Wali Kota Makassar Paparkan 4 Rancangan Aksi Low Carbon di Jepang
Jum'at, 24 Jan 2025 06:22

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto jadi pembicara pada seminar On City to City Collaboration For Zero Carbon Society 2025, Kamis (23/1/2025). Foto: Istimewa
JEPANG - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto didaulat menjadi pembicara pada seminar 'On City to City Collaboration For Zero Carbon Society 2025' yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, di Congres Convention Center-Gedung Grand Front Osaka Utara B2F, Kamis (23/1/2025).
Seminar tersebut membahas tentang solusi apa yang dibutuhkan untuk mencapai dekarbonisasi dan pertumbuhan ekonomi secara bersamaan di suatu wilayah.
Kegiatan itu mempertemukan para pemangku kepentingan C3P dan pihak lain dari Jepang dan luar negeri yang tengah berupaya untuk melakukan dekarbonisasi lokal.
Kota Makassar di bawah kepemimpinan Danny Pomanto melalui beragam kebijakannya berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap dekarbonisasi.
Di hadapan peserta yang hadir, Danny Pomanto juga memaparkan empat rencana aksi yang dirumuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam program Low Carbon City.
Pertama, revisi penataan ruang, termasuk upaya pembangunan Makassar Sombere dan kota cerdas, kota layak huni, dan kota tangguh. Kedua, penerapan teknologi hijau pada bidang air, energi, transportasi, industri dan limbah.
Ketiga, melakukan gerakan dekarbonisasi dan oksigenasi melalui penanaman pohon, pengembangbiakan karang dan konservasi bakau. Keempat, yaitu perubahan perilaku sosial melalui mitigasi dan adaptasi sosial, pendekatan sel kota atau program gang wisata, dan keterlibatan publik.
"Kota Makassar ingin mengambil inisiatif melaksanakan program Kota Rendah Karbon guna memperbaiki tingkat konsentrasi O2 dan CO2," kata Danny Pomanto dalam pemaparannya.
Ia pun menjelaskan dirinya bertekad menjadikan Makassar sebagai kota rendah karbon karena Makassar memiliki posisi strategis dan wilayah sensitif di tepi laut, di sisi barat, yang dilalui oleh dua sungai besar.
Maka, jika tidak melakukan dekarbonisasi, lanjut Danny Pomanto, Kota Makassar akan terkena cuaca ekstrem, hujan lebat, banjir, rob, kekeringan, badai ekstrem serta gelombang ekstrem.
"Jadi kalau kita tidak melakukan dekarbonisasi, maka Makassar akan terkena cuaca ekstrem, hujan lebat, banjir bandang, dan kekeringan, juga badai ekstrem, hingga gelombang ekstrem," ucapnya.
Pria kelahiran 1964 itu menyebut bahwa kolaborasi antarkota penting untuk dilakukan untuk mempercepat perwujudan dekarbonisasi di suatu wilayah. Khususnya kota-kota di Jepang yang mempunyai banyak pengalaman dalam dekarbonisasi.
Bahkan Kota Makassar telah berkolaborasi dengan Jepang dalam hal dekarbonisasi. Di antaranya, berkolaborasi dengan Oriental Consultant Global (OCG) dalam Proyek Smart Island, penyediaan sistem panel surya untuk masyarakat pulau.
Kota Makassar juga berkolaborasi dengan Kota Yokohama dan Nippon Koei dalam proyek Kota Zero Karbon. Serta dengan Kota Maniwa dalam pengelolaan sampah secara umum.
Kemudian Danny Pomanto menjadi satu-satunya pembicara perwakilan dari Indonesia. Dirinya bersama dengan Wali Kota Renca-Chili Claudio Casto.
Adapun narasumber lainnya yaitu Masahiko Tsujio-Direktur, Departemen Promosi Netralitas Karbon Biro Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Sakai (Jepang), Shiro Takeda-Direktur Eksekutif Biro Perencanaan Kota Promosi Kota Masa Depan Kota Kobe Pemerintah.
Serta Atsushi Tsuji-Direktur Divisi Bisnis Internasional Departemen Hubungan Internasional, Biro Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Kansai.
Seminar tersebut membahas tentang solusi apa yang dibutuhkan untuk mencapai dekarbonisasi dan pertumbuhan ekonomi secara bersamaan di suatu wilayah.
Kegiatan itu mempertemukan para pemangku kepentingan C3P dan pihak lain dari Jepang dan luar negeri yang tengah berupaya untuk melakukan dekarbonisasi lokal.
Kota Makassar di bawah kepemimpinan Danny Pomanto melalui beragam kebijakannya berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap dekarbonisasi.
Di hadapan peserta yang hadir, Danny Pomanto juga memaparkan empat rencana aksi yang dirumuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam program Low Carbon City.
Pertama, revisi penataan ruang, termasuk upaya pembangunan Makassar Sombere dan kota cerdas, kota layak huni, dan kota tangguh. Kedua, penerapan teknologi hijau pada bidang air, energi, transportasi, industri dan limbah.
Ketiga, melakukan gerakan dekarbonisasi dan oksigenasi melalui penanaman pohon, pengembangbiakan karang dan konservasi bakau. Keempat, yaitu perubahan perilaku sosial melalui mitigasi dan adaptasi sosial, pendekatan sel kota atau program gang wisata, dan keterlibatan publik.
"Kota Makassar ingin mengambil inisiatif melaksanakan program Kota Rendah Karbon guna memperbaiki tingkat konsentrasi O2 dan CO2," kata Danny Pomanto dalam pemaparannya.
Ia pun menjelaskan dirinya bertekad menjadikan Makassar sebagai kota rendah karbon karena Makassar memiliki posisi strategis dan wilayah sensitif di tepi laut, di sisi barat, yang dilalui oleh dua sungai besar.
Maka, jika tidak melakukan dekarbonisasi, lanjut Danny Pomanto, Kota Makassar akan terkena cuaca ekstrem, hujan lebat, banjir, rob, kekeringan, badai ekstrem serta gelombang ekstrem.
"Jadi kalau kita tidak melakukan dekarbonisasi, maka Makassar akan terkena cuaca ekstrem, hujan lebat, banjir bandang, dan kekeringan, juga badai ekstrem, hingga gelombang ekstrem," ucapnya.
Pria kelahiran 1964 itu menyebut bahwa kolaborasi antarkota penting untuk dilakukan untuk mempercepat perwujudan dekarbonisasi di suatu wilayah. Khususnya kota-kota di Jepang yang mempunyai banyak pengalaman dalam dekarbonisasi.
Bahkan Kota Makassar telah berkolaborasi dengan Jepang dalam hal dekarbonisasi. Di antaranya, berkolaborasi dengan Oriental Consultant Global (OCG) dalam Proyek Smart Island, penyediaan sistem panel surya untuk masyarakat pulau.
Kota Makassar juga berkolaborasi dengan Kota Yokohama dan Nippon Koei dalam proyek Kota Zero Karbon. Serta dengan Kota Maniwa dalam pengelolaan sampah secara umum.
Kemudian Danny Pomanto menjadi satu-satunya pembicara perwakilan dari Indonesia. Dirinya bersama dengan Wali Kota Renca-Chili Claudio Casto.
Adapun narasumber lainnya yaitu Masahiko Tsujio-Direktur, Departemen Promosi Netralitas Karbon Biro Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Sakai (Jepang), Shiro Takeda-Direktur Eksekutif Biro Perencanaan Kota Promosi Kota Masa Depan Kota Kobe Pemerintah.
Serta Atsushi Tsuji-Direktur Divisi Bisnis Internasional Departemen Hubungan Internasional, Biro Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Kansai.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
Pemkot Makassar Tegaskan Tak Lakukan PHK, Hanya Jalankan Edaran BKN
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawai non ASN di lingkup Pemkot Makassar.
Sabtu, 17 Mei 2025 11:37

Sulsel
Demi Kemaslahatan Umat, Walkot Appi Dorong Revisi Perda Amil Zakat
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan komitmennya dalam memperbaiki dan mengevaluasi pengelolaan zakat dengan mendukung penuh revisi Peraturan Daerah (Perda) Amil Zakat.
Kamis, 15 Mei 2025 11:16

Makassar City
Pemkot Makassar dan Lions Club Bagikan 20.000 Kacamata Gratis untuk Siswa
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Lions Club Makassar Mammiri membagikan sekitar 20.000 kacamata gratis kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Makassar, Rabu (14/5/2025).
Rabu, 14 Mei 2025 14:44

Sports
Walkot Munafri Dorong PBSI Makassar Ciptakan Atlet Bulu Tangkis Berkualitas
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berkomitmen memberikan dukungannya kepada para atlet junior untuk terus mengembangkan minat dan bakat, agar mampu meraih prestasi di berbagai ajang olahraga.
Minggu, 11 Mei 2025 08:39

Sulsel
Walkot Munafri Sampaikan Dukungan Kolaborasi Perkuat Program Nasional dan Daerah
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turut menghadiri gala Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025.
Jum'at, 09 Mei 2025 14:54
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Piala by.U 2025 Resmi Dimulai di Makassar, Diikuti 48 Tim Futsal SMP-SMA
2

Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
3

Bumi Karsa Juara 1 Kompetisi BIM Nasional, Bukti Keseriusan Terapkan Teknologi Digital
4

Hasil RUPST BSI: Tetapkan Dividen Rp1,05 Triliun & Angkat Anggoro Eko Cahyo jadi Dirut
5

Donor Darah dan Health Talk, Bukti Konsistensi GMTD Gaungkan Gaya Hidup Sehat
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Piala by.U 2025 Resmi Dimulai di Makassar, Diikuti 48 Tim Futsal SMP-SMA
2

Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
3

Bumi Karsa Juara 1 Kompetisi BIM Nasional, Bukti Keseriusan Terapkan Teknologi Digital
4

Hasil RUPST BSI: Tetapkan Dividen Rp1,05 Triliun & Angkat Anggoro Eko Cahyo jadi Dirut
5

Donor Darah dan Health Talk, Bukti Konsistensi GMTD Gaungkan Gaya Hidup Sehat