Sekolah Aman Bencana: Inisiatif LAZ Hadji Kalla di Gowa dan Sinjai
Kamis, 24 Okt 2024 20:20
Yayasan Hadji Kalla melalui LAZ Hadji Kalla sukses menggelar program pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Gowa dan Sinjai. Foto/Istimewa
GOWA - Yayasan Hadji Kalla melalui LAZ Hadji Kalla sukses menggelar program pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana, baik bagi murid maupun guru, demi menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan tanggap terhadap bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Gowa dan Sinjai pada 20 Oktober 2024 sebagai bagian dari program mitigasi bencana tahun 2024.
Pelatihan SPAB diadakan bekerja sama dengan Yayasan INANTA, yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan ketahanan komunitas. Kegiatan ini melibatkan Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, serta Madrasah Uminda di Desa Tanakaraeng, Kabupaten Gowa.
Materi yang disampaikan mencakup pelajaran dasar SPAB di kelas, serta simulasi evakuasi bencana, yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. Ini juga menjadi momen dilahirkannya dokumen SPAB sebagai panduan dalam tanggap kebencanaan.
Program Manager Humanity & Environment LAZ Hadji Kalla, Sapril Akhmady, menjelaskan lokasi pelatihan dipilih melalui proses screening oleh tim INANTA, berdasarkan kriteria lokasi dan kondisi.
"Pelatihan ini merupakan langkah penting untuk membekali masyarakat dan sekolah-sekolah di wilayah rawan bencana dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi potensi bencana. Kami berharap setiap sekolah memiliki dokumen SPAB sebagai pedoman untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masa depan," ujarnya.
Pelatihan ini juga melibatkan PMI dan BPBD setempat, yang memberikan materi dan pengalaman langsung kepada peserta melalui simulasi bencana yang melibatkan murid dan guru. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti simulasi, yang menggambarkan skenario darurat secara nyata.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Rustam, menyambut baik program ini dan sangat mengapresiasi pelatihan SPAB yang memberikan pengetahuan baru bagi para murid dan guru untuk lebih siap menghadapi bencana, terutama di daerah yang rawan bencana alam.
"Simulasi dan materi yang diberikan di sini sangat bermanfaat. Saya berharap pelatihan semacam ini bisa diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Gowa, sehingga lebih banyak sekolah yang siap siaga,” tambahnya.
Sementara itu, program di Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai cukup unik karena lokasinya berada di wilayah kepulauan, di mana bencana yang sering terjadi adalah gelombang tinggi dan angin musim kencang. Oleh karena itu, materi pelatihan juga disesuaikan untuk penanganan bencana, termasuk korban tenggelam di laut. Simulasi bencana laut dilaksanakan langsung bersama BPBD dan PMI.
Perwakilan PMI Kabupaten Sinjai, Firdaus, menjelaskan pelatihan ini sangat penting untuk membangun ketanggapan awal. "Pelatihan seperti ini dapat menjadi landasan untuk menciptakan komunitas yang lebih tanggap bencana, terutama di sekolah-sekolah," kata dia.
Kepala UPTD SMPN 24 Sinjai, Muslimin, mengungkapkan setelah mengikuti pelatihan ini, mereka merasa lebih percaya diri karena sudah mengetahui langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi bencana.
"Semoga setelah pelatihan ini, sekolah kami dapat segera menyusun dokumen SPAB dan mengintegrasikannya dalam kebijakan sekolah, sehingga kami dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi potensi bencana."
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen SPAB untuk sekolah-sekolah yang dilatih, tetapi juga membangun budaya kesiapsiagaan yang berkelanjutan dengan keterlibatan aktif semua pihak, termasuk murid, guru, dan instansi terkait.
Program ini akan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar untuk menciptakan sekolah yang tanggap bencana di seluruh Indonesia, sehingga keamanan dan keselamatan di dunia pendidikan dapat terus terjaga.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana, baik bagi murid maupun guru, demi menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan tanggap terhadap bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Gowa dan Sinjai pada 20 Oktober 2024 sebagai bagian dari program mitigasi bencana tahun 2024.
Pelatihan SPAB diadakan bekerja sama dengan Yayasan INANTA, yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan ketahanan komunitas. Kegiatan ini melibatkan Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, serta Madrasah Uminda di Desa Tanakaraeng, Kabupaten Gowa.
Materi yang disampaikan mencakup pelajaran dasar SPAB di kelas, serta simulasi evakuasi bencana, yang diikuti dengan antusias oleh para peserta. Ini juga menjadi momen dilahirkannya dokumen SPAB sebagai panduan dalam tanggap kebencanaan.
Program Manager Humanity & Environment LAZ Hadji Kalla, Sapril Akhmady, menjelaskan lokasi pelatihan dipilih melalui proses screening oleh tim INANTA, berdasarkan kriteria lokasi dan kondisi.
"Pelatihan ini merupakan langkah penting untuk membekali masyarakat dan sekolah-sekolah di wilayah rawan bencana dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi potensi bencana. Kami berharap setiap sekolah memiliki dokumen SPAB sebagai pedoman untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masa depan," ujarnya.
Pelatihan ini juga melibatkan PMI dan BPBD setempat, yang memberikan materi dan pengalaman langsung kepada peserta melalui simulasi bencana yang melibatkan murid dan guru. Para peserta tampak sangat antusias mengikuti simulasi, yang menggambarkan skenario darurat secara nyata.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Rustam, menyambut baik program ini dan sangat mengapresiasi pelatihan SPAB yang memberikan pengetahuan baru bagi para murid dan guru untuk lebih siap menghadapi bencana, terutama di daerah yang rawan bencana alam.
"Simulasi dan materi yang diberikan di sini sangat bermanfaat. Saya berharap pelatihan semacam ini bisa diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Gowa, sehingga lebih banyak sekolah yang siap siaga,” tambahnya.
Sementara itu, program di Madrasah Zulfaqar dan SMP Negeri 24 Sinjai cukup unik karena lokasinya berada di wilayah kepulauan, di mana bencana yang sering terjadi adalah gelombang tinggi dan angin musim kencang. Oleh karena itu, materi pelatihan juga disesuaikan untuk penanganan bencana, termasuk korban tenggelam di laut. Simulasi bencana laut dilaksanakan langsung bersama BPBD dan PMI.
Perwakilan PMI Kabupaten Sinjai, Firdaus, menjelaskan pelatihan ini sangat penting untuk membangun ketanggapan awal. "Pelatihan seperti ini dapat menjadi landasan untuk menciptakan komunitas yang lebih tanggap bencana, terutama di sekolah-sekolah," kata dia.
Kepala UPTD SMPN 24 Sinjai, Muslimin, mengungkapkan setelah mengikuti pelatihan ini, mereka merasa lebih percaya diri karena sudah mengetahui langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi bencana.
"Semoga setelah pelatihan ini, sekolah kami dapat segera menyusun dokumen SPAB dan mengintegrasikannya dalam kebijakan sekolah, sehingga kami dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi potensi bencana."
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen SPAB untuk sekolah-sekolah yang dilatih, tetapi juga membangun budaya kesiapsiagaan yang berkelanjutan dengan keterlibatan aktif semua pihak, termasuk murid, guru, dan instansi terkait.
Program ini akan menjadi awal dari gerakan yang lebih besar untuk menciptakan sekolah yang tanggap bencana di seluruh Indonesia, sehingga keamanan dan keselamatan di dunia pendidikan dapat terus terjaga.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Pendampingan Budidaya Alpukat Sukses, LAZ Hadji Kalla Tingkatkan Ekonomi Desa Tonasa
Program pemberdayaan yang dijalankan oleh LAZ Hadji Kalla ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Jum'at, 15 Nov 2024 18:18
News
Jambore Nasional Tim Elang BRI: Tingkatkan Kapasitas Relawan Hadapi Bencana
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ("BRI") semakin memperkuat kesiapan menghadapi bencana alam di Indonesia, seiring dengan peningkatan jumlah bencana yang terjadi sepanjang 2024.
Sabtu, 02 Nov 2024 08:47
News
LAZ Hadji Kalla Dorong Pemberdayaan Ekonomi & Sosial hingga Pelosok Desa di Donggala
LAZ Hadji Kalla terus memperluas manfaatnya di Kabupaten Donggala dengan menambah dua lokasi desa dampingan baru pada 2024.
Selasa, 15 Okt 2024 16:23
News
Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncuran PFI Chapter Makassar
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menyelenggarakan peluncuran PFI Chapter Makassar yang dikemas melalui Philanthropy Thought Leaders (PTL) ke-17.
Jum'at, 11 Okt 2024 20:28
News
Disaksikan JK, YHK Salurkan Bantuan Perangkat Sound System untuk Masjid 99 Kubah
Yayasan Hadji Kalla (YHK) memberikan bantuan berupa perangkat sound system dan penataan akustik masjid untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar.
Jum'at, 04 Okt 2024 20:42
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
2
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
3
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
4
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
2
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
3
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
4
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan