Tertib Frekuensi, PT Vale IGP Pomalaa Sabet Penghargaan Loka Monitor SFR Kendari
Kamis, 10 Okt 2024 15:38

PT Vale Indonesia Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menerima penghargaan dari Loka Monitor SFR Kendari. Foto/Dok PT Vale
KENDARI - Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) secara tertib dan sesuai regulasi sangat krusial untuk kelangsungan operasional perusahaan. PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menegaskan posisinya sebagai teladan di industri dengan berkontribusi pada pengelolaan SFR yang lebih baik melalui peningkatan efisiensi operasional dan keamanan komunikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengatur penggunaan SFR, mewajibkan setiap pelaku usaha untuk memenuhi perizinan berusaha dan mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat. Aturan ini mencakup pengajuan izin, standarisasi perangkat, pemantauan, dan sanksi bagi pelanggaran.
Laporan Kominfo pada 2023 mencatat peningkatan hingga 15% dalam jumlah pengguna frekuensi yang terdaftar dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi.
Kondisi ini menjadi momentum bagi PT Vale untuk memperkuat komitmennya dalam mematuhi regulasi. Atas komitmen tersebut, Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menerima penghargaan dari Loka Monitor SFR Kendari. Loka Monitor, lembaga di bawah Kominfo, bertugas memantau dan mengawasi penggunaan SFR di berbagai daerah.
Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas keberhasilan IGP Pomalaa dalam mengganti perangkat radio analog dengan digital serta dalam mematuhi penggunaan SFR secara tertib. Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Kepala Loka Monitor SFR Kendari, yang menegaskan bahwa PT Vale telah memenuhi semua standar yang ditetapkan.
“Penghargaan ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi pendorong bagi kami untuk terus berkomitmen pada prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kami percaya bahwa kepatuhan terhadap regulasi adalah fondasi tanggung jawab sosial kami sebagai perusahaan,” kata Head of Project Pomalaa, Mohammad Rifai.
Rifai menuturkan, PT Vale telah mengambil langkah signifikan dengan mengganti semua perangkat radio analog menjadi digital sebagai respons terhadap kampanye pemerintah untuk digitalisasi radio. “Upaya ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendorong karyawan dan kontraktor untuk aktif mematuhi regulasi yang berlaku,” tuturnya.
Dalam upaya memastikan efektivitas komunikasi, PT Vale mencatat 1,6 juta percakapan dalam sebulan di seluruh area kerja, dengan rata-rata 37 percakapan per menit. Aktivitas komunikasi ini paling dominan di wilayah operasional Sorowako, dan untuk IGP Pomalaa, frekuensi radio digunakan dalam berbagai kegiatan, termasuk eksplorasi, pengembangan tambang, survei, konstruksi, dan HSOR (Health, Safety & Operational Risks).
“Penggunaan spektrum frekuensi radio sangat krusial untuk koordinasi operasional kami. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perangkat yang digunakan telah memenuhi standar teknis dan tersertifikasi. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk menjaga keselamatan dan kelancaran setiap operasi,” ungkap Rifai.
Dalam rangka mematuhi regulasi SFR, PT Vale menerapkan sistem pengadaan terpadu melalui Departemen IT untuk memastikan bahwa setiap frekuensi radio yang digunakan telah mendapatkan izin yang diperlukan.
“Secara berkala, Loka Monitor SFR Kendari juga melakukan kunjungan untuk memastikan kesesuaian penggunaan frekuensi dengan izin yang diberikan," tambah dia.
Dengan penghargaan ini, PT Vale semakin menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance. "Kami berharap langkah ini tidak hanya memperkuat posisi kami di industri tetapi juga menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mematuhi regulasi dan bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya," papar Mohammad Rifai.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk memberikan izin Telekomunikasi Khusus (Telsus) yang mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Komitmen ini mencerminkan tanggung jawab perusahaan dan berkontribusi positif terhadap industri dan masyarakat luas.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengatur penggunaan SFR, mewajibkan setiap pelaku usaha untuk memenuhi perizinan berusaha dan mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat. Aturan ini mencakup pengajuan izin, standarisasi perangkat, pemantauan, dan sanksi bagi pelanggaran.
Laporan Kominfo pada 2023 mencatat peningkatan hingga 15% dalam jumlah pengguna frekuensi yang terdaftar dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi.
Kondisi ini menjadi momentum bagi PT Vale untuk memperkuat komitmennya dalam mematuhi regulasi. Atas komitmen tersebut, Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa menerima penghargaan dari Loka Monitor SFR Kendari. Loka Monitor, lembaga di bawah Kominfo, bertugas memantau dan mengawasi penggunaan SFR di berbagai daerah.
Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas keberhasilan IGP Pomalaa dalam mengganti perangkat radio analog dengan digital serta dalam mematuhi penggunaan SFR secara tertib. Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Kepala Loka Monitor SFR Kendari, yang menegaskan bahwa PT Vale telah memenuhi semua standar yang ditetapkan.
“Penghargaan ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi pendorong bagi kami untuk terus berkomitmen pada prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kami percaya bahwa kepatuhan terhadap regulasi adalah fondasi tanggung jawab sosial kami sebagai perusahaan,” kata Head of Project Pomalaa, Mohammad Rifai.
Rifai menuturkan, PT Vale telah mengambil langkah signifikan dengan mengganti semua perangkat radio analog menjadi digital sebagai respons terhadap kampanye pemerintah untuk digitalisasi radio. “Upaya ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendorong karyawan dan kontraktor untuk aktif mematuhi regulasi yang berlaku,” tuturnya.
Dalam upaya memastikan efektivitas komunikasi, PT Vale mencatat 1,6 juta percakapan dalam sebulan di seluruh area kerja, dengan rata-rata 37 percakapan per menit. Aktivitas komunikasi ini paling dominan di wilayah operasional Sorowako, dan untuk IGP Pomalaa, frekuensi radio digunakan dalam berbagai kegiatan, termasuk eksplorasi, pengembangan tambang, survei, konstruksi, dan HSOR (Health, Safety & Operational Risks).
“Penggunaan spektrum frekuensi radio sangat krusial untuk koordinasi operasional kami. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perangkat yang digunakan telah memenuhi standar teknis dan tersertifikasi. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk menjaga keselamatan dan kelancaran setiap operasi,” ungkap Rifai.
Dalam rangka mematuhi regulasi SFR, PT Vale menerapkan sistem pengadaan terpadu melalui Departemen IT untuk memastikan bahwa setiap frekuensi radio yang digunakan telah mendapatkan izin yang diperlukan.
“Secara berkala, Loka Monitor SFR Kendari juga melakukan kunjungan untuk memastikan kesesuaian penggunaan frekuensi dengan izin yang diberikan," tambah dia.
Dengan penghargaan ini, PT Vale semakin menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance. "Kami berharap langkah ini tidak hanya memperkuat posisi kami di industri tetapi juga menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mematuhi regulasi dan bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya," papar Mohammad Rifai.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk memberikan izin Telekomunikasi Khusus (Telsus) yang mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Komitmen ini mencerminkan tanggung jawab perusahaan dan berkontribusi positif terhadap industri dan masyarakat luas.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Prof Abrar Saleng: PT Vale Sudah Taat di Tanamalia, Masalah Utama Adalah Penyerobotan Hutan
Guru Besar Hukum Pertambangan Universitas Hasanuddin, Prof Abrar Saleng, saat diundang sebagai Tenaga Ahli dalam rapat dengan Anggota DPRD Luwu Timur.
Selasa, 20 Mei 2025 20:27

Ekbis
PLN UID Sulselrabar Sabet Tiga Penghargaan di Ajang Bina Mitra UMKM Award 2025
PLN UID Sulselrabar kembali berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih tiga penghargaan bergengsi dalam ajang Bina Mitra UMKM Award 2025.
Senin, 19 Mei 2025 15:30

News
Seba-seba Masuk Wilayah Konsesi PT Vale, Semua Kegiatan Operasional Kantongi Izin Resmi
Head of Corporate Communication PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum, menegaskan seluruh kegiatan operasional, termasuk di wilayah Lantua/Seba-seba yang merupakan kawasan hutan, dilaksanakan berdasarkan izin resmi.
Rabu, 30 Apr 2025 18:26

Ekbis
PT Vale Produksi 17.027 Ton Nikel Matte di Triwulan I 2025
PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) hari ini mengumumkan capaian produksi nikel dalam matte sebesar 17.027 metrik ton pada triwulan pertama tahun 2025 (1T25).
Selasa, 29 Apr 2025 21:11

Sulsel
Cerita dari Loeha Raya tentang Ruang Hidup, Perempuan, dan Masa Depan Inklusif
Di balik rimbunnya kebun merica yang menyelimuti perbukitan Loeha Raya, tersembunyi kisah tentang perjuangan, ketahanan, dan harapan akan masa depan yang lebih inklusif.
Kamis, 24 Apr 2025 22:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kembali Roadshow Jelang Musda Golkar, IAS Akui Sudah Minta Izin Taufan Pawe
2

Hotel Melia Makassar Gaungkan Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Sustainability Week
3

Anggota DPRD Makassar Curhat Isi Amplop Peserta Reses Semakin Tipis
4

Peserta Makassar Half Marathon 2025 Diikuti dari 8 Negara
5

Tekan Pelanggaran, WNA Wajib Datang ke Kantor Imigrasi untuk Perpanjangan Izin Tinggal
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kembali Roadshow Jelang Musda Golkar, IAS Akui Sudah Minta Izin Taufan Pawe
2

Hotel Melia Makassar Gaungkan Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Sustainability Week
3

Anggota DPRD Makassar Curhat Isi Amplop Peserta Reses Semakin Tipis
4

Peserta Makassar Half Marathon 2025 Diikuti dari 8 Negara
5

Tekan Pelanggaran, WNA Wajib Datang ke Kantor Imigrasi untuk Perpanjangan Izin Tinggal