Dari Rp5 Miliar Turun Rp1 M, Kuasa Hukum Annar Bongkar Dugaan Permainan Oknum Jaksa
Kamis, 28 Agu 2025 21:40

Kuasa hukum terdakwa uang palsu Annar Salahuddin Sampetoding, Sulthani (kanan) saat memberikan keterangan media di Makassar, Kamis (28/8/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Kuasa hukum terdakwa uang palsu Annar Salahuddin Sampetoding, Sulthani menduga ada oknum jaksa yang mencoba memanfaatkan perkara ini dengan meminta uang Rp5 miliar kepada kliennya.
Dugaan itu diungkapkan Annar dalam pledoi pribadi pada sidang tuntutan perkara uang palsu di Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Kabupaten Gowa pada Rabu (27/08/2025).
Sulthani mengatakan, kliennya memang diminta uang Rp5 miliar oleh seseorang berinisial I yang diduga orang suruhan oknum jaksa. Permintaan uang untuk meringankan tuntutan jaksa.
"Terakhir itu, memang ada permintaan dari orang yang disuruh itu [minta uang], inisialnya I, sesuai yang dibacakan Pak Annar. Mengaku bahwa harus siapkan uang Rp5 miliar untuk tuntutan bebas, kalau tidak tuntutan maksimal," kata Sulthani saat ditemui di Makassar, Kamis (28/8/2025).
Menurut Sulthani, keluarga Annar sempat diminta untuk menanggapi permintaan duit tersebut, namun awalnya tidak digubris.
Kata Sulthani, Istri Annar bernama Maryam lantas mengklarifikasi permintaan duit tersebut ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa.
“Saat itu tidak digubris, nanti digubris setelah keluarga klien kami ke kantor Kejaksaan Gowa. Dan keluarga klien kami siap mengklarifikasi semua ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain Rp5 miliar, sempat ada permintaan dari angka tersebut menjadi Rp1 miliar untuk tuntutan lebih ringan.
“Terakhir itu, permintaan satu miliar untuk tuntutan yang lebih ringan. Lain lagi yang sampaikan [permintaan uang] bukan I," tutur Sulthani.
Meski begitu, pihaknya tidak mengetahui lebih jauh soal sumber permintaan tersebut.
“Kemudian, kalau sumber yang Rp1 miliar itu kita tidak tahu, wallahu a’lam. Keluarga klien kami ketemu di sana, di Kejari untuk mengklarifikasi,” imbuh Sulthani, seraya menyebut pledoi Annar adalah insiatif pribadi kliennya.
Sulthani menegaskan, Annar memilih tidak menanggapi permintaan itu karena mengingat pesan awal ketua majelis hakim PN Sungguminasa.
"Jangan pernah coba-coba melayani permintaan siapapun dalam urusan perkara ini dan untuk apapun. Maka klien kami tidak menggubris. Sehingga ini yang terjadi kemarin, ternyata tuntutan 8 tahun," jelasnya.
Sulthani berharap momentum Hari Kejaksaan dapat menjadi ajang evaluasi. “Tentu harapan kita, ini momentum Hari Kejaksaan. Kita ingin melihat, kita ingin merasakan institusi kejaksaan itu benar-benar institusi sesuai harapan kita, yang menegakkan hukum, bebas dari anasir-anasir yang diduga oknum mafia,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Gowa, St Nurdaliah Sahar menampik ada oknum jaksa atau Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang meminta duit Rp5 miliar kepada Annar. Ia membantah tuduhan yang disampaikan Annar.
"Itu semua tidak benar. Kami tidak pernah meminta apapun ke terdakwa Annar," kata Nurdaliah kepada Sindo Makassar.
Nurdaliah Sahar juga juga menegaskan, pihaknya juga tidak pernah bertemu dengan keluarga Annar termasuk istrinya selama proses kasus ini.
"Iya, kami tidak pernah bertemu dengan siapapun termasuk isterinya," tandas Nurdaliah.
Dugaan itu diungkapkan Annar dalam pledoi pribadi pada sidang tuntutan perkara uang palsu di Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Kabupaten Gowa pada Rabu (27/08/2025).
Sulthani mengatakan, kliennya memang diminta uang Rp5 miliar oleh seseorang berinisial I yang diduga orang suruhan oknum jaksa. Permintaan uang untuk meringankan tuntutan jaksa.
"Terakhir itu, memang ada permintaan dari orang yang disuruh itu [minta uang], inisialnya I, sesuai yang dibacakan Pak Annar. Mengaku bahwa harus siapkan uang Rp5 miliar untuk tuntutan bebas, kalau tidak tuntutan maksimal," kata Sulthani saat ditemui di Makassar, Kamis (28/8/2025).
Menurut Sulthani, keluarga Annar sempat diminta untuk menanggapi permintaan duit tersebut, namun awalnya tidak digubris.
Kata Sulthani, Istri Annar bernama Maryam lantas mengklarifikasi permintaan duit tersebut ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa.
“Saat itu tidak digubris, nanti digubris setelah keluarga klien kami ke kantor Kejaksaan Gowa. Dan keluarga klien kami siap mengklarifikasi semua ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain Rp5 miliar, sempat ada permintaan dari angka tersebut menjadi Rp1 miliar untuk tuntutan lebih ringan.
“Terakhir itu, permintaan satu miliar untuk tuntutan yang lebih ringan. Lain lagi yang sampaikan [permintaan uang] bukan I," tutur Sulthani.
Meski begitu, pihaknya tidak mengetahui lebih jauh soal sumber permintaan tersebut.
“Kemudian, kalau sumber yang Rp1 miliar itu kita tidak tahu, wallahu a’lam. Keluarga klien kami ketemu di sana, di Kejari untuk mengklarifikasi,” imbuh Sulthani, seraya menyebut pledoi Annar adalah insiatif pribadi kliennya.
Sulthani menegaskan, Annar memilih tidak menanggapi permintaan itu karena mengingat pesan awal ketua majelis hakim PN Sungguminasa.
"Jangan pernah coba-coba melayani permintaan siapapun dalam urusan perkara ini dan untuk apapun. Maka klien kami tidak menggubris. Sehingga ini yang terjadi kemarin, ternyata tuntutan 8 tahun," jelasnya.
Sulthani berharap momentum Hari Kejaksaan dapat menjadi ajang evaluasi. “Tentu harapan kita, ini momentum Hari Kejaksaan. Kita ingin melihat, kita ingin merasakan institusi kejaksaan itu benar-benar institusi sesuai harapan kita, yang menegakkan hukum, bebas dari anasir-anasir yang diduga oknum mafia,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Gowa, St Nurdaliah Sahar menampik ada oknum jaksa atau Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang meminta duit Rp5 miliar kepada Annar. Ia membantah tuduhan yang disampaikan Annar.
"Itu semua tidak benar. Kami tidak pernah meminta apapun ke terdakwa Annar," kata Nurdaliah kepada Sindo Makassar.
Nurdaliah Sahar juga juga menegaskan, pihaknya juga tidak pernah bertemu dengan keluarga Annar termasuk istrinya selama proses kasus ini.
"Iya, kami tidak pernah bertemu dengan siapapun termasuk isterinya," tandas Nurdaliah.
(UMI)
Berita Terkait

News
Bos Sindikat Uang Palsu Ngaku Diperas Oknum Jaksa, Kejati Sulsel Siap Tindak Tegas
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Soetarmi, membantah tudingan terdakwa Bos Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin, Annar Salahuddin Sampetoding terkait adanya oknum jaksa yang meminta uang Rp5 Miliar agar tuntutannya diringankan bahkan bisa dibebaskan.
Rabu, 27 Agu 2025 20:23

News
Terdakwa Bos Sindikat Uang Palsu Mengaku Dimintai Rp5 Miliar Oleh Oknum Jaksa
Terdakwa Bos sindikat peredaran uang palsu UIN Alauddin Makassar, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), mengaku dimintai uang sebesar Rp5 miliar oleh oknum jaksa agar dituntut bebas.
Rabu, 27 Agu 2025 20:00

News
Sidang Perdana, JPU Ungkap Keterlibatan ASS dalam Kasus Uang Palsu
Pengadilan Negeri Gowa menggelar sidang perdana terdakwa kasus uang rupiah palsu, Annar Salahuddin Sampetoding (63), Rabu (21/5/2025) kemarin.
Kamis, 22 Mei 2025 10:53

News
Besok, 4 Terdakwa Kasus Uang Palsu Jalani Sidang Perdana
Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Gowa telah melimpahkan 5 berkas terdakwa kasus uang rupiah palsu ke Pengadilan Negeri Gowa untuk segera disidangkan.
Senin, 28 Apr 2025 17:25

News
JPU Tahan Annar Salehuddin Sampetoding, Tersangka Utama Kasus Uang Palsu
JPU pada Kejaksaan Negeri Gowa menerima penyerahan (tahap 2) tersangka ASS alias Annar Salehuddin Sampetoding yang merupakan pelaku utama perkara uang rupiah palsu yang dibongkar Polres Gowa.
Selasa, 15 Apr 2025 19:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dua Kelompok Nelayan Konflik Soal Alat Tangkap, DKP Sulsel Damaikan
2

Jeneponto Feroza Club Bakal Jadi Tuan Rumah Pertemuan Feroza se-Sulawesi
3

Tingkatkan Kreativitas Anak, Pertamina Enduro Gelar Lomba Mewarnai di SDN Mangkura
4

Dorong Perguruan Tinggi Mendunia, Prof JJ Tepat Pimpin Unhas di Masa Datang
5

SMP Telkom Makassar Tanamkan Pendidikan Karakter & Kepemimpinan Lewat Turnamen Futsal
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dua Kelompok Nelayan Konflik Soal Alat Tangkap, DKP Sulsel Damaikan
2

Jeneponto Feroza Club Bakal Jadi Tuan Rumah Pertemuan Feroza se-Sulawesi
3

Tingkatkan Kreativitas Anak, Pertamina Enduro Gelar Lomba Mewarnai di SDN Mangkura
4

Dorong Perguruan Tinggi Mendunia, Prof JJ Tepat Pimpin Unhas di Masa Datang
5

SMP Telkom Makassar Tanamkan Pendidikan Karakter & Kepemimpinan Lewat Turnamen Futsal