BNNP Sebut Anggota Polres Sinjai yang Meninggal Usai Ditangkap Terlibat Kasus Narkoba
Selasa, 04 Feb 2025 16:30

Penyebab pasti kematian anggota Polres Sinjai AIPDA Arham usai ditangkap petugas BNNP Sulsel masih menunggu hasil otopsi. Namun, tertangkapnya oknum polisi tersebut dipastikan terlibat kasus narkoba.
MAKASSAR - Penyebab pasti kematian anggota Polres Sinjai AIPDA Arham usai ditangkap petugas BNNP Sulsel masih menunggu hasil otopsi. Namun, tertangkapnya oknum polisi tersebut dipastikan karena terlibat kasus narkoba.
"Kalau tidak terlibat kita tidak akan amankan, jadi ada seseorang yang kita amankan sebelumnya, termasuk juga ini anggota yang disebut, jadi kita lakukan pengembangan dan juga menyita beberapa barang bukti," ujar Kabid Pemberantasan dan Intelejen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah kepada wartawan, Selasa (04/02/2025).
Ardiansyah pun mengaku akan menjelaskan lebih detail terakait kasus yang menyeret AIPDA Arham setelah mendapatkan hasil otopsi.
"Tapi nanti kita bersama sama dengan Forensik pada saat menyampaikan hasil, karena menunggu hasil otopsi," akunya. "Kita mau penyebab (kematian) kejadiannya jelas. Jangan sampai saya sama anggota dipersalahkan terkait hal ini, walaupun ada juga peristiwa itu menghadap pada kita. Tapi paling tidak, penyebab kematiannya jelas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polres Sinjai bernama AIPDA Arham dikabarkan meninggal dunia usai ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel. Saat ini jenazahnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara.
Arham sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeng Raja Kabupaten Sinjai, pada Selasa (03/02/2025) malam, namun nahas nyawanya tidak tertolong lagi.
Arham disebut meninggal dunia saat dalam perjalanan dari RSUD Sultan Dg Raja menuju ke RS Bhayangkara Makassar.
Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, awalnya petugas BNN ke Sinjai setelah mendapat informasi adanya transaksi narkoba.
“Kita kembangkan dapatlah nama anggota itu. Ketika dilakukan penggeledahan ada beberapa disita dari rumahnya. Kemudian diamankan ke Polres," kata Kombes Pol Ardiansyah, Selasa (04/02/2025).
Singkat cerita, lanjut Ardiansyah, dari Polres dilakukan pengembangan. Setelahnya, anggota tersebut akan dibawa ke Makassar menggunakan mobil anggota BNN.
“Ternyata di dalam mobil anggota BNN itu, ada tersimpan cairan pembersih kaca di belakang. Jadi selama perjalanan, anggota itu langsung teguk cairan pembersih kaca tersebut dan langsung muntah-muntah," terangnya.
“Kemudian anggota itu menyampaikan ke anggota BNN, kalau dia habis minum ini (cairan). Jadi kita langsung larikan ke rumah sakit di Bulukumba dan ternyata cairan itu dari hasil pemeriksaan merupakan cairan keras. Mengandung unsur kimia," sambungnya.
Namun lanjut mantan Wadir Narkoba Polda Sulsel ini, sesampainya di rumah sakit Bulukumba, nyawanya tak terselamatkan.
“Kita akan transparan dalam proses penyelidikan. Jadi kita autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. Kami lakukan untuk memastikan jangan sampai ada pihak yang menilai terjadi sesuatu atas kejadian itu," ucapnya.
“Jadi kita autopsi mulai tadi malam tembus pagi. Saya mendampingi terus. Tapi hasilnya belum keluar," pungkasnya.
"Kalau tidak terlibat kita tidak akan amankan, jadi ada seseorang yang kita amankan sebelumnya, termasuk juga ini anggota yang disebut, jadi kita lakukan pengembangan dan juga menyita beberapa barang bukti," ujar Kabid Pemberantasan dan Intelejen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah kepada wartawan, Selasa (04/02/2025).
Ardiansyah pun mengaku akan menjelaskan lebih detail terakait kasus yang menyeret AIPDA Arham setelah mendapatkan hasil otopsi.
"Tapi nanti kita bersama sama dengan Forensik pada saat menyampaikan hasil, karena menunggu hasil otopsi," akunya. "Kita mau penyebab (kematian) kejadiannya jelas. Jangan sampai saya sama anggota dipersalahkan terkait hal ini, walaupun ada juga peristiwa itu menghadap pada kita. Tapi paling tidak, penyebab kematiannya jelas," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polres Sinjai bernama AIPDA Arham dikabarkan meninggal dunia usai ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel. Saat ini jenazahnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara.
Arham sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeng Raja Kabupaten Sinjai, pada Selasa (03/02/2025) malam, namun nahas nyawanya tidak tertolong lagi.
Arham disebut meninggal dunia saat dalam perjalanan dari RSUD Sultan Dg Raja menuju ke RS Bhayangkara Makassar.
Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, awalnya petugas BNN ke Sinjai setelah mendapat informasi adanya transaksi narkoba.
“Kita kembangkan dapatlah nama anggota itu. Ketika dilakukan penggeledahan ada beberapa disita dari rumahnya. Kemudian diamankan ke Polres," kata Kombes Pol Ardiansyah, Selasa (04/02/2025).
Singkat cerita, lanjut Ardiansyah, dari Polres dilakukan pengembangan. Setelahnya, anggota tersebut akan dibawa ke Makassar menggunakan mobil anggota BNN.
“Ternyata di dalam mobil anggota BNN itu, ada tersimpan cairan pembersih kaca di belakang. Jadi selama perjalanan, anggota itu langsung teguk cairan pembersih kaca tersebut dan langsung muntah-muntah," terangnya.
“Kemudian anggota itu menyampaikan ke anggota BNN, kalau dia habis minum ini (cairan). Jadi kita langsung larikan ke rumah sakit di Bulukumba dan ternyata cairan itu dari hasil pemeriksaan merupakan cairan keras. Mengandung unsur kimia," sambungnya.
Namun lanjut mantan Wadir Narkoba Polda Sulsel ini, sesampainya di rumah sakit Bulukumba, nyawanya tak terselamatkan.
“Kita akan transparan dalam proses penyelidikan. Jadi kita autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara. Kami lakukan untuk memastikan jangan sampai ada pihak yang menilai terjadi sesuatu atas kejadian itu," ucapnya.
“Jadi kita autopsi mulai tadi malam tembus pagi. Saya mendampingi terus. Tapi hasilnya belum keluar," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait

Makassar City
Ribut Antar Polisi dan Pedagang Asongan di Pelabuhan Makassar Berakhir Damai
Aksi saling dorong antara sejumlah anggota polisi dengan pedagang asongan di Pelabuhan Makassar diselesaikan lewat mediasi. Kedua pihak sepakat untuk mengakhirnya dengan damai.
Kamis, 06 Feb 2025 14:00

News
Kasus Oknum Anggota Polres Sinjai Meninggal Usai Ditangkap, BNNP Tegaskan Tak Ada Kekerasan
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel tegaskan tidak ada unsur kekerasan yang dilakukan petugas saat melakukan penangkapan terhadap Bripka AR
Kamis, 06 Feb 2025 12:41

Sulsel
Anggotanya Meninggal Usai Ditangkap BNNP, Ini Tanggapan Kapolres Sinjai
Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar memberikan tanggapan soal anggotanya yaitu Aipda Arham yang meninggal dunia usai ditangkap petugas BNNP Sulsel.
Rabu, 05 Feb 2025 11:09

News
Anggota Polres Sinjai Meninggal Dunia Usai Ditangkap BNNP Sulsel
Seorang anggota Polres Sinjai bernama AIPDA Arham dikabarkan meninggal dunia usai ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
Selasa, 04 Feb 2025 14:34

News
Viral Laporan Warga Ditolak di Polsek, Kapolrestabes Makassar Turun Tangan
Viral di media sosial seorang bernama Putriani Rahmi (36) mengaku laporannya terkait kasus pencurian ditolak di Polsek Tallo. Lebih parahnya lagi, dia menyebut kalau ada oknum yang meminta uang bensin.
Kamis, 23 Jan 2025 16:59
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kasus Penipuan Oknum Bhayangkari di Gowa, Polisi Belum Serahkan Tersangka
2

MGMP Bahasa Inggris Jeneponto Ikuti Bimtek Penyusunan Soal Asesmen
3

Dua Warga Maros Terseret Arus Banjir Ditemukan dalam Kondisi Meninggal
4

Lantik 178 Pejabat Pemkab Gowa, Bupati Adnan: Tunjukkan Kinerja Terbaik
5

Eks Wakil Ketua MK Jadi Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilkada Jeneponto
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kasus Penipuan Oknum Bhayangkari di Gowa, Polisi Belum Serahkan Tersangka
2

MGMP Bahasa Inggris Jeneponto Ikuti Bimtek Penyusunan Soal Asesmen
3

Dua Warga Maros Terseret Arus Banjir Ditemukan dalam Kondisi Meninggal
4

Lantik 178 Pejabat Pemkab Gowa, Bupati Adnan: Tunjukkan Kinerja Terbaik
5

Eks Wakil Ketua MK Jadi Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilkada Jeneponto