Pembebasan Lahan Tahap 3 Pembangunan Bendungan Jenelata Rp52 M Tuntas

Selasa, 07 Jan 2025 07:12
Pembebasan Lahan Tahap 3 Pembangunan Bendungan Jenelata Rp52 M Tuntas
Kepala Kejati Sulsel Agus Salim saat berada di lokasi pembangunan PSN Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, kemarin. Foto: Humas Kejati Sulsel
Comment
Share
MAKASSAR - Progres pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulsel positif. Terbaru, pembayaran ganti rugi lahan tahap ketiga sudah dilakukan.

Hal ini diungkap langsung Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim ketika menerima kunjungan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel Agus Salim di Proyek Strategis Nasional (PSN)ini, kemarin.

Suryadarma mengungkap, pembayaran pembebasan lahan tahap ketiga baru saja diselesaikan pada 3 Januari 2025. Totalnya 72 petak dengan luas lahan 19 hektare lebih, dengan nilai pembebasan Rp52 miliar.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Bapak Kajati Sulsel. Berkat Satgas Percepatan Investasi yang beliau gagas, kami berhasil menyelesaikan pembayaran lahan tahap 3 akhir tahun 2024. Lahan ini sangat krusial, karena menjadi area pembangunan bendungan," kata Suryadarma, dalam keterangannya.

Ke depan, pihak BBWS PJ bersama kontraktor pelaksana berharap dukungan Kejaksaan lagi untuk pembebasan tahap 4. Luas lahan tahap 4 yang mesti dibebaskan sekitar 34,34 hektare, rinciannya untuk lahan konstruksi 25,84 hektare dan akses jalan menuju pengambilan bahan quary sekitar 8,5 hektare.

Kepala BBWS PJ, Suryadarma menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kajati Sulsel Agus Salim bersama jajaran dalam pembangunan Bendungan Jenelata di Desa Tana Karaeng, Pattallikang dan Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.

Sebagai informasi, Kepala Kejati Sulsel Agus Salim melakukan peninjauan didampingi Asisten Intelijen Ardiansyah, Asisten Tindak Pidana Khusus Jabal Nur, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Feri Tas dan Kejari Gowa Muhammad Ihsan.

Rombongan Kajati Sulsel diterima Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim bersama perwakilan KSO (Kerja Sama Operasi) proyek pembangunan Bendungan Jenelata, CAMC Engineering Co., Ltd dari China, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero).

Kajati Sulsel, Agus Salim mengatakan siap membantu pihak BBWS PJ dalam percepatan investasi pada pembangunan Bendungan Jenelata. Apalagi hadirnya bendungan ini bisa memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, ada misi untuk menghadirkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pembangunan Bendungan Jenelata ini ada irisannya dengan dua poin tersebut. Untuk itu kita harus memastikan pembangunan berjalan dengan baik," kata Agus Salim.

Agus Salim berharap data teknis terkait kebutuhan lahan yang harus dibebaskan bisa dibagikan ke Jaksa Pengacara Negara (JPN) untuk memudahkan dan mencari solusi penyelesaian proses pembebasan lahan.

Diketahui, Bendungan Jenelata merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sulawesi Selatan dengan rencana anggaran pembangunan sebesar Rp 4,15 triliun yang bersumber dari APBN dan Loan Cexim Bank Tiongkok.

Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe CFRD (Concrete Face Rockfill Dam) dengan tinggi 62,8 meter. Nantinya, bendungan ini memiliki tampungan normal 223,6 juta meter kubik air dan luas area genangan hingga 12,20 kilometer persegi.

Kepala BBWS PJ Suryadarma mengungkapkan Bendungan Jenelata memiliki beberapa manfaat, di antaranya mereduksi banjir periode ulang 50 tahun dari 1.800 meter kubik perdetik menjadi 686 meter kubik perdetik, menyediakan air baku sebesar 6,05 meter kubik perdetik, menyediakan air untuk irigasi seluas 26.773 hektar dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7 Mega Watt.

Saat ini progress pengerjaan fisik Bendungan Jenelata sudah mencapai 7,465 persen. Rencananya pembangunan akan selesai pada tahun 2028 mendatang.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru