Najelaa Shihab Ajak Guru Bangun Kolaborasi Pendidikan
Senin, 14 Jul 2025 18:03

Najelaa Shihab, pendiri Guru Belajar Foundation, hadir dalam hari pertama pelaksanaan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) di Sidrap. Foto/IST
SIDRAP - Najelaa Shihab, pendiri Guru Belajar Foundation, hadir dalam hari pertama pelaksanaan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) yang digelar di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sabtu (12/7).
Dalam acara tersebut, Najelaa berbagi inspirasi kepada lebih dari 1.000 guru dalam sesi talkshow sebagai bagian dari rangkaian kegiatan TPN XII di Sidrap. Ia menekankan pentingnya peran guru sebagai penumbuh dan urgensi kolaborasi dalam pendidikan.
Kegiatan yang dilangsungkan di alam terbuka, tepatnya di Hutan Kota Monumen Ganggawa, memberikan suasana berbeda. Menurut Najelaa, lokasi ini memberikan nilai tambah bagi pengalaman peserta.
“TPN sudah 12 tahun, belum pernah saya datang TPN dalam situasi seperti ini, betul-betul mengingatkan kita betapa pentingnya peran penumbuh,” ujar Najelaa.
“Mudah-mudahan ini juga mengingatkan kita bahwa apa yang sedang kita coba lestarikan itu jauh lebih panjang usianya daripada usia kita sebagai guru, insyaAllah jauh lebih panjang manfaatnya dibanding umur kita sebagai manusia,” lanjutnya, sembari menyinggung usia pohon-pohon di sekitar yang mungkin telah berumur ratusan tahun.
Najelaa menyampaikan bahwa menjadi guru adalah sebuah keberuntungan. Sebab, profesi ini membawa tanggung jawab yang juga merupakan kehormatan luar biasa.
Menurutnya, untuk menjadi penumbuh, guru harus percaya bahwa murid telah memiliki bibit belajar dalam diri mereka dan datang ke kelas membawa mimpi serta ambisi. “Mereka datang ke ruang kelas membawa sesuatu, bukan cuma menunggu dicekoki sesuatu,” tegasnya.
Ia juga mengajak peserta untuk merefleksikan ajakan Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, dalam sambutan sebelumnya agar guru memiliki standar tinggi dalam menjalankan profesinya. Dengan begitu, murid dapat tumbuh memberi dampak melampaui ruang kelas dan batas geografis.
Menutup sesinya, Najelaa mengajak para guru untuk membangun kolaborasi yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung.
“Murid-murid kita hidup dalam konteksnya, maka di TPN ini kita bicara Iklim Pendidikan dan Pendidikan Iklim itu tidak ditentukan oleh satu dua orang, sama seperti udara, sama seperti cuaca, yang menentukan bukan satu dua orang, bukan satu dua faktor, (melainkan) ditentukan oleh kolaborasi semua dari kita,” terangnya.
Menurutnya, banyak persoalan di ruang kelas yang bukan semata tanggung jawab guru atau siswa, melainkan akibat iklim pendidikan yang telah terbentuk selama puluhan tahun.
“Maka harapan saya, tugas utama sebagai guru, sebagai penumbuh, adalah juga menumbuhkan jaringan, menumbuhkan kolaborasi, menguatkan kerjasama dengan siapapun. Dengan organisasi-organisasi profesi, dengan orang tua, dengan pedagang UMKM, dengan penggerak lingkungan hidup,” ujar Najelaa.
“Titip harapan juga agar organisasi perangkat daerah (OPD), tidak hanya disdik, tidak hanya kanwil agama, tapi semua bagian dari pemerintahan melihat bahwa pendidikan itu hulu dan hilirnya banyak masalah,” tutupnya.
Temu Pendidik Nusantara XII tingkat daerah masih akan berlangsung hingga 20 Juli, dengan acara puncak dijadwalkan pada 11–12 Oktober 2025 di Jakarta.
TPN merupakan forum tahunan yang menjadi puncak perjalanan guru belajar melalui berbagai aktivitas belajar, berkarya, dan berkarier sepanjang tahun. Informasi lengkap dapat diakses melalui situs tpn.gurubelajar.org.
Dalam acara tersebut, Najelaa berbagi inspirasi kepada lebih dari 1.000 guru dalam sesi talkshow sebagai bagian dari rangkaian kegiatan TPN XII di Sidrap. Ia menekankan pentingnya peran guru sebagai penumbuh dan urgensi kolaborasi dalam pendidikan.
Kegiatan yang dilangsungkan di alam terbuka, tepatnya di Hutan Kota Monumen Ganggawa, memberikan suasana berbeda. Menurut Najelaa, lokasi ini memberikan nilai tambah bagi pengalaman peserta.
“TPN sudah 12 tahun, belum pernah saya datang TPN dalam situasi seperti ini, betul-betul mengingatkan kita betapa pentingnya peran penumbuh,” ujar Najelaa.
“Mudah-mudahan ini juga mengingatkan kita bahwa apa yang sedang kita coba lestarikan itu jauh lebih panjang usianya daripada usia kita sebagai guru, insyaAllah jauh lebih panjang manfaatnya dibanding umur kita sebagai manusia,” lanjutnya, sembari menyinggung usia pohon-pohon di sekitar yang mungkin telah berumur ratusan tahun.
Najelaa menyampaikan bahwa menjadi guru adalah sebuah keberuntungan. Sebab, profesi ini membawa tanggung jawab yang juga merupakan kehormatan luar biasa.
Menurutnya, untuk menjadi penumbuh, guru harus percaya bahwa murid telah memiliki bibit belajar dalam diri mereka dan datang ke kelas membawa mimpi serta ambisi. “Mereka datang ke ruang kelas membawa sesuatu, bukan cuma menunggu dicekoki sesuatu,” tegasnya.
Ia juga mengajak peserta untuk merefleksikan ajakan Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, dalam sambutan sebelumnya agar guru memiliki standar tinggi dalam menjalankan profesinya. Dengan begitu, murid dapat tumbuh memberi dampak melampaui ruang kelas dan batas geografis.
Menutup sesinya, Najelaa mengajak para guru untuk membangun kolaborasi yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung.
“Murid-murid kita hidup dalam konteksnya, maka di TPN ini kita bicara Iklim Pendidikan dan Pendidikan Iklim itu tidak ditentukan oleh satu dua orang, sama seperti udara, sama seperti cuaca, yang menentukan bukan satu dua orang, bukan satu dua faktor, (melainkan) ditentukan oleh kolaborasi semua dari kita,” terangnya.
Menurutnya, banyak persoalan di ruang kelas yang bukan semata tanggung jawab guru atau siswa, melainkan akibat iklim pendidikan yang telah terbentuk selama puluhan tahun.
“Maka harapan saya, tugas utama sebagai guru, sebagai penumbuh, adalah juga menumbuhkan jaringan, menumbuhkan kolaborasi, menguatkan kerjasama dengan siapapun. Dengan organisasi-organisasi profesi, dengan orang tua, dengan pedagang UMKM, dengan penggerak lingkungan hidup,” ujar Najelaa.
“Titip harapan juga agar organisasi perangkat daerah (OPD), tidak hanya disdik, tidak hanya kanwil agama, tapi semua bagian dari pemerintahan melihat bahwa pendidikan itu hulu dan hilirnya banyak masalah,” tutupnya.
Temu Pendidik Nusantara XII tingkat daerah masih akan berlangsung hingga 20 Juli, dengan acara puncak dijadwalkan pada 11–12 Oktober 2025 di Jakarta.
TPN merupakan forum tahunan yang menjadi puncak perjalanan guru belajar melalui berbagai aktivitas belajar, berkarya, dan berkarier sepanjang tahun. Informasi lengkap dapat diakses melalui situs tpn.gurubelajar.org.
(TRI)
Berita Terkait

News
Kolaborasi Danamon, Manulife, & Universitas Prasetiya Mulya Hadirkan Prasmul EduWealth
Perwakilan Manajemen Danamon, Manulife Indonesia, dan Prasmul, berfoto bersama pada acara Penandatanganan Memorandum of Understanding Prasmul EduWealth.
Selasa, 07 Okt 2025 12:02

News
PLN Bawa Terang dan Teknologi ke Sekolah Terpencil di Mamasa
Program Lisdes ini sekaligus mendukung program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran, bagian dari upaya Pemerintah menerangi wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Kamis, 02 Okt 2025 18:53

News
Renovasi TK Barunawati 3 Diresmikan, SPJM Hadirkan Ruang Belajar Nyaman
SPJM bekerja sama dengan PIP Pelindo mendukung sektor pendidikan melalui program renovasi sekolah TK Barunawati 3 Sempaja, Samarinda.
Senin, 22 Sep 2025 22:09

News
Antusiasme Guru & Siswa MAN 2 Makassar Ikuti Pelatihan Cyber Security Telkom
Sebanyak 150 siswa dan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Makassar mengikuti Pelatihan Cyber Security dari Telkom di Aula PSBB, Selasa (9/9/2025).
Selasa, 09 Sep 2025 19:30

News
PLN UIP Sulawesi Bantu Digitalisasi Pendidikan di SMPN 5 Bolaang
PLN menyerahkan bantuan fasilitas penunjang pendidikan kepada SMP Negeri 5 Bolaang, yang terletak di Desa Bohabak III, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara
Senin, 01 Sep 2025 14:50
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga Monro Monro Jeneponto Keluhkan Air PDAM yang Keruh
2

Tingkatkan Kemampuan, 28 Personel SAR Ikut Uji Kompetensi
3

DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
4

DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
5

BPSDM Sulsel Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini kepada 400 Siswa SD
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga Monro Monro Jeneponto Keluhkan Air PDAM yang Keruh
2

Tingkatkan Kemampuan, 28 Personel SAR Ikut Uji Kompetensi
3

DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
4

DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
5

BPSDM Sulsel Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini kepada 400 Siswa SD