Viral Diduga Pedagang Asongan Ngamuk Ingin Naik ke Atas Kapal, Berujung Ricuh dengan Polisi
Rabu, 05 Feb 2025 16:43

Viral di media sosial sebuah aksi saling dorong antara polisi dengan sejumlah orang yang diduga merupakan pedagang asongan terjadi di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Rabu (05/02/2025).
MAKASSAR - Viral di media sosial sebuah aksi saling dorong antara polisi dengan sejumlah orang yang diduga merupakan pedagang asongan terjadi di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Rabu (05/02/2025).
Dalam video tersebut, terlihat tiga orang anggota polisi marah-marah kepada dua orang yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Keduanya yang dimarahi lantas tidak terima, lalu balik memaki-maki petugas.
Kemudian, salah satu petugas tampak berusaha mengamankan laki-laki tersebut, namun tiba-tiba didorong oleh si perempuan.
Alhasil, terjadi keributan yang berakhir dengan beredarnya video kejadian itu menggunakan narasi aparat memukul seorang wanita di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.
Menanggapi video viral tersebut, Kapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta, AKP Andi Sukmawati menjelaskan, awal kejadian karena aparat yang bertugas di sana berusaha untuk melarang pedagang asongan masuk atau naik ke atas kapal.
Menurut dia, petugas melakukan itu karena memang ada aturan terkait dengan pelarangan pedagang asongan untuk masuk di sana yang dibuat oleh PT Pelni.
"(Pedagang) asongan dilarang naik ke kapal PT Pelni (aturan dari PT Pelni). Sehingga petugas pengamanan (TNI AL, Polsek Soetta dan security Pelindo) menghalau," ujar Andi Sukma dalam keterangan tertulisnya, Rabu (05/02/2025).
Lanjut dikatakannya, saat dihalau, ternyata para pedagang asongan ini melakukan perlawanan dengan tetap memaksa masuk. Akibatnya, terjadilah aksi saling dorong yang menyebabkan seorang pedagang mengalami luka pada bagian bibirnya.
Andi Sukma menegaskan, dalam kejadian itu, tidak ada insiden pemukulan oleh aparat seperti yang dinarasikan dalam video yang beredar. "Untuk pemukulan tidak ada, dapat dilihat dari video yang beredar," tegasnya.
Meski begitu, terkait kejadian tersebut, pihak Polsek Pelabuhan Soekarno-Hatta tetap melakukan tindak lanjut dengan mengambil keterangan dari kedua belah pihak. "Lalu kemudian melaksanakan mediasi, dan akan menyampaikan klarifikasi dan release data ke publik," tandasnya.
Dalam video tersebut, terlihat tiga orang anggota polisi marah-marah kepada dua orang yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Keduanya yang dimarahi lantas tidak terima, lalu balik memaki-maki petugas.
Kemudian, salah satu petugas tampak berusaha mengamankan laki-laki tersebut, namun tiba-tiba didorong oleh si perempuan.
Alhasil, terjadi keributan yang berakhir dengan beredarnya video kejadian itu menggunakan narasi aparat memukul seorang wanita di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.
Menanggapi video viral tersebut, Kapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta, AKP Andi Sukmawati menjelaskan, awal kejadian karena aparat yang bertugas di sana berusaha untuk melarang pedagang asongan masuk atau naik ke atas kapal.
Menurut dia, petugas melakukan itu karena memang ada aturan terkait dengan pelarangan pedagang asongan untuk masuk di sana yang dibuat oleh PT Pelni.
"(Pedagang) asongan dilarang naik ke kapal PT Pelni (aturan dari PT Pelni). Sehingga petugas pengamanan (TNI AL, Polsek Soetta dan security Pelindo) menghalau," ujar Andi Sukma dalam keterangan tertulisnya, Rabu (05/02/2025).
Lanjut dikatakannya, saat dihalau, ternyata para pedagang asongan ini melakukan perlawanan dengan tetap memaksa masuk. Akibatnya, terjadilah aksi saling dorong yang menyebabkan seorang pedagang mengalami luka pada bagian bibirnya.
Andi Sukma menegaskan, dalam kejadian itu, tidak ada insiden pemukulan oleh aparat seperti yang dinarasikan dalam video yang beredar. "Untuk pemukulan tidak ada, dapat dilihat dari video yang beredar," tegasnya.
Meski begitu, terkait kejadian tersebut, pihak Polsek Pelabuhan Soekarno-Hatta tetap melakukan tindak lanjut dengan mengambil keterangan dari kedua belah pihak. "Lalu kemudian melaksanakan mediasi, dan akan menyampaikan klarifikasi dan release data ke publik," tandasnya.
(GUS)
Berita Terkait

News
Ayah Kandung dan Ibu Tiri Dua Bocah Korban Kekerasan di Makassar Jadi Tersangka
Polres Pelabuhan Makassar menetapkan orang tua dari dua bocah yang disekap dan disiksa menjadi tersangka. Masing-masing yaitu ayah kandung korban berinisial J (37) dan ibu tirinya NI (28).
Senin, 10 Feb 2025 19:51

News
Kasus Dua Bocah Disekap dan Disiksa Orang Tuanya, Pelaku Lebih dari Dua Orang
Polres Pelabuhan Makassar terus mendalami kasus dua bocah berinisial IS (8) dan SF (9) yang disekap dan disiksa orang tuanya. Polisi menyebut kemungkinan ada lebih dari dua orang yang menjadi tersangka.
Minggu, 09 Feb 2025 16:35

News
Fakta-fakta Kasus Dua Bocah di Makassar Disekap dan Disiksa Orang Tuanya
Dua bocah berinisial IS (8) dan SF (9) menjadi korban kekerasan oleh orang tuanya. Mereka disekap dan disiksa di dalam sebuah kamar wisma di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
Sabtu, 08 Feb 2025 16:18

News
Personel Polwan Dikerahkan Bantu Pulihkan Trauma Bocah Korban Kekerasan Orang Tuanya
Personel Polisi Wanita (Polwan) Polres Pelabuhan Makassar, dikerahkan untuk memberikan trauma healing terhadap dua bocah korban kekerasan yang dilakukan oleh orang tua mereka sendiri.
Jum'at, 07 Feb 2025 23:19

News
Dokter Sebut Luka Bakar Dua Bocah Korban Kekerasaan oleh Orang Tuanya Capai 58 Persen
Kondisi dua bocah yang disekap dan disiksa oleh orang tuanya di dalam sebuah wisma di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar, sangat memperihatinkan.
Jum'at, 07 Feb 2025 20:24
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kasus Penipuan Oknum Bhayangkari di Gowa, Polisi Belum Serahkan Tersangka
2

MGMP Bahasa Inggris Jeneponto Ikuti Bimtek Penyusunan Soal Asesmen
3

Lantik 178 Pejabat Pemkab Gowa, Bupati Adnan: Tunjukkan Kinerja Terbaik
4

Dua Warga Maros Terseret Arus Banjir Ditemukan dalam Kondisi Meninggal
5

Eks Wakil Ketua MK Jadi Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilkada Jeneponto
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kasus Penipuan Oknum Bhayangkari di Gowa, Polisi Belum Serahkan Tersangka
2

MGMP Bahasa Inggris Jeneponto Ikuti Bimtek Penyusunan Soal Asesmen
3

Lantik 178 Pejabat Pemkab Gowa, Bupati Adnan: Tunjukkan Kinerja Terbaik
4

Dua Warga Maros Terseret Arus Banjir Ditemukan dalam Kondisi Meninggal
5

Eks Wakil Ketua MK Jadi Saksi Ahli di Sidang Sengketa Pilkada Jeneponto