Polisi Tetapkan 15 Tersangka Kasus Uang Palsu yang Libatkan Pegawai UIN Alauddin
Selasa, 17 Des 2024 20:02

Kapolres Gowa AKBP R.T.S Simanjuntak saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kasus uang palsu. Foto: Humas Polres Gowa
GOWA - Kepolisian Resor Gowa menetapkan 15 tersangka kasua uang palsu yang menyeret nama UIN Alauddin Makassar. Hanya saja, polisi masih merahasiakan identitas dan peran masing-masing tersangka.
Kapolres Gowa AKBP R.T.S Simanjuntak menjelaskan, sebagian besar tersangka sudah diamankan. Sisanya masih dalam perjalanan dari luar Kabupaten Gowa.
"Saat ini kita sudah mengamankan 15 orang tersangka, 9 diantaranya sudah kita lakukan penahanan dan kemudian 6 orang saat ini dalam perjalanan dari luar Kabupaten Gowa," bebernya, dalam keterangan yang diterima.
Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini sudah ditangani sejak awal bulan Desember 2024.
"Penanganan kasus ini kita tangani sejak awal bulan Desember tahun 2024 dan saat ini kita tingkatkan naik ke penyidikan. Kami juga memohon waktu kepada rekan-rekan media dan kasus ini kita masih kembangkan lagi," terang Kapolres Gowa dihadapan awak media.
Ia juga menuturkan, bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut dan kemungkinan akan ada tersangka-tersangka lainnya.
"Tentunya dalam penanganan kasus ini kita akan terus kembangkan, dan kemungkinan akan ada tersangka-tersangka selanjutnya, makanya itu kami meminta bersabar dulu dan mohon waktunya," Jelas Kapolres Gowa.
Dirinya menambahkan, bawa pihaknya telah mengamankan salah satu barang bukti berupa mesin cetak uang tersebut.
"Perkara ini terungkap atas kerjasama team dan kami juga melibatkan beberapa instansi terkait termasuk labfor, beberapa pihak Bank dan kami dibantu juga oleh rektor disalah satu kampus Universitas yang ada di Kabupaten Gowa untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya.
Kata Kapolres Gowa, pihaknya juga telah mengamankan barang bukti di dalam salah satu kampus universitas yang ada di Kabupaten Gowa.
"Kenapa kita libatkan semua itu, karena ada beberapa barang bukti yang kita dapatkan di dalam kampus salah satu universitas yang ada di Kabupaten Gowa tersebut," imbuhnya.
Ia juga meminta kepada awak media agar tidak blunder terkait pengungkapan kasus tersebut.
"Jadi kita sama-sama, agar kasus ini tidak blunder dan kita juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama salah satu rektor yang turut membantu dalam pengungkapan dan meminta untuk mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya," tambahnya.
Kapolres Gowa juga kembali menjelaskan terkait barang bukti yang diamankan kurang lebih ratusan jenis, namun Kapolres Gowa belum bisa memberikan keterangan secara rinci barang bukti tersebut.
"Jadi awal mula kami melakukan penyidikan perkara ini, kami menemukan uang palsu tersebut kurang lebih Rp500.000, dengan emisi mata uang terbaru, kemudian dari lima ratus kita kembangkan, sehingga kami temukan uang palsu tersebut sebanyak Rp446.700.000. Kami temukan ini di dalam salah satu kampus tersebut, dan uang palsu ini pecahan Rp100.000," tambahnya.
Hingga sampai saat ini Polres Gowa masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus peredaran uang palsu tersebut dan kasus ini akan dirilis pekan depan di Polda Sulsel.
Kasus ini menyeret nama UIN Alauddin Makassar setelah salah satu pimpinan lembaganya diduga terlibat. Barang bukti yang ditemukan juga berada di kampus tersebut.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis juga sebelumnya membenarkan telah terjadi penangkapan terhadap salah satu pegawai kampus.
"Tentang adanya kasus penangkapan pegawai UIN Alauddin karena terkait dengan penyebaran uang palsu, kami tegaskan bahwa, pelaku yang ditangkap adalah murni oknum," aku Prof Hamdan Juhannis dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).
Kapolres Gowa AKBP R.T.S Simanjuntak menjelaskan, sebagian besar tersangka sudah diamankan. Sisanya masih dalam perjalanan dari luar Kabupaten Gowa.
"Saat ini kita sudah mengamankan 15 orang tersangka, 9 diantaranya sudah kita lakukan penahanan dan kemudian 6 orang saat ini dalam perjalanan dari luar Kabupaten Gowa," bebernya, dalam keterangan yang diterima.
Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini sudah ditangani sejak awal bulan Desember 2024.
"Penanganan kasus ini kita tangani sejak awal bulan Desember tahun 2024 dan saat ini kita tingkatkan naik ke penyidikan. Kami juga memohon waktu kepada rekan-rekan media dan kasus ini kita masih kembangkan lagi," terang Kapolres Gowa dihadapan awak media.
Ia juga menuturkan, bahwa pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut dan kemungkinan akan ada tersangka-tersangka lainnya.
"Tentunya dalam penanganan kasus ini kita akan terus kembangkan, dan kemungkinan akan ada tersangka-tersangka selanjutnya, makanya itu kami meminta bersabar dulu dan mohon waktunya," Jelas Kapolres Gowa.
Dirinya menambahkan, bawa pihaknya telah mengamankan salah satu barang bukti berupa mesin cetak uang tersebut.
"Perkara ini terungkap atas kerjasama team dan kami juga melibatkan beberapa instansi terkait termasuk labfor, beberapa pihak Bank dan kami dibantu juga oleh rektor disalah satu kampus Universitas yang ada di Kabupaten Gowa untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya.
Kata Kapolres Gowa, pihaknya juga telah mengamankan barang bukti di dalam salah satu kampus universitas yang ada di Kabupaten Gowa.
"Kenapa kita libatkan semua itu, karena ada beberapa barang bukti yang kita dapatkan di dalam kampus salah satu universitas yang ada di Kabupaten Gowa tersebut," imbuhnya.
Ia juga meminta kepada awak media agar tidak blunder terkait pengungkapan kasus tersebut.
"Jadi kita sama-sama, agar kasus ini tidak blunder dan kita juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama salah satu rektor yang turut membantu dalam pengungkapan dan meminta untuk mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya," tambahnya.
Kapolres Gowa juga kembali menjelaskan terkait barang bukti yang diamankan kurang lebih ratusan jenis, namun Kapolres Gowa belum bisa memberikan keterangan secara rinci barang bukti tersebut.
"Jadi awal mula kami melakukan penyidikan perkara ini, kami menemukan uang palsu tersebut kurang lebih Rp500.000, dengan emisi mata uang terbaru, kemudian dari lima ratus kita kembangkan, sehingga kami temukan uang palsu tersebut sebanyak Rp446.700.000. Kami temukan ini di dalam salah satu kampus tersebut, dan uang palsu ini pecahan Rp100.000," tambahnya.
Hingga sampai saat ini Polres Gowa masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus peredaran uang palsu tersebut dan kasus ini akan dirilis pekan depan di Polda Sulsel.
Kasus ini menyeret nama UIN Alauddin Makassar setelah salah satu pimpinan lembaganya diduga terlibat. Barang bukti yang ditemukan juga berada di kampus tersebut.
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis juga sebelumnya membenarkan telah terjadi penangkapan terhadap salah satu pegawai kampus.
"Tentang adanya kasus penangkapan pegawai UIN Alauddin karena terkait dengan penyebaran uang palsu, kami tegaskan bahwa, pelaku yang ditangkap adalah murni oknum," aku Prof Hamdan Juhannis dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).
(MAN)
Berita Terkait

News
Bank Indonesia Berikan Tips Cara Bedakan Uang Palsu dan Asli
Kasus produksi dan peredaran uang palsu yang terungkap di Sulsel membuat masyarakat resah. Sehingga Bank Indonesia memberikan tips agar masyarakat bisa mengidentifikasi uang palsu tersebut.
Selasa, 31 Des 2024 18:54

News
Kapolda Sebut Uang Palsu yang Diproduksi di Kampus Mendekati Sempurna
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menyebut uang palsu yang diproduksi di lingkup UIN Alauddin Makassar (UINAM) yang beredar di masyarakat nyaris sempurna.
Selasa, 31 Des 2024 08:54

News
Polisi Beberkan Peran ASS dalam Kasus Pembuatan Uang Palsu
Penyidik Polda Sulawesi Selatan mengungkapkan peran Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), dalam kasus pembuatan palsu yang dilakukan di lingkup kampus UIN Alauddin Makassar.
Senin, 30 Des 2024 21:23

News
Jadi Tersangka Kasus Uang Palsu, ASS Mendadak Jatuh Sakit
Salah satu diduga tersangka utama kasus uang palsu yakni Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) saat ini tiba-tiba jatuh sakit, Minggu (29/12/2024).
Minggu, 29 Des 2024 14:06

Sulsel
Tim Hukum Laporkan Akun Medsos, Tuding Andalan Hati Dibiayai dengan Uang Palsu
Tim Hukum akan laporkan sejumlah akun media sosial yang mengaitkan kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar dengan Paslon Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati).
Minggu, 29 Des 2024 13:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dilantik Besok, Melinda Aksa Ikuti Gladi Pelantikan Ketua TP PKK Kota Makassar
2

RDP dengan Pertamina, DPRD Sulsel Rekomendasikan Pertashop Bisa Jual Pertalite
3

Evaluasi Pengurus Golkar Makassar: Andi Suharmika jadi Sekretaris, Ismail Ketua Harian
4

Halal Science Center Polipangkep Laksanakan International Halal Auditor
5

Lebaran 1446 H: Pelindo Regional 4 Prediksi Arus Kapal Naik 5% & Arus Penumpang Tumbuh 3%
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dilantik Besok, Melinda Aksa Ikuti Gladi Pelantikan Ketua TP PKK Kota Makassar
2

RDP dengan Pertamina, DPRD Sulsel Rekomendasikan Pertashop Bisa Jual Pertalite
3

Evaluasi Pengurus Golkar Makassar: Andi Suharmika jadi Sekretaris, Ismail Ketua Harian
4

Halal Science Center Polipangkep Laksanakan International Halal Auditor
5

Lebaran 1446 H: Pelindo Regional 4 Prediksi Arus Kapal Naik 5% & Arus Penumpang Tumbuh 3%