Air Mata Kapolres Jatuh Lihat Kondisi 2 Bocah yang Disekap dan Disiksa Orang Tuanya
Jum'at, 07 Feb 2025 18:38

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto tak kuasa menahan haru. Air matanya seketika jatuh saat melihat kondisi dua bocah yang menjadi korban kekerasan oleh kedua orang tuanya.
MAKASSAR - Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto tak kuasa menahan haru. Air matanya seketika jatuh saat melihat kondisi dua bocah yang menjadi korban kekerasan oleh kedua orang tuanya.
Kapolres datang didampingi istrinya Ny Ruthi Restu melihat langsung kondisi dua bocah berinial IS (8) dan SF (9) yang sedang dalam penanganan tim dokter di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, pada Jumat (07/02/2025).
"Kondisi dari dua korban tadi dalam sudah mulai membaik karena memang sebelumnya kondisi berdasarkan assessment dari pihak kesehatan, dokter tadi menyampaikan boleh dibilang masih ada di tahap kurang gizi karena memang kondisinya sangat kurus sekali," ujar Restu.
Restu menyebut, kondisi pasien saat ditemukan dalam keadaan disekap penuh dengan beberapa luka. Termasuk diantaranya luka bakar diduga akibat siraman air panas.
"Ada banyak lukanya, mulai dari luka melepuh atau luka bakar yang indikasinya adalah disiram air panas dan keterangan dari beberapa saksi juga menguatkan bahwa yang bersangkutan, dua anak ini, terkena siraman air panas," ucapnya.
"Kemudian ada juga ditemukan luka di lehernya yang setelah dilaksanakan visum oleh dokter, kemungkinan dari benda tumpul dan di TKP juga sebelumnya sudah ditemukan ada rantai dengan gembok yang memang digunakan untuk mengikat anak tersebut," terang Restu.
Terkait kondisi korban, perwira menengah polri dua melati di pundaknya ini menegaskan, memang keduanya sangat mengkhawatirkan. Sebab dari hasil pemeriksaan, dua bocah itu sudah disekap selama kurang lebih satu minggu, bahkan dikurung dan dirantai di dalam WC sebuah Wisma yang menjadi tempat kejadian perkara.
"(Disekap) terakhir itu tanggal 31 Januari dalam keadaan disekap dan ditaruh dalam WC per tanggal 3 Februari dalam keadaan dirantai dan memang ada mengalami beberapa kekerasan fisik dari orang yang ada di rumahnya," tegasnya.
Kapolres membeberkan, awal mula kasus kekerasaan terhadap anak ini terungkap, yakni pada Kamis (06/02/2025) malam. Personel Polres Pelabuhan Makassar saat itu menerima informasi adanya penyekapan dua orang anak yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Penyekapan tersebut dilakukan di sebuah Wisma yang berada di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Wisma yang dimaksud, menyerupai kos-kosan.
"Berbekal dari informasi masyarakat tersebut, setelah dicek rupanya benar adanya anak yang disekap di dalam WC," ujar Kapolres.
Kemudian dari Tim Opsnal Polres Pelabuhan dan Polsek Wajo langsung mengamankan bocah-bocah tersebut dan kedua orang tuanya.
Kedua bocah kakak-beradik itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sedangkan terduga pelaku yaitu ayah kandung korban berinisial AY (37) dan ibu tirinya NI (28) kini telah diamankan oleh Unit PPA Polres Pelabuhan Makassar.
Menurut Kapolres, sementara ini dari hasil pemeriksaan, motif terduga pelaku melakukan kekerasan karena menganggap anaknya nakal. Sehingga, untuk mencegah agar kenakalan mereka bisa dicegah, dua bocah itu mereka ikat di dalam WC.
"Namun sebenarnya bukan cuman itu saja, juga ada beberapa kekerasan fisik dan sayangnya juga kondisi nutrisinya kurang. Kalau saya perhatikan ada beberapa tidak makan dan sementara kita kembangkan lagi penyelidikannya dan kami akan gelarkan," tukasnya.
Kapolres datang didampingi istrinya Ny Ruthi Restu melihat langsung kondisi dua bocah berinial IS (8) dan SF (9) yang sedang dalam penanganan tim dokter di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, pada Jumat (07/02/2025).
"Kondisi dari dua korban tadi dalam sudah mulai membaik karena memang sebelumnya kondisi berdasarkan assessment dari pihak kesehatan, dokter tadi menyampaikan boleh dibilang masih ada di tahap kurang gizi karena memang kondisinya sangat kurus sekali," ujar Restu.
Restu menyebut, kondisi pasien saat ditemukan dalam keadaan disekap penuh dengan beberapa luka. Termasuk diantaranya luka bakar diduga akibat siraman air panas.
"Ada banyak lukanya, mulai dari luka melepuh atau luka bakar yang indikasinya adalah disiram air panas dan keterangan dari beberapa saksi juga menguatkan bahwa yang bersangkutan, dua anak ini, terkena siraman air panas," ucapnya.
"Kemudian ada juga ditemukan luka di lehernya yang setelah dilaksanakan visum oleh dokter, kemungkinan dari benda tumpul dan di TKP juga sebelumnya sudah ditemukan ada rantai dengan gembok yang memang digunakan untuk mengikat anak tersebut," terang Restu.
Terkait kondisi korban, perwira menengah polri dua melati di pundaknya ini menegaskan, memang keduanya sangat mengkhawatirkan. Sebab dari hasil pemeriksaan, dua bocah itu sudah disekap selama kurang lebih satu minggu, bahkan dikurung dan dirantai di dalam WC sebuah Wisma yang menjadi tempat kejadian perkara.
"(Disekap) terakhir itu tanggal 31 Januari dalam keadaan disekap dan ditaruh dalam WC per tanggal 3 Februari dalam keadaan dirantai dan memang ada mengalami beberapa kekerasan fisik dari orang yang ada di rumahnya," tegasnya.
Kapolres membeberkan, awal mula kasus kekerasaan terhadap anak ini terungkap, yakni pada Kamis (06/02/2025) malam. Personel Polres Pelabuhan Makassar saat itu menerima informasi adanya penyekapan dua orang anak yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Penyekapan tersebut dilakukan di sebuah Wisma yang berada di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Wisma yang dimaksud, menyerupai kos-kosan.
"Berbekal dari informasi masyarakat tersebut, setelah dicek rupanya benar adanya anak yang disekap di dalam WC," ujar Kapolres.
Kemudian dari Tim Opsnal Polres Pelabuhan dan Polsek Wajo langsung mengamankan bocah-bocah tersebut dan kedua orang tuanya.
Kedua bocah kakak-beradik itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sedangkan terduga pelaku yaitu ayah kandung korban berinisial AY (37) dan ibu tirinya NI (28) kini telah diamankan oleh Unit PPA Polres Pelabuhan Makassar.
Menurut Kapolres, sementara ini dari hasil pemeriksaan, motif terduga pelaku melakukan kekerasan karena menganggap anaknya nakal. Sehingga, untuk mencegah agar kenakalan mereka bisa dicegah, dua bocah itu mereka ikat di dalam WC.
"Namun sebenarnya bukan cuman itu saja, juga ada beberapa kekerasan fisik dan sayangnya juga kondisi nutrisinya kurang. Kalau saya perhatikan ada beberapa tidak makan dan sementara kita kembangkan lagi penyelidikannya dan kami akan gelarkan," tukasnya.
(GUS)
Berita Terkait

News
Polisi Gulung Preman Berkedok Juru Parkir di Pelabuhan Makassar
Aksi pengungkapan kasus premanisme di Kota Makassar terus berlanjut. Ratusan orang berhasil diamankan, dimana salah satu diantaranya adalah preman berkedok jukir di sekitar Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Kamis, 15 Mei 2025 14:59

News
Begal Pelaku Penembakan Aiptu Noval Berhasil Diringkus
Aldi Monyet, begal pelaku penembakan personel Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Aiptu Noval, akhrinya diringkus polisi.
Senin, 05 Mei 2025 17:19

News
Aiptu Noval Sempat Adu Gulat Sebelum Tertembak oleh Buron Pelaku Begal
Aiptu Noval, personel Polres Pelabuhan Makassar yang ditembak oleh buron kasus begal di Makassar ternyata sempat adu gulat saat hendak melakukan penangkapan.
Minggu, 04 Mei 2025 16:35

News
Polisi Dalami Kasus Penembakan Aiptu Noval, Selidiki Senjata Api yang Digunakan Pelaku
Insiden penembakan yang dialami personel Polres Pelabuhan Makassar, Aiptu Noval, didalami pihak kepolisian. Senjata api yang digunakan pelaku buron kasus begal bernama Aldi Moyet (30) menembak korban
Sabtu, 03 Mei 2025 23:53

News
Usai Dioperasi, Begini Kondisi Polisi Korban Penembakan Pelaku Begal
Aiptu Noval, polisi korban penembakan oleh buron pelaku begal di Makassar ternyata merupakan personel Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar. Dia telah menjalani operasi pengangkatan proyektil yang berjalan dengan lancar.
Sabtu, 03 Mei 2025 20:15
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dosen STT Blessing Boas Singkali Pimpin PIKI Sulawesi Selatan
2

Mahasiswa KIP dan Senat STKIP YPUP Makassar Gelar Aksi Donor Darah
3

Kolaborasi Unik! Samsat Maros & Roti Karaengta Berikan Apresiasi untuk Wajib Pajak Taat
4

Pemuda di Makassar Setubuhi 2 Adik Tirinya, Modus Ajak Jalan-jalan
5

Bupati Irwan Tinjau Pelaksanaan Gladi, Matangkan Persiapan HUT ke-22 Lutim
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dosen STT Blessing Boas Singkali Pimpin PIKI Sulawesi Selatan
2

Mahasiswa KIP dan Senat STKIP YPUP Makassar Gelar Aksi Donor Darah
3

Kolaborasi Unik! Samsat Maros & Roti Karaengta Berikan Apresiasi untuk Wajib Pajak Taat
4

Pemuda di Makassar Setubuhi 2 Adik Tirinya, Modus Ajak Jalan-jalan
5

Bupati Irwan Tinjau Pelaksanaan Gladi, Matangkan Persiapan HUT ke-22 Lutim