung dalam organisasi bernama Ikatan Alumni Australia alias IKAMA.
Agenda ketiga, Penny menyambangi Kantor Australia-Indonesia Center (AIC) @Unhas Lab. AIC merupakan lembaga baru yang didirikan bersama Unhas, dimana lembaga ini diberi mandat untuk menyelenggarakan program riset Partnership for Australia Indonesia Research (PAIR) Sulawesi.
Penny yang datang bersama Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, mengaku sangat senang kembali bisa menyambangi Unhas. Dirinya telah dua kali menyambangi Makassar dan selalu meluangkan waktu untuk datang ke Unhas.
Kunjungan perdananya terjadi sekitar dua tahun lalu. Kala itu, dirinya mendampingi Perdana Menteri Australia HE, Anthony Albanese. "Sebuah kehormatan untuk bisa datang ke sini lagi. Hubungan pendidikan antara Australia dan Indonesia penting sekali," kata dia.
Dalam memperkuat kerja sama itu, ia menyebut kehadiran AIC di Kampus Unhas. Lembaga itu mewadahi para peneliti di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi dan para peneliti dari Australia. Disampaikannya pula banyak alumni Australia di Indonesia dan bakal banyak mahasiswa Australia belajar ke Indonesia.
Pada kesempatan itu, Penny menyampaikan tahun ini, Australia dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Salah satu pilar terpenting adalah pendidikan. Olehnya itu, hubungan kerja sama pendidikan antara Australia dan Indonesia, termasuk Unhas terus diperkuat.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, pada kesempatan itu mengaku bangga kampusnya selalu dikunjungi Dubes Australia untuk Indonesia setiap ke Makassar. Tidak banyak perguruan tinggi yang mendapatkan kehormatan disambangi Dubes Australia.
Prof JJ-sapaan akrabnya, menyampaikan Australia merupakan mitra strategis terdekat. Diibaratkannya sebagai tetangga atau keluarga terdekat. Olehnya itu, menjaga hubungan baik harus dilakukan. Terlebih, posisi Unhas sebagai perguruan tertinggi terbesar di Indonesia Timur dan teedekat dari Australia.
"Unhas harus memainkan peran sebagai jembatan dan rumah bersama untuk orang datang dan bekerja sama. Secara simbolik ini telah dilakukan bersama Australia lewat kehadiran Australia Indonesia Center (AIC)," jelas Prof JJ didampingi Direktur AIC @Unhas Lab Nana Saleh dan Kepala Humas Unhas Ahmad Bahar.
Kolaborasi Unhas dan Australia juga terlihat pada keberadaan Pusat Disabilitas Unhas, yang hadir bermula dari penelitian bersama lewat program PAIR Sulawesi. Saat ini, Pusat Disabilitas Unhas telah mewadahi kurang lebih 15 mahasiwa difabel dan programnya kini terus berkembang.
(TRI)
Berita Terkait
News
Dirjen Diktiristek Diagendakan Hadiri Puncak Perayaan Dies Natalis Unhas ke-68
Panitia Dies Natalis ke-68 Unhas mengadakan rapat koordinasi pada Kamis (5/9) di Lounge Rektorat Unhas untuk mematangkan persiapan puncak acara yang akan berlangsung pada Sabtu (7/9).
Jum'at, 06 Sep 2024 19:17
News
Wakil Presiden Direktur PT Vale Bagi Tips untuk Jadi Tenaga Kerja Kompeten
Abu Ashar, yang juga merupakan alumni Universitas Hasanuddin, diundang untuk membagikan pengalamannya dan mendorong lulusan universitas agar memiliki kompetensi yang siap kerja.
Kamis, 05 Sep 2024 17:18
News
SMP Islam Athirah Bukit Baruga Kembali Raih Predikat Terakreditasi A
Kabar baik menghampiri SMP Islam Athirah Bukit Baruga. Sekolah ini kembali meraih predikat Terakreditasi A.
Kamis, 05 Sep 2024 14:23
News
Pelindo Mengajar 2024: Executive Director 4 Berbagi Ilmu, Membangun Masa Depan
Pelindo kembali meluncurkan program "Pelindo Mengajar 2024" sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Rabu, 04 Sep 2024 19:39
Sulsel
Tokoh Pendidikan Bantaeng Sebut Ilham Azikin Bupati yang Visioner
Tokoh pendidikan Kabupaten Bantaeng, Baharuddin menilai DR Ilham Azikin adalah salah satu bupati yang visioner.
Rabu, 04 Sep 2024 14:22
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Suhartina Bohari TMS Hasil Tes Kesehatan, KPU Maros Minta Chaidir Ganti Pasangan
2
Ormas Barak Desak Kepolisian Tangkap Pembuat Flyer Fitnah Terhadap Kapolda Sulsel
3
Tim Chaidir-Suhartina Mulai Godok Pengganti Calon Cawabup Pilkada Maros
4
Survei Pilgub September 2024, Sudirman-Fatma 63,4%, Danny-Azhar 22%
5
Yakin Adil dan Amanah, Laskar Merah Putih All Out Untuk Appi-Aliyah di Pilwalkot
6
Respon Tim Kuasa Hukum Usai Suhartina TMS Hasil Tes Kesehatan Cakada Maros
7
Kawal DPSHP Kota Makassar, Tim Indira-Ilham Sebar LO di 153 PPS Kelurahan