4.727 Personel Gabungan Siap Amankan Hari Raya Idul Fitri di Sulsel

Jum'at, 21 Mar 2025 17:42
4.727 Personel Gabungan Siap Amankan Hari Raya Idul Fitri di Sulsel
Sebanyak 4.727 personel gabungan, Polri, TNI, Petugas Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya siap amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Sebanyak 4.727 personel gabungan, Polri, TNI, Petugas Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya siap amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Pengamanan dengan sandi Operasi Ketupat 2025 tersebut resmi dilaksanakan, ditandai dengan digelarnya Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, di Mapolda Sulsel, pada Kamis (20/03/2025).

Apel tersebut diikuti oleh berbagai personel gabungan, yakni Polri, TNI, Petugas Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya. Operasi ini bertujuan memastikan arus mudik berjalan aman, tertib, dan lancar.

Pada kesempatan tersebut Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri mengatakan, apel gelar pasukan ini merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 sebagai bentuk komitmen nyata sinergisitas Polda Sulsel dengan stakeholder terkait dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M.

“Polda Sulsel bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi terpusat dengan sandi “Ketupat 2025” yang melibatkan sebanyak 4.727 personel, didukung oleh 407 personel TNI, instansi maupun lembaga terkait sebanyak 1.775 personel selama 14 hari, mulai dari tanggal 26 maret s/d 8 april 2025,” kata Wakapolda Sulsel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/03/2025).

Lebih lanjut Brigjen Pol Nasri mengatakan dalam operasi ini, telah disiapkan 102 pos akan didirikan di berbagai lokasi strategis, yang terdiri dari 60 pos pengamanan, 17 pos pelayanan, dan 25 pos terpadu.

Keberadaan pos-pos ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik maupun balik selama Lebaran.

"Serta dalam rangka memberikan pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru